Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

DICARI: JEJAKA UNTUK RASIDA

Rasida Cari Jodoh. Bukan nyari cewek, tapi cowok. Rasida kekurangan makhluk bernama jantan. Apa aku harus miris? Ah, entahlah. Angkatan sebelumnya memang ada cowok, tapi untuk regenerasi, harus ada cowok. Angkatan 2012, cowoknya cuma satu. Angkatan 2013, cowoknya hmm... kayaknya empat. Awalnya sih ada lebih dari empat, tapi seleksi alam telah merenggut mereka. Jujur, awalnya aku ngerasa terenggutnya para cowok itu karena seleksi alam, senang juga. Saingan berkurang, Man, tapiii memang lebih baik tetap sama-sama, berjuang bareng, pokoknya susah-senang ya bersama hanya di Rasida. Efek betapa langkanya makhluk pejantan di Rasida terasa ya belakangan. Untuk betina sih banyak. Tinggal cap-cip-cup belalang kuncup deh. Nah, untuk pejantannya yang langka. Kayaknya Rasida perlu nerapin undang-undang, makhluk pejantan itu dilindungi oleh pemerintahan Rasida. Untuk tahun ini saja, cowok regenerasi baru dua. Itu pun, kata salah satu crew (pastinya betina), satu dari cowok regenerasi itu agak a

DIKLAT I KSR PMI UNIT VII UIN SUKA

Relawan PMI nggak sesimpel PMR saat aku aliyah dulu. Tanggung jawab relawan PMI itu gede banget. Dibutuhin fisik yang kuat juga. Kalau urusan angkat-mengangkat, relawan PMI harus nomor satu. Ketika tugas kemanusiaan memanggil, tentunya nggak bisa dong memilih sendiri kayak gimana sih yang harus relawan kerjakan, tapi harus siap sedia dengan kondisi apapun. Ngelakuin segala hal harus cepat, bukan hanya untuk urusan perut, tapi juga urusan dengan Sang Pencipta. Diklat I KSR PMI Unit VII UIN SuKa memberikanku banyak pelajaran. Capek sih capek, karena itulah resikonya, tapi dibalik itu semua, sense of humanity-ku berusaha untuk dibangunkan. Salah satu contoh kecil (benaran makjleb di hati) saat Om kesusahan ngancingin lengan kemejanya sewaktu jadi pimpinan barisan. Tentunya dia harus rapi. Saat dia merapikan kemejanya (dan mengancingkan lengan kemejanya yang panjang itu), aku sempat keki. Lama banget sih ngancinginnya? Astaghfirullah... Sama sekali nggak ada niatan buat ngebantu Om nganc

TITIK JENUH

Setiap orang pasti pernah mengalami titik jenuh. Suatu perasaan yang menimbulkan kebosanan (akut). Hmm... apa aku tengah merasakan titik jenuh di Rasida FM? Maybe yes, maybe no . Ada beberapa alasan sih kalau aku (memang) benar-benar mengalami titik jenuh. Pertama (kayaknya the one and the only ) karena crew Rasida yang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Rasida (dibiarkan) terbengkalai begitu saja. Sebenarnya nggak murni cuek sih, cuma karena beberapa crew yang jarang ngumpul, bikin sebuah perasaan bernama sepi tercipta. Benaran sepi banget. Sehari paling banyak 5 crew yang menyambangi studio. Itu pun nggak bertahan hingga Rasida waktunya tutup. Paling beberapa jam (atau bahkan beberapa menit). Entah karena kesibukan, atau karena hal lain yang entah apa, aku nggak tahu. Aku hanya merasa sepi dan... sendiri. Kalimat ini memang terkesan cengeng tapi inilah faktanya. Aku paling nggak suka dengan kesendirian, rasa sepi (kecuali aku sendiri yang menciptakan rasa itu). Walau pun h

TENTANG KAMU

Sempat ngerasa sepiii banget di Rasida FM. S oalnya beberapa crew seolah-ol ah melupakan Rasida gitu. Rasa sepi itu seke tika musnah saat rapat Rasida Cari Jodoh dimulai. Nggak se -sepi yang aku rasakan sebelumnya. Memang sih beberapa crew sibuk bertebaran dimana-mana sampai melupakan Rasida (hiks!), dan sekarang Rasida FM lagi butuh banget kerjasama dari p ara crew. Harapannya sih semua yang tengah bertebaran bisa kumpul lagi, nyatu lagi. Ng gak kerasa Rasida FM open recruitment l agi. Dul u, aku nunggu mome n ini setahun an lho. Soalnya Se mester 1 aku gagal jadi bag ian dari Rasida. Awal nya sih aku optimis, tapi fakta berkata lain. Aku masih ingat banget, saat penutup an Be lajar Jadi Broa dcasting Bareng Rasida FM (kalau nggak salah ini tema oprec waktu itu), aku nggak bisa datang karena ada PDKT (Pelatihan Dakwah dan Karya Tulis) FLP Jogja XIV. Sering banget aku dihadapkan dengan dua pilihan. Mau nggak mau aku harus memilih dan mengorbankan salah satu. Waktu itu aku memilih

KEMBALI PULANG

Laaama banget "rumahku" ini aku tinggalin. Terakhir kali datang Juni 2013. Semester lalu. *pasang tampang terkejut bin kaget* Bukan karena kesibukan atau apalah yang bikin aku nggak datang ke rumahku ini, tapi... karena... (karena apa ya? kok jadi bingung alasannya?) Ya sudahlah, lupakan saja. :P Pengen cerita-cerita lagi nih. Kangen juga rasanya (kayaknya rasa kangennya itu nggak gede deh). Oh ya, sekarang aku Semester 5. Uuuh... angkatan dan semester paling tua di kampus. Secara ya, angkatan 2010 sudah nggak aktif banget di kampus. Paling urusan skripsi dkk doang. Angkatan 2009 jelas sudah banyak yang lulus dan ada juga yang nunggu wisuda. Nggak kerasa masuk Semester 5. Padahal aku masih ingat banget Semester 1 kemarin (iya, kemarin, bukan dulu). Bentar lagi lulus dan... apa yang akan terjadi setelahnya? Just wait 'n see . Pokoknya aku nikmatin banget fase-fase ini. Ngapain sih ngoyo? Slow but sure . Asyik! Semester 5 ini jadwal kuliahnya beeegitu longgaaar. Sehar

PUBLIC ANNOUNCER RADIO'S DAY (PARD)

Berkesan. Ilmu nambah, teman baru. Suasananya heterogen pula. Selama ini sudah terbiasa dengan suasana yang homogen. Suasana yang berbeda membuatku lebih menghargai sebuah perbedaan. Teman baru: Ajeng, Aniz (Sanata Dharma), Lily, Mala, Fakhry, Rere, Grace (MMTC), Dita, Aan (Amikom), Putri (UNY), Iyi (Mercubuana), banyak lagi deh cuma aku nggak ingat semua.

DUA DUNIA

Beda konsentrasi, beda juga tugas kesibukan. Anak-anak Broadcast Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sunan Kalijaga 2011 tengah sibuk badai dengan tugas Jurnalistik Penyiaran. Tugas kelompok pasti ada drama di dalamnya. Beda pendapat dari orang beda karakter. Perlu startegi yang tepat dan bisa diterima semua. Jangan sampai deh ada yang merasa tersakiti karena debat pendapat dan akhirnya mutung sama anggota kelompok. Nggak enak banget tuh.

HARAPAN ITU PASTI ADA

Bermimpi setinggi langit nggak masalah kan? Punya harapan dan keinginan apapun itu (asal positif sih), nggak bakal ada yang ngelarang ya. Nggak melanggar hukum juga. Nggak ngerugiin kamu juga. :D :P Nggak salah dong dengan jumlah UN 15.90, Adikku, Khamdy daftar di MTsN Klirong? Nggak ada yang ngelarang kan? Mungkin kamu bertanya-tanya, MTsN Klirong?

SELAYANG NOSTALGIA DAN LUCKY CHARM

Setelah sekian lama nggak menginjakkan kaki di MTsN Klirong, pagi tadi aku kembali bernostalgia di madrasah almamaterku. Bukan reuni, tapi mengantar Khamdy, adikku yang akan melanjutkan pendidikan selepas SD. Belum banyak yang berubah dari MTsN Klirong. Kenangan-kenangan selama tiga tahun aku menimba ilmu disana bermunculan. Perubahan memang ada, tapi nggak banyak. Ruang Guru yang berada di lantai bawah, sekarang bertukar tempat dengan perpustakaan. Sementara perpustakaan MTsN Klirong pindah ke Ruang BP/ BK. Entah dimana sekarang Ruang BP/ BK. Kantin juga pindah entah kemana. Apa mungkin sekarang nggak ada kantin di dalam madrasah ya? Pernah dengar sih katanya kantin pindah keluar. Entah disebelah mana aku nggak paham.

