12 September 2012
MELODI YANG HILANG
Gerimis tipis turun dari langit.
Aku segera mengambil payung lipat berwarna biru di dalam tas. Untung saja aku
bawa payung. Sekarang, cuaca sungguh tidak bisa ditebak. Pagi tadi cerah-ceria.
Tidak ada tanda-tanda akan hujan, dan pagi menjelang siang ini, tiba-tiba saja
mendung datang dan menumpahkan rintik-rintik kecil air.
Aku lihat sekeliling. Banyak
yang tidak membawa payung. Walaupun gerimis, mereka tetap bertahan di tempat
masing-masing. Mungkin kalau badai datang, mereka tidak akan peduli dan tetap
berdiri di tempat masing-masing. Mereka kesini membawa mimpi. Mereka berkumpul
di tempat ini, menunggu dari pagi, hanya untuk merealisasikan mimpi mereka.
Bukan hanya mereka, tapi aku
juga. Aku punya mimpi. Mimpi untuk sedikit saja membalas kebaikan dan cinta
kasih Ibu. Membalas? Sepertinya tidak tepat aku katakan bahwa apa yang aku
lakukan ini adalah untuk membalas semua yang Ibu berikan. Kasih ibu sepanjang
masa, kasih anak sepanjang galah. Apapun namanya aku hanya ingin membuat Ibu
bahagia.