Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

SELAMAT TINGGAL 2017

Tiga enam lima hari. Dua belas bulan. Selamat tinggal 2017. Terimakasih untuk semua cerita. Ini adalah blog terakhir 2017. Blog perpisahan sekaligus persiapan menyambut tahun selanjutnya. 2018. Merasa cepat? Klise. Apa yang bisa mengungkapkan rasa di tahun 2017 tanpa sesuatu yang klise? Merasa enggak nyangka, klise. Satu tahun ini berasa kok. Ada banyak cerita, ada banyak kenangan, ada rasa yang bikin kangen. Bertanya tentang resolusi, ah klise juga. 2017 adalah luar biasa! Setiap tahun harus selalu merasa luar biasa, tapi bukan stuck itu-itu saja. Tetap ada perubahan, tetap ada usaha, tetap ada yang harus ditinggalkan, dan ada yang menjadi kenangan. Bersyukur yang paling utama. Euforia pergantian tahun yang selalu meriah itu semoga jadi salah satu bentuk syukur. Bukan sekedar latah karena momen. Kaleidoskop Momen 2017? Kita mulai dari Januari 2017. Ada apa di bulan itu? Masih ingat? Lanjut Februari. Ada sesuatu yang luar biasa? Maret? Biasa saja? Mengingat-ingat momen bu

JUMANJI DAN PESAN TERSELUBUNG

Sekarang banyak film remake, rebooth, reborn, dan semacamnya, tapi film Jumanji: Welcome to the Jungle bukan remake dan kawan-kawannya itu. Pertama rilis tahun 1995 dan 22 tahun setelahnya rilis lagi film berjudul sama tapi beda sub judul dan cerita. Konsepnya sama, tapi ceritanya sama sekali berbeda. Jadi kangen nonton film Jumanji pertama. Kirsten 'Mary Jane' Dunst, si gadis rambut merahnya Spiderman, ikut ambil bagian di film Jumanji yang rilis 1995. Masih remaja banget! Entah umur berapa Kirsten waktu film Jumanji itu, tapi beda banget sama Kirsten di film Spiderman. Wajahnya enggak kelihatan beda jauh, awet muda ya, tapi fisiknya jelas lebih kelihatan bedanya. Jumanji di tahun 2017 dibintangi Dwayne 'The Rock' Johnson, Jack Black (buat yang udah nonton Beauty and The Beast versi 2017, pasti tau peran Jack Black yang sempat bikin kontroversi ini), Kevin Hart, Karen Gilan, Nick 'mantan Selena Gomez' Jonas, dll. Jumanji: Welcome to the Jungle,, fi

DEMI KONTEN

Demi konten. Demi konsistensi. Kali ini aku enggak bisa banyak update. 'Kan sayang kalo bolos ngeblog, walau sehari. Maklum, tipikal perfeksionis. :D Baiklah kali ini benar-benar demi konten banget. Harusnya bisa tenang ngeblog di studio siaran, tapi mendadak koneksi ngesot sekali waktu buka blog. Bagaimana ini? Waktuku cuma sejam! Enggak mau nunggu koneksi yang mendadak lemot, aku memutuskan segera cabut dari studio radio dan pindah ke warnet. Aduh... waktunya cukup enggak ya? Lalin jelang akhir tahun lagi macet dan padat-padatnya. Terkejar enggak ya? Cari warnet terdekat... Cari warnet terdekat... Enggak usah warnet bagus yang biasanya itu. Asal ada warnet, koneksinya bisa buat akses blog, enggak masalah. Ketemulah satu warnet di jalan... hmm.. jalan apa ya? Off the record ya. Sebuat saja Warnet Pohon. Kelihatan dari luar, Warnet Pohon ini bagus. Sebelas-duabelas sama Warnet Lalin, sebut saja begitu, dan Warnet Pom. Ternyata... jauh panggang dari api. Begitu naik ke lanta

TENTANG KORAN DAN MEDIA CETAK

Tiap hari koran selalu terbit. Hari libur atau hari kerja, bagi orang yang ada dibalik dapur sebuah koran, enggak ada beda. Kadang koran libur sehari di hari besar perayaan agama. Libur lebih dari sehari? Bukan koran namanya. Koran pertama kali ada di dunia ini tahun 59 SM di masa Romawi Kuno. Isinya tentang sosial dan politik. Bentuk fisiknya masih lembaran-lembaran pake tulisan tangan. Kertas apa bukan ya? Mungkin kulit, mungkin daun. Zaman baheula banget dan jadi pelopor koran-koran yang ada sekarang ini. Koran di Indonesia mulai ada tahun 1744. Ada masa pasang surut, bahkan ada yang dilarang terbit karena dianggap provokatif dan segala macam, tapi semua masalah itu berhasil dihempaskan yang bikin kita sampai sekarang masih kenal yang namanya koran. Bentuk fisik koran memang sangat enggak praktis. Terlalu lebar dan enggak dijilid. Sangat merepotkan baca koran di bus, sangat ribet baca koran di boncengan Abang Ojek Online. Sejak zaman old sampai sekarang, bentuk koran ya be

BIAYA HIDUP

Duapuluh tahun ke depan, tigapuluh bahkan limapuluh tahun lagi, biaya hidup di Jogja semahal apa ya? Apa justru jadi lebih murah? Jogja terkenal sebagai kota yang biaya hidupnya terjangkau pisan. Harga makanan, harga barang-barangnya, everything , harga sewa rumah, katanya lebih murah dari kota-kota lain di Indonesia. Benarkah semurah itu? Dibandingkan Jayapura, harga-harga di Jogja jelas lebih murah, terutama harga makanan. Nasi telor plus es teh di Jogja bisa kita dapatkan dengan harga 10K saja, tentunya rupiah dong. Masa iya dollar? Standar makanan di Jogja selama aku tinggal di daerah istimewa ini sejak 2011, kisaran 7K - 15K. Ini standar loh ya. Lebih dari ini, ada juga. Makanan-makanan macam capcay, kwetiau, dan kuliner khas malam, minimal 13K. Jarang banget yang harganya di bawah 13K. Makan berdua di kedai pinggir jalan, cukuplah 50K. Mahal/ murah biaya hidup di kota tertentu tergantung dari gaya hidup kita juga. Jogja juga punya kok yang serba mahal. Harga satu menu maka

ROMAN ANTARA MUSIK DAN RADIO

Musisi dan radio punya sinergi yang saling menguntungkan. Simbiosis mutualisme. Sejak radio masih frekuensi AM, radio banyak beralih frekuensi FM, sampai radio digital di zaman milenial, hubungan antara musisi dan radio tetap manis dan romantis. Terbukti, promo pertama yang dilakukan musisi, pemutaran perdana satu lagu baru, ada di radio. Buat musisi yang masih merintis karir di dunia musik, lagi semangat-semangatnya tuh PDKT sama radio. Sekali pun enggak dibayar, musisi new beginner ini fine-fine saja asal karyanya bisa diapresiasi radio. Satu lagu baru dari musisi yang juga baru, bisa diputar satu radio, jadi satu langkah lebih maju. Radio dan musisi. Radio dan musik. Dua hal yang saling menguatkan. Radio tanpa musik? Musisi tanpa radio? Bisa jadi ada yang bilang, "Radio di zaman sekarang punya pengaruh apa? Enggak ada radio, musisi juga masih tetap bisa mempromosikan lagu-lagunya. Sekarang zamannya Youtube, Bro." Oke, sekarang media promosi, apapun promosinya, mema

AKU DAN KAMU YANG BERBEDA

Indonesia punya banyak keragaman, tapi aku dari dulu justru hidup berdampingan bukan dengan keragaman, tapi keseragaman. Lingkunganku benar-benar homogen. Bukan cuma seragam secara agama, tapi dari ras pun, sama. Sejak SD sampai perguruan tinggi, aku terbiasa dengan keseragaman. Belum pernah ngerasain ikut bersukacita saat seorang teman Natalan, Waisak, Galungan, Imlek. Sekarang, sampai tulisan di blog ini diketik, aku enggak punya banyak teman yang berbeda secara keyakinan, ras, budaya. Kuper? Enggak juga. Lingkungan yang selalu sama membuat lingkaranku juga selalu dipenuhi kesamaan. Walau terbiasa di lingkungan homogen, tapi aku bersyukur bisa jadi tipikal orang yang menerima perbedaan. Bukan memuji diri-sendiri, tapi mensyukuri. Pengen punya banyak teman dari berbagai agama, ras, budaya. Pasti menyenangkan. Pikiran kita jadi terbuka. Sikap toleran kita bakal lebih terasah. Bukan cuma lingkaran pertemanan yang berbeda, tapi aku juga pengen hidup di lingkungan yang bhineka tunggal

USIA UNTUK MENIKAH

Ngomongin per-ni-kah-an di usia 20-an memang menarik karena di usia inilah rata-rata orang Indonesia me-ni-kah. Enak ya nikah. Bisa itu... Eits! Jangan berpikir yang diinginkan dulu. Menikah itu bukan cuma tentang seks, tapi banyak yang harus "dikawinkan" ( bahasanya~ ). Menikah bukan cuma antara kau dan aku, tapi juga keluarga kedua belah pihak harus ngasih restu, setuju, mendukung, seiya-sekata. Repot 'kan kalo satu pernikahan enggak dapat dukungan keluarga, enggak dapat restu mama-papa, banyak pihak yang menentang. Ya kali dunia cuma milik berdua? Orang bijak bilang, menikahlah di waktu yang tepat. Sebenarnya masih ada yang kurang. Menikahlah di waktu dan usia yang tepat. Kapan usia tepat buat menikah? Rata-rata orang Indonesia, dapat info dari hipwee.com nih, cowok usia 25 tahun dan cewek usia 22 tahun dengan rata-rata 24 tahun. Berapa usiamu sekarang, Guys? Mulai ada pertanyaan, "Kapan nikah?" "Kapan nyusul?" Selamat! Kamu bukan lagi anak k

RUANG DALAM OTAK

Mendadak ingat satu kenangan waktu aku SD. Dulu, tiap sore, kecuali malam Jumat, anak-anak usia TK - SD ngaji ramai-ramai di mushola. Aku dulu bukan TPA, tapi istilahnya Mengaji (sebenarnya sama sih). Enggak kayak desa-desa tetangga, waktu Mengaji ini bukan setelah adzan ashar sampai sebelum maghrib, tapi justru mulai setelah adzan maghrib dan selesai sebelum masuk adzan isya. Aku mengaji Iqra, cara baca Al Qur'an yang paling dasar, ada enam jilid (FYI buat kamu yang enggak familiar apa itu Iqra) dan mengaji Al Qur'an sampai Kitab di dua mushola. Setelah tamat Iqra, kalo enggak salah, dan mulai mengaji Al Qur'an, aku pindah mushola. Wait... Sepertinya pertengahan mengaji Al Qur'an, baru aku pindah mushola. Mendadak aku ingat momen ini. Momen yang masuk long-term memory. Otakku bakal memanggil lagi momen ini disaat aku butuh. Buat memanggil kenangan, biasanya karena ada di tempat yang bisa mengingatkan tentang kenangan itu, bisa juga terpanggil karena sepi waktu mala

HARI ISTIMEWA UNTUK IBU

Tiap 22 Desember, ada sesuatu yang istimewa. Ada hadiah, makan-makan, jalan-jalan, bersenang-senang. Setelah 22 Desember masih ada hadiah dan kawan-kawannya? Masih istimewa? Ini yang perlu kita ingat lagi. Oke, 22 Desember di Indonesia dijadikan sebagai Hari Ibu. Banyak yang (mendadak?) ingat ibunya. Ibuku superhero... Ibuku begini... Ibuku begitu... Lihatlah media sosial. Semuanya bersukacita merayakan Hari Ibu. Bolehkah kita merayakan Hari Ibu? Aku bukan mau ngomong halal-haram ya. Merayakan Hari Ibu sah-sah saja kok, asal... jangan cuma setahun sekali memperlakukan ibu secara istimewa, ngasih hadiah, ngasih ini... itu... Sungguh terlalu kalo bilang sayang sama ibu cuma waktu Hari Ibu, di media sosial pula. Pencitraan maksimal! Dasar manusia zaman sekarang ( talk to my self ). Masih mending sih, sayang-sayangan sama ibu cuma setahun sekali di 22 Desember, daripada yang enggak pernah bilang sayang, enggak pernah ngasih yang istimewa buat ibu. Na'udzubillah... Ngomongin ten

INDONESIA JUJUR?

Orang bijak entah darimana bilang, "Jujur hancur!" Sebuah kata bijak buat pelaku kecurangan. Koruptor jujur, pencuri ayam jujur, penikung pasangan jujur, dan lain-lain, dan sebagainya. Kamu percaya kejujuran bisa membawamu kepada kebaikan? Aku percaya. Seperti kata orang klise, "Kejujuran dimulai dari diri-sendiri." Dan tentunya dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Pernah melihat satu tindakan ketidakjujuran? Pasti pernah. Masih ingat masa-masa Ujian Semester di sekolah? Jangan Ujian Semester deh, tapi Ujian Dadakan a.k.a Ulangan (kadang dadakan sih). Ingat? Ada yang nyontek, ada yang kerjasama, ada yang bawa catatan kecil, demi apa? Demi sebuah angka. Demi sebuah nilai. Sadar atau enggak, ketidakjujuran dari hal-hal kayak gini bisa berpengaruh nantinya di masa depan. Aku pernah lihat juru parkir menemukan smartphone tertinggal di dashboard motor yang diparkirkan. Aku hanya sekilas lihat dan itu nyata di depan mataku. Aku sempat berpikir, apa yang

BUNUH DIRI DAN FENOMENANYA

Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama. Setiap orang pasti enggak ingin akhir hidupnya terjadi secara enggak terhormat. Meregang nyawa karena dikeroyok, menghembuskan nafas terakhir karena ditusuk begal, dan sederet penyebab seseorang meninggal secara enggak wajar. Seperti apa meninggal secara wajar? Grow old with someone, menutup usia ditemani orang-orang terdekat, bukan karena mengakhirinya secara tragis. Hidup ini indah, tapi hidup di alam keabadian yang bermuara di Surga jauh lebih indah, tapi bukan berarti kita mengakhiri hidup dengan cara yang salah. Bilang salah atau benar buat cara seperti ini, serba salah juga. Kalo dipikir secara akal sehat, jelas salah, tapi saat seseorang berada di titik bawah, apalah arti akal sehat. Salah dan benar menjadi kabur. Jangan menyalahkan seseorang yang mengakhiri hidupnya secara salah. Mana empatimu? Doakan saja semoga dia mendapat tempat yang lebih indah di sana, sesuai bekal yan

ENDORSE RIWAYATMU KINI

The power of iklan. Pernah jadi korban iklan? Aku pernah. Sadar atau enggak, waktu itu aku benar-benar beli satu barang, aku lupa barang apa, setelah lihat di salah satu postingan Instagram. Ah, iya baru ingat! Case iPhone. Waktu itu aku langsung tertarik beli case iPhone. Pas banget lagi pengen beli case. Lihat iklannya di Instagram, langsung bungkus, enggak pake mikir-mikir. Padahal harganya lumayan loh, walau setelah beli dan case ada di tangan, agak enggak sesuai harapan. Kalo ada 100 orang yang sama denganku, berapa rupiah keuntungan yang didapat si pengiklan? Iya, kalo harga masih rupiah. Kalo dollar? Tang-ting-tung yuk mari dihitung. Bentuk iklan sekarang buanyak buanget, Guys. Zaman old, iklan ya di koran, majalah, billboard, radio, TV. Zaman telah berubah, Saudaraku. Sekarang iklan bisa dalam bentuk apa saja. Salah satunya endorse. Asal kata dari endorsement yang artinya satu tindakan mendukung/ setuju sama sesuatu. Biasanya yang bisa endorse- meng -endorse begini cu

TROTOAR KITA

Trotoar itu apa? Apa? Apa? Apa? (Suara ala Curut-nya Ria SW) Trotoar adalakh (kali ini ala-ala pintu Teater Dua telakh dibuka :D) jalur pejalan kaki yang lebih tinggi dari jalan utama dan posisinya berdampingan/ sejajar. Kalo enggak ada trotoar, pejalan kaki enggak punya tempat dan pasti bakal berbahaya. Bisa-bisa tiap menit ada berita pejalan kaki terserempet motor/ mobil (apalagi kalo tipikal pengendara yang "semau gue"). Indonesia, khususnya Jogja (karena aku masih tinggal di daerah istimewa ini), punya jalur khusus pejalan kaki. Setiap negara pasti punya. Jangankan jalur khusus pejalan kaki, Jogja juga punya jalur khusus sepeda. Pengendara tipe gowes ini di beberapa tempat di Jogja bakal diprioritaskan. Tulisan di papan rambu sih begitu. Faktanya? Yah.. no body is perfect. Jogja punya trotoar, punya. Jogja punya jalur khusus sepeda, punya. Sayangnya enggak berfungsi kayak yang seharusnya. Harus dimaklumi karena kita terlalu banyak pake sesuatu yang enggak

BROMANCE

Punya sahabat? Teman yang paling dekat? Sejauh apa kedekatanmu sama sahabat dan teman yang paling dekat ini? Setiap orang pasti punya sahabat/ teman yang paling dekat. Cowok, cewek, pasti punya. Sahabatan sesama cewek, nonton film berdua di bioskop pas malam Minggu karena sama-sama jomblo. Sahabatan sesama cowok dan nonton film berdua di bioskop? Malam Minggu pula. Ada yang merasa aneh, ada juga yang menganggapnya wajar dan biasa. Sahabatan sesama cewek, jalan berdua, bergandengan tangan, terlihat manis. Sisterhood mereka oke nih. Sahabatan sesama cowok, jalan berdua, bergandengan tangan? Ngng.. permisi, pintu keluar di sebelah mana ya? Ada yang bilang, cowok pergi berdua sesama cowok dianggap homo. Cowok pergi rame-rame dibilang boy band. Cowok pergi sendirian? Cupu! Cowok memang selalu serba salah. Jangan merasa bersalah dulu. Persahabatan/ pertemanan sesama cowok enggak bisa disamain kayak sahabatan sesama cewek. Begitu juga sebaliknya. Ada sesuatu yang wajar dilakuin saha

NIKAH MUDA? HARUSKAH?

Nikah muda? Siapa takut! Menikmati masa muda dengan pasangan yang sah, pasangan yang diakui resmi secara agama dan negara, pasangan halal, dijamin aman. Ayo segera menikah sebelum... Sebelum apa? (Padahal yang nulis blog ini juga masih perjaka ting-ting, apa tong-tong? ) Uhuk! Uhuk! Kok ngomongin nikah? Ada apa nih? Kebelet ya? Ada sesuatu yang menggelitik tentang nikah muda. Udah baca berita pembunuhan keji yang dilakukan suami sama istrinya? Si suami ini tega dan sadar membunuh istrinya sendiri, membakar, dan memutilasi. Apa si suami ini masih termasuk jenis manusia? Bukan, bukan manusia. Si suami ini termasuk jenis setan yang terkutuk. Manusia yang menjadi setan. Aku bukan lagi ngebahas kasus pembunuhan ini, tapi melihat mereka, pasangan suami-istri yang berakhir tragis ini, masih muda. Kebanyakan usia kayak mereka ini masih menikmati drama romantika pacaran, kebanyakan loh ya, bukan berarti semua.  Si suami usianya 23 tahun. Si istri 20 tahun. Muda belia banget 'kan? Meli

LAPAR VS. MOOD

Rasa lapar bisa bikin suasana hati kacau? Awalnya aku pikir pernyataan ini cuma sekedar sugesti. Ah, pasti bukan karena lapar, mood seseorang bisa swing-swing. Makan makanan enak emang bisa bikin bahagia. Pernah ngerasain? Enak enggak harus mahal. Ternyata suasana hati yang berantakan bisa karena lapar, salah satunya. Menurut travel.tribunnews.com, rasa lapar bisa bikin gula darah/ glukosa dalam tubuh menipis. Fungsi gula darah ini, mengatur nutrisi yang menciptakan energi. Kinerja otak tergantung sama glukosa. Kalo tubuh justru kekurangan glukosa, jadinya pasti not well. Bisa bikin sesuatu yang enggak enak karena lapar ini. Rasa lapar emang enggak enak 'kan? Orang yang selalu marah-marah juga dikaitkan sama orang yang kekurangan glukosa. Ada juga beberapa kasus kekerasan yang diduga karena susah mengatur kadar gula darah. Kebanyakan atau kekurangan glukosa, dua hal yang sebaiknya jangan sampai terjadi. Kadar glukosa dalam tubuh bisa normal kalo kita mengurangi konsumsi maka

WARNET PERTAMA

Angkat tanganmu Shaggy... yang di zaman now masih pake warnet! Hands up! Hands up, Shaggy! Kebanyakan pasti ketawa nyinyir kalo ada yang masih main di warnet. Hari gini? Kebutuhan warnet di kota besar bukan lagi akses internet di komputer-komputer berbilik, tapi lebih dari itu. Bisa akses (baca: copy-copy ) film, bisa pesan macam-macam makanan, mulai dari makanan berat sampai cemilan, bisa buat nongkrong dan wifi-an pake personal computer, harus ber- air conditioner, harus pelayanan yang oke banget, mulai dari keramahtamahan operator warnet sampai pelayanan lain-lain yang mungkin dibutuhkan. Panjang ya. Warnet di desa beda lagi. Enggak perlu itu semua. Cukup komputer-komputer di balik bilik, beruntung bukan komputer tabung, akses internet yang enggak jelek-jelek amat tapi terlalu menutup mata kalo bilang aksesnya cepat, bisa pesan kopi, cemilan, tapi seadanya, enggak perlu cemilan ini-itu. Bisa buat nongkrong? Bisa... di bilik masing-masing. Bisa akses a.k.a copy film? Ngng

MEDIA SOSIAL ZAMAN NOW

https://www.pexels.com/photo/apple-applications-apps-cell-phone-607812/ Media sosial di zaman now bukan lagi sesuatu yang wow. Semua orang punya akunnya. Orang cilik kek, orang berdasi kek, orang berijazah kek, pasti punya akun media sosial. Facebook, Twitter, Instagram. Tiga besar media sosial versiku sendiri. Whats App, Line, Path, Snapchat, lebih ke media sosial personal, just share for your circle. Pengguna Facebook di Indonesia ada berapa sih? Totalnya ada banyak. Tahun 2014 ada 77 juta pengguna. Sekarang? Mungkin sudah beranak-pinak. Indonesia bahkan menempati posisi ke-4 sebagai negara yang paling aktif pake Facebook. Twitter menjadikan Indonesia masuk lima besar sebagai pengguna paling banyak. Secara global, Twitter punya 332 juta pengguna bulanan dengan 500 juta kicauan yang dikirim tiap harinya dan 200 miliar kicauan dalam setahun. Instagram apakabar? Ada 45 juta pengguna Instagram di Indonesia dan jadi pasar terbesar di Asia. Menurutku, Instagram yang palin

TEORI HEMAT UANG

pixabay.com Enggak perlu bingung sampai enggak nafsu makan, langsung aja Googling 'cara mengatur keuangan, cara hemat dengan gaji kecil, dan bla bla bla'. Banyak 'kan hasilnya? Pilih satu artikel, baca dan pahami, terus praktekin. Susah? Gampang? Orang bijak bilang, praktek enggak segampang teori. Memang begitulah faktanya. Enggak sedikit di antara kita yang masih terseok-seok mengatur keuangan. Apalagi di zaman now yang serba dirupiahin. Enggak ada yang gratis. Masih sangat bersyukur kita bernafas dikasih cuma-cuma. Mengkotak-kotakkan uang sesuai keperluan (atau keinginan?), iya. Mencatat setiap pengeluaran, berapapun besarnya, juga iya. Kok masih kelabakan gini? Bagaimana ini? Manajemen keuangan perlu banget dipraktekin, entah gajinya minim atau maksimal banget. Semakin besar gaji, semakin besar juga keinginan ini dan itu. Kalo enggak dikendalikan, siap-siap say good bye sama gaji yang dinikmati belum ada satu minggu. Sering ya (atau kadang-kadang?), kita be