Bagus Bercerita
Bercerita Hari Ini Untuk Dikenang Lagi Nanti
Tentang Bagus
Cari Blog Ini
MENJADI KEPOMPONG
Nggak melihat dunia luar sekian hari. Nggak bersentuhan dengan gadget. Aku merasakannya dengan sabar iya. Ada nggak sabar-sabarnya juga tapi...
Ada orang yang merasa terjebak dengan pilihannya sendiri. Ada juga yang merasa terjebak dengan dirinya sendiri yang sudah diciptakan Tuhan dengan versi terbaik. Kenapa merasa terjebak? Merasa nggak yakin mungkin. Padahal kalo dilakuin sebaik mungkin nggak bakal ada perasaan sia-sia dan sejenisnya.
Emang sih kadang susah menerima sesuatu yang bisa jadi nggak ada masalah dengan diri kita. Perkara karena nggak yakin jadinya malah merasa yang dilakuin nggak maksimal. Makanya harus merasa 100% dengan apa yang lagi dilakuin. Satu hal yang mungkin nggak segampang itu dilakuin.
Apalagi kalo belum apa-apa udah minder duluan gara-gara pikiran sendiri/omongan orang. Kadang ada omongan orang mengubah apa yang kita yakini 'kan? Kayak jadi goyah dan nggak yakin. Walau omongan orang nggak ada salahnya juga kita dengerin tapi nggak melulu 'kan? Kalo tiap omongan orang kita perhatiin kayaknya bakal susah majunya.
Ada porsinya sendiri. Yuk semangat menjalani apa pun yang terbaik untuk kita. Semoga nggak ada keraguan-raguan lagi ya.
Jogja, 18 April 2024
Jejak digital! Hei! Bukan kok. Bukan jejak digital yang merusak reputasi tapi aku baruuu... baca ceritaku di sini pas awal-awal punya blog. Aku lupa sih kali pertama bikin blog di tahun aku cerita itu apa bukan. Terposting cerita di 2012. Ceritaku paling awal. Wah... bisa nostalgia nih.
Beberapa cerita aku baca. Aku masih ingat banget momennya. Daaan... aku sekarang menilai waktu itu aku julid ya. Wkwkwk. Ceritanya nggak pakai filter dan berasa banget julidnya. Oh iya di era itu 'kan aku tanpa tedeng aling-aling pas cerita virtual alias di blog dan terutama Twitter. Facebook iya juga tapi eranya sudah lewat setahun atau dua tahun sebelumnya.
Kok bisa ya aku sejulid itu? Tanpa penghalusan makna pula. Ternyata setelah aku baca ceritaku di tahun itu, aku jadi merasa ada perubahan dalam diriku. Tiap orang pasti berubah. Sekarang aku menilai diriku sendiri lebih wise. Nggak meledak-ledak, lebih menjaga perasaan. Waktu era ceritaku yang julid vibes itu aku lupa rasanya. Apa ada menjaga perasaan juga?
Ceritaku di blog sudah sejak 2012. Nggak banyak sampai penuh tiap bulannya tapi aku merasa ini prestasi yang perlu diapresiasi. Aku bangga! Lebih bangga lagi kalau konsisten nulis cerita. Tentang apa saja. Bebas! Aku sempat menjadikan blogku ini pakai domain dotcom. Biar keren gitu bagusadisatyadotcom. Bukan blogspotdotcom. Sudah aku bayar juga buat langganan domain selama setahun.
Sayangnya aku merasa struggle sama settingan blognya. Entah aku juga bingung. Malah aku merasa waktu itu blogspotdotcom lebih user friendly. Aku juga sempat khawatir kalau pindah ke bagusadisatyadotcom terus ceritaku di sini gimana? Masih bisa ada dan tersimpan nggak? Kalau nggak sayang banget. Sedih!
Aku menyerah. Terserah deh domain dotcom yang sudah aku beli mau diapain. Sampai sekarang aku masih setia dengan blosgpotdotcom.[]
Jogja, 22 Januari 2024
Ini ngomongin apa sih? Random aja. Lagian siapa juga yang baca? Wkwkwk. Ada kok pembacanya. Jejak digital yang suatu hari nanti bisa saja jadi konsumsi publik. Makanya sekali pun aku bisa banget bercerita tanpa batas tapi aku tahu sebaiknya jangan melakukan itu. Siapa yang tahu nantinya cerita-ceritaku di sini bisa dibaca banyak orang? Siapa yang tahu suatu hari nanti aku jadi orang terkenal. Ha ha.
