TAKUT

Kita butuh rasa takut. Biar kita ingat ada yang lebih dari kita. Biar kita nggak bersikap sembarangan. Takut bukan berarti menyerahkan diri dan tunduk. Ada takut yang tercipta agar kita saling menghormati. Tergantung dari jenis takut yang kita rasakan.

Takut akan kuasa Tuhan pasti membuat kita berserah dan tunduk. Takut akan adanya sesuatu yang gaib karena kita menghormati keberadaannya. Takut karena imajinasi-imajinasi yang kita bikin sendiri? Ada juga jenis takut yang tercipta dari isi pikiran. Takut yang sebaiknya dilawan.

Takut akan omongan orang, takut akan hal-hal yang belum terjadi, takut yang membuat kita overthinking, cukup. Cukup sampai di sini. Rasa takut itu memang perlu tapi jangan membiarkan diri kita dikuasai olehnya. Seperlunya. Secukupnya.

Ada momen kita harus melawan rasa takut. Bukan hal yang mudah tapi bukan berarti mustahil dilakukan. Saat berhasil melawan rasa takut, ada perasaan lega. Ada rasa takut yang harus dilawan. Rasa takut yang justru mengurung pikiran-pikiran kita dengan rasa negatif. Overthinking, cemas, khawatir. Padahal belum tentu yang akan terjadi seperti yang kita khawatirkan.

Jogja, 3 September 2023 

NO GAME NO LIFE, KATANYA

Iyakah? Sampai segitunya? Beberapa orang ada yang no game no life. Tiada hari tanpa main game. Kalo udah jadi pekerjaan dan menghasilkan uang sih beda ya. Ada faedahnya karena bisa punya penghasilan dari main game. Kalo sekedar just for fun boleh aja tapi harus ingat waktu. Ingat batasan.

Pengecualian buat gamers yang menghasilkan uang ya berarti. Mungkin kedengaran nggak adil tapi karena main game jadi pekerjaan, yah... biarkan. Jangan ganggu dia. Pekerjaan kayak gini banyak diinginkan terutama oleh generasi sekarang. Mungkin orang tua di era sekarang bisa memfasilitasi dan mengarahkan kalo anaknya pengen jadi gamers yang nggak sekedar main game tapi juga menghasilkan uang.

Aku suka main game tapi bukan yang addict sih. Aku merasa gitu. Nggak semua game aku mainkan. Nggak banyak game juga yang aku tahu. Apalagi game-game PC. Secara aku mainnya game mobile. Sekarang aku mainnya Mobile Legends. Pengen main game lain tapi terkendala device.

Pengen juga main game PC kayak Youtuber gamers itu. Cuma ya sekedar pengen dan nggak jadi obsesi. Nggak ngejar pengen banget. Kalo suatu hari bisa main, alhamdulillah. Nggak kepikiran juga jadi streamers kayak yang di Youtube itu. Aku main game cuma buat bersenang-senang walau bete juga sih kalo kalah.

Nggak kepikiran jadi streamers tapi kalo dibuka kesempatannya ya nggak nolak dong. Kalo aku nggak main Mobile Legends, apa yang akan aku lakukan ya? Scroll Instagram, Twitter, Facebook, Tiktok? Sekarang game yang aku mainkan cuma Mobile Legends. Udah bye sama AoV gara-gara berasa nggak dikasih kesempatan menang.

Iya aku tahu pasti ada menang, ada kalah tapi di AoV benar-benar nggak ngerti lagi. Chance menangnya cuma nol koma sekian kayaknya. Bye sama AoV bukan karena kepentok device tapi karena aku kecewa sama sistem entahlah apa namanya itu. Aku sekarang nggak peduli lagi sama update di AoV. Mau ada skin baru Annette, Ishar, siapalah itu khususnya dari hero yang aku suka, bodo amat. Udah terlanjur kecewa berat. Banget.

Alhamdulillah aku bersyukur bisa mengontrol waktu main gameku. Nggak all the time tapi ada waktu-waktunya sendiri. Aku kasih jeda sekian jam sebelum main lagi. Aku sengaja nggak nge-push karena aku nggak mau jadi terlalu terikat sampai susah lepas.

Jogja, 2 September 2023

MEMUTUS LINGKARAN SETAN

Capek ya, Bun. Capek nggak sih kalo terjebak di 'lingkaran setan'? Nggak ada manfaat buat masa mendatang tapi masih muter-muter di sini terus. Bentuknya banyak ya. Secara umum lebih ke kebiasaan buruk. Pengen ninggalin kebiasaan ini tapi kok susah ya?

Nilai buruknya bisa jadi relatif. Aku bilang kebiasaan merokok adalah lingkaran setan. Orang lain belum tentu sepakat denganku. Aku mau cerita spesifik deh di sini. Tentang seseorang yang terjebak dalam lingkaran setan bernama hutang.

Siapa sih yang mau punya hutang? Tiap orang pasti berusaha biar lepas dari jerat hutang. Ada yang berusaha melunasi, ada juga yang justru kabur nggak tahu diri. Ini adalah cerita dari seseorang yang berhutang untuk kebutuhan pribadinya.

Dia punya penghasilan sendiri. Dia bisa membayar hutangnya. Sayangnya penghasilan yang dia dapatkan habis untuk membayar hutang. Bagaimana dia melanjutkan hidup sampai tanggal 27 berikutnya?

Terjebaklah dia di lingkaran setan. Harus ada cara yang dilakukan biar lingkaran setan ini terputus, begitu tekadnya. "Jangan pinjam dong." Saran yang lain. Dia pun pengen nggak pinjam lagi tapi hidup terus berlanjut. Akhirnya pilihan yang dia ambil adalah pinjam (lagi) untuk ke sekian kalinya.

Dia bahkan nggak punya tabungan sama sekali, seperti yang dia ceritakan. Kerja sekian tahun nggak ada hasil yang bisa membantu keluarga. Habis hanya untuk kebutuhan pribadi dan yang lebih buruk adalah habis untuk melunasi hutang.

Memang membayar hutang adalah kewajiban tapi di sisi lain dia juga bersedih. Sampai kapan lingkaran setan ini terputus? "Apa aku jual diri aja ya?" Katanya sembari menatap cermin. Dipandanginya lekuk-lekuk tubuhnya yang menawan. Hasil dari pahatan di pusat kebugaran.

"Jangan, jangan lakukan itu." Ucap hatinya yang lain. Dia pun tertawa sendiri. Dia bersyukur nggak seputus asa itu sampai ingin jual diri. Bahkan yang lebih parahnya lagi mengakhiri hidup. Nggak, nggak gitu.

Hidup ini indah kok, katanya. Dia pun yakin bisa memutus lingkaran setan ini. Selalu ada harapan.

Pasti.

Jogja, 2 September 2023