JUST STORY

Postingan pertama Juni 2013. Cukup lama nggak mampir ke "rumah" sederhanaku ini. Bukan karena sok sibuk sih, tapi enggan. Rasanya kok berat ya mau nulis di blog. Selain akses internet yang terbatas, terkadang saat tengah berselancar di dunia maya, lupa buat nulis disini. Maaf ya.

BEAUTY INSIDE

Alkhamdulillah. Beauty Inside, Story 45, Juni 2013 Hewan sihir sedang populer di Cloverland. Banyak anak muda yang rela menabung demi memilikinya. Kekuatan hewan sihir sangat beragam, mulai dari perisai hingga kekuatan penyembuh. Theo pun ingin memiliki hewan sihir. Namun harganya yang sangat mahal membuat ia harus menabung dan mencari pekerjaan paruh waktu lebih banyak. “Kau yakin menginginkan hewan sihir, Theo?” Kata Loki, sahabat sejak kecil Theo.             “Aku harus memiliki hewan sihir. Kekuatan mereka cukup mengagumkan sebagai hewan peliharaan.” Loki menyeruput kopi susu hangatnya pelan. Senja baru saja berubah menjadi malam. Kafe yang biasa menjadi tempat nongkrong bagi Theo dan Loki masih sepi. Biasanya jika malam sudah larut, pengunjung akan berdatangan untuk sekedar ngobrol sambil menikmati secangkir kopi.

BAKAT?

Pengen banget jadi penyiar radio. Bekerja sesuai dengan keinginan hati pasti asyik. Nggak berasa kerja karena dijalani dengan bahagia. Ini berlaku untuk semua hal sih. Kalo kita melakukan suatu pekerjaan dengan hati yang bahagia, pasti akan terasa nikmat. Dinda diterima di Kota Perak FM. Arik di Radio Q. Wah... hebat mereka. Seenggaknya satu langkah lebih maju dariku. Seandainya dulu... (Ah, stop! Nggak penting ngebahas masa lalu.) Seharusnya saat Radio Q ngebuka lamaran, aku ikutan kirim juga. (Eh, stop!) Modal aja nekatnya, dan pastinya juga ikhtiar, latihan terus. (Berhenti!) Nggak usah peduli dengan kemampuan diri yang rasanya baru segini-gini aja. (Hentikan, kataku!) Justru melamar di radio komersil itu termasuk bentuk pelatihan diri. Disana pasti ada training sebelum benar-benar on air. (Hentikaaan! Jangan cerita!) Ah, begitulah yang namanya penyesalan. Klise sebenarnya perkataan, "Penyesalan selalu datang belakangan." Klise banget.

TAPI... MAHAL, MAS

Geli aku mendengar kalimat pendek itu dari lisan dua pramuniaga warung kelontong dekat kost semalam. Perkataan mereka seolah-olah mahasiswa adalah kasta terendah dalam perekenomian. Penting ya, bilang "tapi... mahal, Mas" ke pembeli? Nggak ada yang nanya sebenarnya. Ini nih yang udah menjadi kebiasaan orang Indonesia, menjelaskan sesuatu yang nggak ditanyakan. Seperti kalimat dua wanita berjilbab yang jadi pramuniaga itu. Aku nggak kenal mereka, tapi sekedar tahu. Beberapa kali aku bertransaksi di warung kelontong itu yang dilayani oleh mereka. Barang yang aku beli selalu sama, tiga bungkus deterjen sachet, tiga bungkus pewangi pakaian yang juga sachet. Ya, aku jarang sih beli yang lain. Beras juga jarang. Paling kalo persediaan beras di kost abis, baru beli beras 1 kg (dengan harga paling murah) di warung itu.

KUNCI KEJENUHAN

Rutinitas terkadang menciptakan rasa jenuh. Selalu sama dan membosankan. Fiuh... hari ini ada beberapa bagian hidup yang benar-benar  membuatku jenuh, bosan, dan ingin lari sejenak. Hidup ini bukan menjemukan, tapi hanya sebagian saja yang terasa datar, nggak ada warna,  nggak ada kesan, datar. Ingin rasanya berteriak. Mengeluarkan segala emosi dalam diri. Menumpahkannya hingga nggak bersisa sedikit pun.

AKU BISA!

Siaran hari ini aku nggak merasa pede. Nggak nyaman. Pertama, materi yang aku sampaikan nggak mendalam. Ngambang gitu. Obrolannya pun berasa garing. Kedua, ada Mas Jay dan Mba Desi, kru Rasida 2011 yang sekarang jadi penyiar di Star Jogja. Semakin nggak nyaman. Bukan mereka yang bikin nggak nyaman, tapi justru kehadiran mereka membuat apa yang tampilkan jadi nggak maksimal. Aku grogi. Semua yang aku sampaikan jadi belibet. Nggak ada irama yang enak sama sekali. Sungguh, aku menyesali sikapku tadi. Seharusnya aku nggak grogi. Seharusnya aku tenang dan menunjukkan yang terbaik semampuku. Bukan malah grogi dan buyar gitu.

(BUKAN) SOK TAHU

Memberitahu bukan berarti sok tahu. Ini yang aku rasain. Aku hanya memberi tahu seorang teman untuk melakukan hal yang memang sudah menjadi kelayakan dimanapun, tapi dia nampaknya sedikit cuek, walaupun akhirnya dia menuruti apa yang aku katakan. Sekali lagi, aku bukan sok tahu, apalagi menggurui. Aku hanya memberitahu. Itu saja.

MY STORY

Nge-blog. Hmmm... sekarang tiap yang suka nulis pasti punya media sosial itu. Banyak pula jenisnya, mulai dari Multiply (katanya sih sekarang udah tutup alias gulung tikar), Wordpress, hingga Blogspot. Nah, yang terakhir aku sebutin ini, menurutku paling banyak user. Hari gini nggak punya blog, mungkin berasa nggak intelek. Padahal blog isinya curhatan, copy-paste info ini, itu. Aku sih memanfaatkan media sosial ini sebagai tempat berbagi cerita. Aku suka nulis. Aku suka baca. Aku suka cerita. Bisa dibilang apa yang aku tulis di blog, semacam "curhatan" yang kata orang-orang sih nggak mutu. Ngapain coba nulis curhatan di blog? Lebih baik copy-paste info-info tertentu. Seenggaknya bisa memberi manfaat buat yang baca.

MERANGKAI SUARA

Cerita ini sebenarnya melompat. Harusnya ada cerita sebelumnya yang nyambungin ke cerita ini. Pelatihan Adobe Audition (Mba Tari bilangnya adove *burung dara kali? *hi hi hi...) masih satu agenda dengan makrab Rasida 2013. Nah, masih ingat 'kan sama ceritaku yang satu itu? Masih dong pastinya. :D Cerita itu masih bersambung, so tunggu aja episode selanjutnya. Kali ini episode masa depan dari episode yang masih misteri itu. =D Awal mula pelatihan ini tanggal 25 April 2013 (harinya Story tuh). Pertama kali diumumin sih tanggal 22 atau 23 April 2013 gitu, rada lupa, tapi diundur jadi tanggal 25. Sejak saat itulah, Pelatihan Adobe Audition (bilangnya bukan adove ya, Mba Tari :D) resmi dilaksanain tiap Kamis dan Minggu.

PUTIH BIRU

Kangen masa-masa tsanawiyah. Kangen banget. VII-4, VIII-3, IX-4. Itu kelasku selama tiga tahun di MTs Negeri Klirong. Banyak banget suka-dukanya. Banyak warna, banyak kenangan. Teman paling lucu namanya Amri. Tingkah kocaknya mirip Mr. Bean. Kadang, dia juga dipanggil Mr. Bean sih. Amri selalu bikin aku ketawa, kadang ngakak guling-guling saking lucunya lihat tingkah-polah si Amri. Ada juga Habib, cowok yang tingkat kebersihannya di atas rata-rata. Orangnya cenderung kalem. Penampilannya rapi. Segala sesuatu harus benar-benar bersih dan rapi. Bahkan kadang aku megang lengan seragamnya aja, Habib langsung ngibas-ngibasin secara halus gitu. Aku dan Habib sempat perang dingin sih walau cuma sebentar. Hal yang patut disyukuri.

MEMORI MINGGU PAGI

Ada nggak anime atau serial animasi yang memorable banget buat kamu? Aku sih ada. Anime (khususnya) yang menjadi kenangan banget buatku, pas aku masih unyu-unyu imut menggemaskan. :D Anime yang pertama kali aku ingat, Minky Momo. Nonton anime ini udah laaamaaa banget. Seingatku sih pas aku sangat unyu gitu. Aku nggak gitu ingat jalan cerita anime yang satu itu, cuma dulu aku tuh suka berimajinasi lewat Minky Momo. He he he... :D Ada juga Magic Knight Rayearth. Ini juga aku nggak ingat jalan ceritanya. Nonton anime ini juga sama pas aku masih sangat unyu. Aku ingat banget, di anime ini ada karakter Putri Ajaib yang dalam serial aslinya bernama Princess Emeraude kalo nggak salah. Biasalah terjemah dalam Bahasa Indonesia. Aku lebih suka anime yang nggak di-dubbing, alias masih pake bahasa aslinya. Asal... ada terjemahan yang benar Bahasa Inggris atau Indonesia.

RASIDA PART. 1

:) Lagi pengen cerita tentang makrab Rasida 2013 nih yang berlangsung 23-24 Maret 2013. Banyak banget kenangan disana. Aku masuk Kelompok 3 yang dinamakan Spektra, Semangat Peserta Kelompok Tiga Rasida. Nama ini aku sendiri yang buat lho. Ada beberapa nama yang aku pikirkan sih waktu itu, sebelum makrab dimulai, tapi lupa, apa saja namanya. Hi hi hi... Spektra terdiri dari aku, Akbar, Naela, Ola, dan Ida. Kita cukup kompak, walau Naela dan Ida yah... bisa dibilang nggak enjoy banget sama makrab ini. Pasalnya, you must know Insan Muda (he he he... bawa-bawa Rasida. *namanya juga lagi cerita Rasida :D), makrab 2013 Rasida diadain di... studio Rasida. Bukan di Kaliurang, Parangtritis, bumper alias bumi perkemahan, atau apalah namanya, yang seenggaknya rada jauh dari UIN SuKa. Ini di studio Rasida. Banyak yang shock sih, soalnya bayangan teman-teman memang disana-sana itu, termasuk aku. Perkiraanku sih di Kaliurang atau Parangtritis yang disana tuh dingiiin. Enak gitu buat momen-mome

I DON'T KNOW WHAT I FEEL

Bukan nggak mau tahu... Bukan nggak peduli... Bukan nggak ikut bahagia... Bukan... bukan... bukan... Hanya saja... :): Ah, entahlah... Perasaan ini... Sulit untuk diterjemahkan... Bukan... Bukan itu... Sebenarnya mudah untuk dilukiskan... Asal... Jujur... Jujur dengan hati...

CERITA

Banyak banget cerita yang mengalir dari teman-teman. Aku sih hanya mendengarkan saja. Bukan karena aku nggak punya cerita, tapi aku malas untuk menceritakannya. Cerita teman-teman berdasarkan pengalaman, sedangkan ceritaku berdasarkan imajinasi. Walau hanya mendengarkan, aku cukup menikmatinya. Begitulah kehidupan. Kehidupan masa muda yang penuh warna. Kadang tertawa, kadang menangis, kadang marah, kadang... kadang... kadang... Cerita mereka sungguh menjadi inspirasi cerita pendekku. Terimakasih.

MASA ITU Part. 1

25 Februari 2013 pukul 20.40 Aku tiba-tiba ingin berbagi cerita tentang masa-masa kost-ku saat Aliyah. Sekarang, rasanya kangen juga dengan kost sederhana itu. :) Aku mulai mengenal kehidupan kost saat duduk di bangku Aliyah tahun pertama. Aku kost bukan tanpa alasan. Selain jarak yang jauh, 18 km, demi itu aku juga harus rela (dan Insya Allah ikhlas ^ ^) bangun leeebih pagi dan harus sudah di angkot pukul 06.00 bersama ibu-ibu penjual sayur. Lebih dari jam itu, angkot selalu penuh yang di dalamnya rata-rata anak sekolah. Jujur saja, aku nggak suka dengan angkot yang terlalu penuh. Bikin susah pas mau turun. Apalagi kalau posisi di belakang. Menerjang desak-desakan di dalam angkot saat akan turun, sungguh sesuatu, apalagi dengan postur yang di atas rata-rata ini. :P

PARIS

Alkhamdulillah pagi ini aku bangun sebelum adzan subuh berkumandang. Jadi bisa sholat subuh berjama'ah di Masjid SuKa. Kenikmatan saat bisa sholat jama'ah, tepat waktu pula, sungguh terasa. Hati rasanya tenang dan damai. Minggu pagi, 24 Februari 2013, aku dan teman-teman De-Ha, kostku, ngadain touring ke Paris a.k.a Pantai Parangtritis. Bagi sebagian orang, Paris tentu biasa saja. Bagiku juga sama. Paris terlihat sama saja dengan Pantai Petanahan, Pantai Suwuk, pantai yang pernah kukunjungi. Aku belum pernah berkunjung ke pantai yang berhasil membuatku takjub akan keindahannya yang subhannallah sekali. Pantai-pantai yang aku sebutin itu memang memiliki keindahan tersendiri, tapi bagiku biasa saja. :D (Mungkin karena sering ke Pantai Petanahan dan Pantai Suwuk kali ya)

The First On Air

"Agus, Khoir, siap-siap ya on air Buku Harian jam 11," kata Lukman Haswara, GM Rasida FM. Aku yang tengah membuka Adobe Audition dan Zarra Radio, siap-siap buat VO, langsung kaget. Kaget sekaligus speechless . Dua-duanya campur jadi satu. On air ? Wow! Aku dan Khoir langsung antusias. Doni yang ingin VO juga, kebagian siaran di Hiruk Pikuk. Sendirian alias single .

Take and Give

Setelah beberapa minggu training dengan jadwal yang sudah diatur, mulai Senin, 6 Januari 2013, prinsipnya: siapa yang butuh, dia yang minta. Seperti sekarang ini. Mentor, banyak; Mba Desy, Mba Rara, Mba Emma, Ima, Imas, Iyun, Mas Kamal, Mas Vedy. Aku tinggal minta ke mereka saja untuk jadi mentor-ku. Mau atau nggaknya, itu urusan belakangan. Ya, mungkin nanti aku akan memintanya dengan waktu yang tepat. Nggak selamanya disuapin, suatu saat harus makan sendiri. Aku jadi ingat perkataan Pak Inung, guru Bahasa Inggris-ku di tsanawiyah, "Kapan mau bisa kalau disuapin terus?" Waktu itu aku ada sedikit problem sama Pak Inung. Aku sudah lulus dari tsanawiyah. Aku lumayan sering nanya kosakata dalam Bahasa Inggris. Nah, disitulah Pak Inung bilang begitu ke aku, via SMS. Aku ngerasa nggak enak banget. Hingga sekarang pun, saat aku ingat kejadian itu, perasaan jadi nggak enak. Nggak cuma di Rasida sih yang punya prinsip: siapa yang butuh, dia yang nyari. Hampir di semua tempat punya

Pacitan Travelers

"Gus, bangun!" Tepat Raisa menyanyikan Could It Be, pintu kamarku diketuk. Pukul 2.30 pagi. De-Ha nggak seperti biasanya. Jumat, 4 Januari 2013, De-Ha Family bangun leeebih pagi, mandi leeebih awal. Hari itu istimewa. Istimewa karena De-Ha Family akan touring ke Pacitan. Bisa dibilang touring sih walau tujuannya kondangan. Tapi karena jauhnya dan kesana naik motor, jadi touring deh. Bagiku ini terlalu rempong. Hello... bisa nggak sih kita berangkat ke Pacitan setelah sholat subuh? Slow saja. Rencana, langsung cusss ke Pacitan jam 3 subuh, tapi karena kebiasaan jelek yang susah banget diilangin a.k.a ngaret, jam 4 subuh kurang lebih, kami langsung cusss ke Pacitan setelah sebelumnya nunggu Mas Panca di depan Polres atau Polsek Gunungkidul (rada lupa) dan sholat subuh di pom bensin yang aku lupa namanya. Yang jelas ada di Gunungkidul yang jalannya belok-belok lumayan ekstrim.