Nggak sih. Aku nggak sampai ke sana berkhayal jadi orang terkenal. Menjalani kehidupanku yang sekarang, alhamdulillah, menyenangkan. Tetap ada roller coasternya tapi aku bersyukur dengan hidupku sekarang. Ngomong-ngomong tentang ilusi, waktu aku SD suka banget berkhayal. Eh, bentar. Khayalan dan ilusi apakah sama?
Ah, ternyata beda. Setelah aku cari tahu lewat Mbah Gugel, ilusi justru mengarah pada gangguan mental. Penderitanya seolah melihat sesuatu di depannya yang ternyata adalah sesuatu yang berbeda. Misal di depannya ada komputer tapi yang dilihat pengidap gangguan ilusi ini nggak sama. Bisa saja yang dilihatnya adalah bentuk yang lain.
Sementara khayalan bisa dikatakan sebagai fantasi. Bukan termasuk gangguan mental karena setiap orang wajar melakukannya. Asal nggak berlebihan masih aman. Nah... yang aku ceritain di awal ini masih dalam batas aman nggak? Masih aku rasa. Asal paham betul jangan sampai khayalan ini membuatmu hanyut lebih dalam. Bolehlah hanyut tipis-tipis. Jangan sampai tenggelam.[]
Jogja, 21 Januari 2024
Gimana 2024? Aman? Baru berjalan 18 hari dan ada yang bilang jalannya lambat sekali seperti siput. Mungkin iya, mungkin juga nggak. Tergantung kita yang ngerasain. Aku merasa Januari ini berjalan seperti bulan lainnya. Nggak merasa melambat atau terlalu cepat. Mungkin karena aku ikut 30 Hari Bercerita. Jadi day by day nggak berasa pelan. Nggak merasa beban juga karena aku menikmati challenge yang khusus diadakan di Januari ini.
Gajian Desember maju di Desember. Biasanya 'kan gajian bulan A dibayarnya bulan B. Misal gajian Januari ini nih yang dibayarkan nanti di 1 Februari. Senang gajian kemarin jadi double tapi ya gimana ngatur keuangannya yang jadi tantangan. Apakah dengan gajian maju masih bisa survive sampai gajian berikutnya? Atau justru terseok-seok dan akhirnya pinjam di pinjaman online?
Aku mau cerita sedikit tentang seseorang. Dia di Januari ini banyak banget pinjam di pinjaman online. Mulai dari nominal Rp2 juta, Rp1.5 juta, Rp500 ribu. Bahkan dia melakukan pinjaman online untuk membayar pinjamannya. Gali lubang untuk menutup lubang tapi ini lubang buaya. Parah banget 'kan? Dia bego apa gimana? Jadi ikut merasa emosi.
Januari ini so far so good, alhamdulillah. Pembaruan kontrak di Radio Widoro berjalan lancar. Siaran di Star FM juga lancar. Hari ini kali pertama aku dan teman-teman kru Star FM makan bareng. Sekalian mengapresiasi pencapaian Star FM di 2023 yang alhamdulillah ternyata berjalan dengan baik dan gilang gemilang. Mbak Lia bilangnya begitu. Acara makan bareng hari ini di Luxury Malioboro Hotel. Menu makanannya B aja. Nothing special.
Prasmanan. Ada ayam asam manis mungkin namanya. Ayam goreng gitulah. Terus ada apa ya yang kelihatan kayak tepung tapi bukan. Apa ini ikan? Tulisannya bukan ikan. Ada sayur juga. Brokoli. Mie goreng. Lasanya something. Lupa namanya. Buahnya ada semangka. Dessert ada es timun serut. Cemilan ada lumpia. Udah. Nggak ada menu spesial apa gitu. Mungkin karena ini barter kali ya. Menu makanan yang dihidangkan jadi yang standar. Nggak berasa mewah layaknya makanan di hotel kayak ekspektasiku. Bukan berarti nggak enak. Rasa bisa aku kasih jempol.
Lain hari aku lebih memilih no sih dengan menu yang tadi siang kami makan. Apalagi kalo harganya juga 'pricey' buatku. Nggak dulu. Mending yang lain. Jadi penasaran sih sama menu yang lain. Menu yang jadi andalan. Menu yang sering dipromokan. Menu yang lebih spesial. Btw ini pendapat pribadi yang sangat subjektif ya. Bukan bermaksud menjelekkan. Hanya menceritakan apa yang aku rasa tanpa dikurangi atau dilebihkan.
Btw semakin nambah usia apakah jadi makin nggak tertarik dengan beberapa hal? Misal jadi nggak pernah, jaraaang banget, merespon chat di grup. Terkesan cuek. Apakah benar begitu? Aku sendiri sih nggak ya. Aku bukan tipikal orang seperti itu.[]
Jogja, 18 Januari 2024
Kita butuh rasa takut. Biar kita ingat ada yang lebih dari kita. Biar kita nggak bersikap sembarangan. Takut bukan berarti menyerahkan diri dan tunduk. Ada takut yang tercipta agar kita saling menghormati. Tergantung dari jenis takut yang kita rasakan.
Takut akan kuasa Tuhan pasti membuat kita berserah dan tunduk. Takut akan adanya sesuatu yang gaib karena kita menghormati keberadaannya. Takut karena imajinasi-imajinasi yang kita bikin sendiri? Ada juga jenis takut yang tercipta dari isi pikiran. Takut yang sebaiknya dilawan.
Takut akan omongan orang, takut akan hal-hal yang belum terjadi, takut yang membuat kita overthinking, cukup. Cukup sampai di sini. Rasa takut itu memang perlu tapi jangan membiarkan diri kita dikuasai olehnya. Seperlunya. Secukupnya.
Ada momen kita harus melawan rasa takut. Bukan hal yang mudah tapi bukan berarti mustahil dilakukan. Saat berhasil melawan rasa takut, ada perasaan lega. Ada rasa takut yang harus dilawan. Rasa takut yang justru mengurung pikiran-pikiran kita dengan rasa negatif. Overthinking, cemas, khawatir. Padahal belum tentu yang akan terjadi seperti yang kita khawatirkan.
Jogja, 3 September 2023
Iyakah? Sampai segitunya? Beberapa orang ada yang no game no life. Tiada hari tanpa main game. Kalo udah jadi pekerjaan dan menghasilkan uang sih beda ya. Ada faedahnya karena bisa punya penghasilan dari main game. Kalo sekedar just for fun boleh aja tapi harus ingat waktu. Ingat batasan.
Pengecualian buat gamers yang menghasilkan uang ya berarti. Mungkin kedengaran nggak adil tapi karena main game jadi pekerjaan, yah... biarkan. Jangan ganggu dia. Pekerjaan kayak gini banyak diinginkan terutama oleh generasi sekarang. Mungkin orang tua di era sekarang bisa memfasilitasi dan mengarahkan kalo anaknya pengen jadi gamers yang nggak sekedar main game tapi juga menghasilkan uang.
Aku suka main game tapi bukan yang addict sih. Aku merasa gitu. Nggak semua game aku mainkan. Nggak banyak game juga yang aku tahu. Apalagi game-game PC. Secara aku mainnya game mobile. Sekarang aku mainnya Mobile Legends. Pengen main game lain tapi terkendala device.
Pengen juga main game PC kayak Youtuber gamers itu. Cuma ya sekedar pengen dan nggak jadi obsesi. Nggak ngejar pengen banget. Kalo suatu hari bisa main, alhamdulillah. Nggak kepikiran juga jadi streamers kayak yang di Youtube itu. Aku main game cuma buat bersenang-senang walau bete juga sih kalo kalah.
Nggak kepikiran jadi streamers tapi kalo dibuka kesempatannya ya nggak nolak dong. Kalo aku nggak main Mobile Legends, apa yang akan aku lakukan ya? Scroll Instagram, Twitter, Facebook, Tiktok? Sekarang game yang aku mainkan cuma Mobile Legends. Udah bye sama AoV gara-gara berasa nggak dikasih kesempatan menang.
Iya aku tahu pasti ada menang, ada kalah tapi di AoV benar-benar nggak ngerti lagi. Chance menangnya cuma nol koma sekian kayaknya. Bye sama AoV bukan karena kepentok device tapi karena aku kecewa sama sistem entahlah apa namanya itu. Aku sekarang nggak peduli lagi sama update di AoV. Mau ada skin baru Annette, Ishar, siapalah itu khususnya dari hero yang aku suka, bodo amat. Udah terlanjur kecewa berat. Banget.
Alhamdulillah aku bersyukur bisa mengontrol waktu main gameku. Nggak all the time tapi ada waktu-waktunya sendiri. Aku kasih jeda sekian jam sebelum main lagi. Aku sengaja nggak nge-push karena aku nggak mau jadi terlalu terikat sampai susah lepas.
Jogja, 2 September 2023