Aku menghabiskan masa SMP-ku dengan berlangganan tabloid remaja. Setelah sebelumnya aku berlangganan majalah anak-anak, mulai SMP aku pindah ke lain hati. Aku memilih Tabloid Gaul. Kenal tabloid ini juga? Selama beberapa tahun, tabloid yang punya slogan "tabloid TV remaja" ini sempat eksis. Entah apa yang membuatku waktu itu memutuskan berlangganan (secara eceran) Tabloid Gaul. Masih ingat banget dulu Tabloid Gaul pernah jadi tabloid-nya AFI 1 dan AFI 2. Tau AFI 'kan? Akademi Fantasi Indosiar. Kompetisi nyanyi pertama di stasiun TV. Waktu itu, sekitar tahun 2000, hmm.. kalo enggak salah, 2000-an awal, AFI generasi pertama tayang di TV. Antusiasme masyarakat, ruarrr biasa! Enggak salah juga Tabloid Gaul yang "satu atap" dengan Indosiar (sepertinya "satu atap", karena Indosiar lebih sering diekspos tabloid ini), besar-besaran meliput tentang AFI.
Mulai dari cover, rubrik, poster, semua pernak-pernik tentang AFI. Ah, aku jadi kangen Tabloid Gaul. Waktu itu aku belum berlangganan. Masih pinjam punya kakak sepupu. Waktu itu aku masih menjadikan majalah anak-anak prioritas dibeli setiap minggunya. Belum kepikiran langganan majalah/ tabloid lain.
Tabloid Gaul jadi teman masa remajaku. Ini salah satu faktor yang membuatku suka baca dan suka nulis. Buat yang belum kenal Tabloid Gaul, jangan berpikir ini tabloid yang isinya gosip dan prahara selebriti ini-itu yang enggak penting ya. Isi Tabloid Gaul sama sekali bukan tentang itu. Coba deh mampir ke lapak majalah/ tabloid bekas, cari Tabloid Gaul edisi tahun 2004-2005. Tabloid Gaul banyak ngebahas tentang remaja. Info-info dunia hiburan, artis remaja, rubrik Cerita Cinta pasangan artis remaja (bukan gosip, rumor atau apalah itu), rubrik Buka-Bukaan (jangan negatif dulu, ini tentang buka-bukaan kamar artis remaja kok), rubrik Sugasa, Suka Nggak Suka (bisa memuji setinggi langit dan nyinyir-senyinyirnya buat artis remaja), cerpen juga ada (pastinya cerpen remaja dong).
Setelah AFI enggak terlalu boom, Tabloid Gaul tetap konsisten dengan info-info artis remaja dan serba-serbinya. Tips buat remaja juga ada. Ah asli, kangen banget! News entertainment dari luar negeri juga ada. Paket komplit! Satu yang khas dari Tabloid Gaul adalah BOW, Boys of the Week. Poster di cover belakang. Tiap edisi selalu beda. Sesuai judulnya, BOW isinya cowok. Vokalis, aktor, banyak yang pernah mampir di BOW Tabloid Gaul. Kadang ada juga BOW shirtless. Iya, telanjang dada. Randy Pangalila, Reza Rahadian, Dennis Adiswara, Peterpan (sekarang Noah, FYI), Samuel Rizal, yang pernah shirtless di BOW.
Tabloid Gaul di rumahku numpuk. Aku rutin beli tiap Senin di lapak majalah langganan. Aku juga masih ingat waktu kelas 9, bela-belain datang ke lapak majalah langganan yang jaraknya cukup jauh (harus naik angkot, Bro) demi Tabloid Gaul. Setelah itu aku balik ke sekolah lagi karena ada les persiapan UN. Berkesan bangetlah tiap Senin waktu itu.
Aku enggak rutin beli Tabloid Gaul begitu masuk SMA. Aku punya majalah langganan baru. Aku berpaling pada yang lain. Gus, apa yang kamu lakukan itu... jahat! Lama enggak beli Tabloid Gaul, ternyata banyak yang berubah. Bukan lagi fokus artis-artis remaja dalam negeri, tapi lebih banyak tentang K-Pop dan sederet grup idol yang waktu itu lagi happening banget! Sekitar tahun 2011. Sebelumnya, artis-artis mancanegara yang jadi sisipan, sejak berubah, justru artis-artis remaja negeri sendiri yang jadi sisipan. Enggak bisa nyalahin Tabloid Gaul juga karena gimana pun, Tabloid Gaul ngikut selera pasar. Kalo tetep idealis, bisa-bisa ditinggal pembaca dan bersiap ucapkan selamat tinggal (dan beberapa tahun ke depan, ini menjadi nyata).
Kaget juga sama perubahan Tabloid Gaul. K-Pop banget! Cerpen masih bertahan, tapi terakhir aku beli, cerpen berubah jadi fan fiction kalo enggak salah. Yeah.. satu cara buat para fans K-Pop ber-halu ria. Selama beberapa tahun Tabloid Gaul konsisten dengan wajah K-Pop, bersaing dengan tabloid dan majalah sejenis yang juga sama gencarnya menampilkan wajah K-Pop.
Waktu itu aku merasa kehilangan Tabloid Gaul. Aku rindu Tabloid Gaul yang dulu, sampai akhirnya aku dapat kabar Tabloid Gaul berhenti cetak. Entah karena alasan apa, tapi awal 2016 kalo enggak salah, Tabloid Gaul memutuskan berhenti cetak. Bukan berganti format menjadi digital, tapi berhenti sama sekali. Enggak ada lagi. Selesai. Bye!
Tabloid Gaul sekarang menjadi kenangan. Walau sempat berubah yang bikin aku enggak suka, tapi tabloid TV remaja ini pernah mengisi masa-masa remajaku di SMP. Ah, kenangan yang enggak terlupakan.
Jogja, 09.11.2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar