TENTANG TRANS JOGJA

Terakhir naik Trans Jogja? Wah.. sudah sangat lama. Duluuu sekali. Setelah sekian tahun, pengen naik Trans Jogja (lagi). Semacam kangen. Eh, sebenarnya terakhir naik Trans Jogja enggak dulu banget ding. Terakhir itu beberapa bulan kemarin waktu armada Trans Jogja yang baru mulai beroperasi. Sebelum ada penambahan, kondisi fisik Trans Jogja sungguh menyedihkan. Aku ingat terakhir kali naik Trans Jogja, suasana di dalam Trans Jogja creepy banget. Beberapa lampu ada yang mati. Pintu enggak menutup sempurna. Apalagi aku naik Trans Jogja pas malam. Tambah creepy.
FYI, buat kamu yang bertanya-tanya apa itu Trans Jogja, ada sekilas penjelasannya nih. Trans Jogja itu transportasi umum yang pertama kali ada di Jogja tahun 2008. Sistemnya sama banget kayak Trans Jakarta di Jakarta dan Batik Solo Trans di Solo. Kita enggak bisa naik Trans Jogja seenak makan ayam geprek. Harus datang ke shelter dulu, bayar (harga tiketnya muraaah banget), siap-siap nunggu Trans Jogja datang.
Trans Jogja juga punya beberapa jalur. Ada 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, 3B, dan lain-lain, dan kawan-kawan. Pertama kali aku stay di Jogja, jalur 4B kalo enggak salah, masih ada, tapi sekarang enggak. Aku enggak hafal jalur-jalur Trans Jogja (salut buat para petugas Trans Jogja yang hafal semua rute yang banyak itu) karena enggak sering pake transportasi ini. Lebih sering pake motor sendiri. Bukan karena enggak nyaman atau apa, tapi demi efisien waktu.
Tentang kenyamanan, Trans Jogja nyaman banget kok. Waktu kondisi fisik Trans Jogja mulai jelek, rasanya bikin sedih. Kok Pemerintah enggak gercep? Sekarang Trans Jogja, alhamdulillah, banyak yang baru. Enggak ada lagi kesan creepy, enggak ada lagi lampu yang mati, bahkan asap knalpot Trans Jogja enggak lagi hitam pekat. Lebih well gitu, Bro, Sis.
Trans Jogja sayangnya enggak punya jalur sendiri kayak Trans Jakarta. Enggak efisien waktu karena berbagi jalan sama kendaraan lain yang jumlahnya makin banyak. Enaknya Trans Jogja sih, karena murah dan nyaman. Full AC loh. Enggak bakal kepanasan. Kalo enggak dapat tempat duduk, ada pegangan yang menggantung. Enggak masalah juga kalo berdiri. Walau jalur Trans Jogja berputar-putar, tapi kalo punya jalur sendiri, pasti bisa sampe lebih cepat. Aku pasti bakal pilih naik Trans Jogja dibanding naik ojek online kalo lagi males bawa motor sendiri.
Aku pernah naik Trans Jogja yang seharusnya sampai di tujuan 15 menit naik motor, jadi hampir sejam. Iya, hampir sejam. Harus berangkat dua jam lebih awal kalo enggak mau telat datang ke suatu tempat. Enggak bisa tuh, kalo naik Trans Jogja, berangkatnya mepet-mepet waktu acara. Pasti bakal telat. Bisa jadi sangat telat!
Oh iya, ukuran bus Trans Jogja enggak sebesar Trans Jakarta. Ukuran bus sedang gitu. Enggak terlalu besar, enggak juga terlalu kecil. Tiket Trans Jogja juga ada dua pilihan, tiket single trip/ sekali jalan dan tiket berlangganan, biasanya pake kartu khusus gitu yang isinya saldo buat naik Trans Jogja. Kalo pake tiket berlangganan, bakal dapat diskon sekian persen, jelas lebih murah dibanding tiket single trip.
Trans Jogja bisa jadi alternatif transportasi umum yang nyaman dan murah. Sekali naik, bisa loh keliling Kota Jogja dan sekitarnya. Aku pernah nyobain. Asal belum keluar dari shelter, satu kali bayar bisa puaaas keliling kota. Murah pula.
Jogja, 14.11.2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar