Langsung ke konten utama

SOK JAGOAN

Bullying enggak cuma terjadi sama anak sekolah. Orang dewasa juga bisa kena bullying. Parahnya lagi, bullying dilakukan sama remaja berkelompok yang bawa senjata tajam. Semakin diperparah, kesadaran mereka dikendalikan alkohol. Orang dewasa sekali pun, menghadapi sekumpulan remaja bersenjata tajam, jelas kalah. Lebih tepatnya cari aman. Bullying kayak gini biasanya di jalanan dan antara pelaku dan korban enggak saling kenal a.k.a klitih.
Bullying non-verbal juga ada. Sakit, tapi enggak kelihatan. Ada yang sukarela dibully, karena merasa ada kedekatan antara pelaku dan korban. Merasa dekat karena hubungan pertemanan. Biasanya yang sudah merasa dekat, enggak ada tedeng aling-aling. Bicara bisa ceplas-ceplos. Enggak bakalan ada yang marah karena sudah saling kenal. Bisa dibilang lebih dari sekedar kenal.
Bully non-verbal yang menyiksa, jelas karena pelaku dan korban enggak ada kedekatan hubungan pertemanan. Korban cuma dijadikan objek lelucon. Buat pelaku memang menggelikan dan hanya sekedar bercanda, tapi buat korban bully yang satu ini enggak bakal ngerasa fun atau menganggap "Oh.. oke, ini cuma bercanda."
Rasanya muak banget ngadepin orang-orang sok jagoan yang beraninya keroyokan, bawa senjata tajam pula. Sejatinya mereka pengecut. Kalo gentle, sendirianlah dan enggak usah bawa senjata. Apalagi ngadepin orang yang lagi fly karena alkohol. Semacam percuma. Diajak ngomong baik-baik enggak ada guna. Enggak bakal didengerin. Digebukin sampai bonyok? Buang-buang tenaga. Kalo kebetulan ketemu sama orang mabok, langsung hindari dan cari tempat ramai. Complicated sekali rasanya. Teori sih gampang, tapi prakteknya bisa jauh dari yang diajarin teori. Kalo kita timpuk si orang mabok ini pake batu, bisa-bisa jadi boomerang buat diri-sendiri. Terjerat hukum dengan pasal penganiayaan. Padahal ngasih timpuk karena melindungi diri, bukan karena sengaja gegara ada masalah pribadi. Ketemu orang mabok emang apes. Semoga enggak ada (lagi) kejadian ketemu sama orang macam ini. Kalo ketemu dan dia macam-macam, langsung tendang sekuat tenaga penisnya. Iya, bagian itunya. Dijamin ngilu.
Pernah ketemu sama orang mabok dan apesnya dibully bikin aku jadi lebih waspada kalo lagi pergi-pergi. Masih greget sendiri juga kalo ingat kejadian ini. Apa harus mengalami sendiri dulu biar lebih waspada? Pernah ngerasain enggak enaknya, ke depan pasti enggak mau lagi ketemu rasa enggak enak kayak gini.
Jogja, 30.11.2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...