Langsung ke konten utama

INDONESIA JUJUR?

Orang bijak entah darimana bilang, "Jujur hancur!" Sebuah kata bijak buat pelaku kecurangan. Koruptor jujur, pencuri ayam jujur, penikung pasangan jujur, dan lain-lain, dan sebagainya. Kamu percaya kejujuran bisa membawamu kepada kebaikan? Aku percaya. Seperti kata orang klise, "Kejujuran dimulai dari diri-sendiri." Dan tentunya dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana.
Pernah melihat satu tindakan ketidakjujuran? Pasti pernah. Masih ingat masa-masa Ujian Semester di sekolah? Jangan Ujian Semester deh, tapi Ujian Dadakan a.k.a Ulangan (kadang dadakan sih). Ingat? Ada yang nyontek, ada yang kerjasama, ada yang bawa catatan kecil, demi apa? Demi sebuah angka. Demi sebuah nilai. Sadar atau enggak, ketidakjujuran dari hal-hal kayak gini bisa berpengaruh nantinya di masa depan.
Aku pernah lihat juru parkir menemukan smartphone tertinggal di dashboard motor yang diparkirkan. Aku hanya sekilas lihat dan itu nyata di depan mataku. Aku sempat berpikir, apa yang harus aku lakukan? Apa aku kasih tau satpam terdekat? Apa juru parkir yang aku lihat tadi hanya mengamankan? Enggak dipungkiri, aku juga sempat berpikir negatif. Gimana kalo smartphone itu diambil dan dijual, bukan diamankan dan dikembalikan sama yang punya? Semoga juru parkir yang aku lihat itu benar-benar mengamankan dan akan mengembalikan sama pemiliknya. Semoga.
Orang jujur di dunia ini belum punah. Ada kecurangan, pasti ada kejujuran. Allah Maha Adil. Kejujuran yang dimulai dari diri-sendiri pasti akan kembali ke diri-sendiri, begitu juga sebaliknya. Aku pernah bertemu orang jujur dan aku merasa beruntung karenanya. Allah Maha Baik.
Waktu itu aku buru-buru masuk kuliah. Aku enggak sadar, kunci motorku masih tertancap di tempatnya. Selesai kuliah dan aku kembali ke motorku yang diam manis diparkiran, aku menemukan selembar kertas tertempel di motorku. Isinya ngasih tau kunci motorku yang tertinggal di motor ada sama si penulis pesan ini. Dia juga meninggalkan kontaknya. Alhamdulillah... Waktu itu aku benar-benar mendapat pertolongan Allah lewat orang itu. Kalo enggak, pasti motorku berpindah kepemilikan. Na'udzubillah...
Gimana kejujuran orang-orang Indonesia? Kata KPK, "Berani jujur, hebat!" Sepertinya belum ada penelitian tentang ini di negara kita. Di mana pun pasti ada kecurangan. Di mana pun juga pasti (masih) ada kejujuran. Penelitian yang pernah dilakukan justru enggak melibatkan Indonesia.
Info dari tekno.tempo.co, ada beberapa negara yang dilibatkan dalam penelitian kejujuran. Ada dua tes yang diteliti. Pertama, tes lempar koin. Kedua, tes musik.
Hasil tes beda-beda, tapi Inggris masuk posisi pertama dari tes lempar koin, sementara tes musik, Inggris ada di posisi kedua. Sebaliknya, Jepang menempati posisi ke-14 di tes lempar koin dan ada di posisi pertama untuk tes musik. Gimana bisa tau negara ini paling jujur di tes ini, negara itu paling enggak jujur di tes itu? Untuk tes lempar koin, peneliti ngasih tau, kalo hasil lemparan adalah posisi kepala, bakal dapat uang US$ 3 atau 5. Kalo ada separuh lebih pastisipan yang jawab kepala, berarti mereka enggak jujur.
Sementara buat tes musik, peneliti ngasih beberapa pertanyaan yang bisa dibilang cukup susah jawabannya dan harus Googling, tapi syarat utama di tes musik, dilarang nyari jawaban di internet! Begini soalnya:
1. Siapa yang menulis komposisi “Für Elise”?
2. Apa nama depan Lady Gaga yang sebenarnya?
3. Sebutkan nama drummer grup rock Nirvana!
4. Tahun berapa Claude Debussy lahir?
5. Berapa banyak katup dalam sebuah trompet standar modern?
6. Sebutkan nama kota dan negara bagian di Amerika Serikat tempat Michael Jackson dilahirkan?
Coba kamu jawab juga pertanyaan-pertanyaan di atas dan ingat JANGAN GOOGLING. Aku udah coba dan yang aku bisa jawab, tanpa Googling ya, cuma poin kedua. Kata peneliti, tiga pertanyaan dari soal di atas masuk kategori susah banget dan kalo bisa jawab lebih dari satu dari tiga pertanyaan susah dan jawabannya benar, berarti ada kemungkinan curang. Ya Tuhan... kenapa aku cuma bisa jawab satu? Poin kedua pula. Duh.. pray for pengetahuan umum saia. (TT TT)
Kalo Indonesia ikut penelitian ini, bakal ada di posisi berapa ya? Mungkinkah posisi pertama di tes lempar koin? Posisi terakhir di tes musik? Sayangnya Indonesia enggak dilibatin.
Apa tes di atas benar-benar mengukuhkan kejujuran yang sesungguhnya? Bisa jadi kalo ada tes kejujuran yang lain, hasilnya bisa beda. Seperti kata orang klise, "Kejujuran dimulai dari diri-sendiri." Jangan lupakan juga, dimulai dari sesuatu yang kecil dan sederhana di sekeliling kita.
Jogja, 21.12.2017 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...