Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan.
Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, terutama buat orangtua yang punya anak Generasi 90-an. Kebanyakan manggil 'rama' dan 'biyung'. Keluarga zaman now, bahkan di komplek desaku, terutama buat keluarga dari pasangan Generasi 90-an, enggak jarang yang memilih panggilan 'bapak', 'ayah', 'bunda', 'mama'. Masih ada yang memanggil 'rama' dan 'biyung' tapi enggak sebanyak dulu.
Aku memanggil dua adikku bukan 'dek', atau 'dedek'. Aku langsung memanggil nama mereka. Adik-adikku juga bukan memanggilku 'mas', 'kakak', 'abang' tapi 'kang' dari kata 'kakang' (istilah kakak laki-laki dalam Bahasa Jawa).
Indonesia memang kaya! Aku Googling "nama panggilan dalam keluarga dalam berbagai daerah", hasilnya banyaaak beud! Panggilan dalam masyarakat Jawa ada banyak. Belum lagi masyarakat Aceh, Palembang, Sunda, Kalimantan, Sulawesi, Papua, banyak.. banyaaak banget. Kaya beud 'kan negara kita? Wajib berbangga loh. Selain kaya hasil alam, bahasa, suku, Indonesia juga kaya panggilan dalam keluarga atau masyarakat juga bisa sih.
Indonesia memang kaya! Aku Googling "nama panggilan dalam keluarga dalam berbagai daerah", hasilnya banyaaak beud! Panggilan dalam masyarakat Jawa ada banyak. Belum lagi masyarakat Aceh, Palembang, Sunda, Kalimantan, Sulawesi, Papua, banyak.. banyaaak banget. Kaya beud 'kan negara kita? Wajib berbangga loh. Selain kaya hasil alam, bahasa, suku, Indonesia juga kaya panggilan dalam keluarga atau masyarakat juga bisa sih.
Orang Jawa, khususnya yang tinggal di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja, panggilan kakak laki-laki banyak yang pake 'mas' yang sekaligus juga panggilan buat laki-laki yang lebih tua atau orang yang enggak dikenal, tapi belum terlihat bapak-bapak. Kakak perempuan dipanggil 'mbak', sekaligus juga buat perempuan yang lebih tua atau buat orang asing. Ada juga yang memanggil 'kakang', 'yayu', 'abang', 'bli' (kakak laki-laki dalam Bahasa Bali), 'teteh' (kakak perempuan dalam Bahasa Sunda), 'aa' (kakak laki-laki dalam Bahasa Sunda). Kalo ditulis semua, bakal jadi panjaaang banget.
Tinggal di Jawa (kecuali Jawa Barat) dan Jogja, panggilan paling lazim adalah 'mas' dan 'mbak'. Jarang yang memanggil 'abang'. Beda lagi di Jawa Barat. Justru panggilan 'mas' dan 'mbak' sangat jarang atau bahkan enggak dianjurkan. Rasanya awkward kalo pake panggilan ini. Di sana lebih lazim panggilan 'aa' dan 'teteh'. Panggilan 'akang' cuma buat laki-laki yang berstatus suami orang atau panggilan sang istri buat sang suami. Ada juga yang merasa kayak penjual gado-gado kalo dipanggil 'mas' dan 'mbak'. Geser lagi ke Jakarta, panggilan 'abang' lebih sering diucapkan. Pindah ke Padang, lebih banyak yang memanggil 'uda' dan 'uni'. Tuh 'kan banyak banget. Awesome super! Indonesia memang kaya.
Mamah dan Bapakku enggak pernah manggil aku 'mas'. Buat membiasakan adikku, aku lebih sering dipanggil 'kakang'. Adik keduaku memanggil adik terakhirku juga bukan 'dek'. Sama juga adik terakhirku enggak memanggil adik keduaku dengan panggilan 'kakang' tapi langsung nama. Kalo adik bungsuku sama-sama panggil 'kakang', bingung juga aku sama adik keduaku. Panggil siapa nih?
Rasanya pasti awkward dan kaku banget kalo Mamah tiba-tiba manggil aku 'mas'. Berasa kayak ngomong sama orang lain. Apalagi kalo aku juga mendadak manggil 'ibu' ke Mamah. Aneh rasanya karena enggak terbiasa. Panggilan ayah dan ibu ke anak juga macam-macam, semisal 'thole' dan 'genduk' (panggilan buat anak laki-laki dan perempuan di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur khususnya).
Zaman now, panggilan semacam 'ayah', 'bunda', 'mama', 'papa' juga berlaku buat yang masih masa penjajakan. Mereka ini termasuk pasangan zaman now tipe alay. Bukannya romantis tapi bikin pengen muntah pelangi. Buat mereka mungkin so sweet tapi buat orang lain bikin berigidik mati rasa.
Kamu termasuk pasangan (belum menikah) zaman now yang punya panggilan kek gini ya? Kata KPK, "Berani jujur, hebat!"
Jogja, 08.11.2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar