Langsung ke konten utama

PAHLAWAN (MASA KINI)

Pah-la-wan/ orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Itu tuh arti kata 'pahlawan' menurut KBBI. Menurutmu, pahlawan itu apa? Mereka yang berjuang menegakan kebenaran? Mereka yang nasionalis? Atau para veteran? Sekarang ada banyak definisi yang lebih luas tentang pahlawan. Teman yang datang bawa makanan disaat rupiah di dompet tinggal selembar bergambar Pattimura pasti juga dianggap pahlawan.
Bagiku, pahlawan (masa kini) adalah mereka yang menebarkan kebaikan, khususnya buat orang-orang di sekitarnya. Mengajak sholat di awal waktu, misal. Orang baik bagiku adalah pahlawan untuk lingkup yang lebih kecil. Mereka yang bergerak di bidang kemanusiaan, mereka yang berbagi buat sesama, mereka yang berjuang untuk kemajuan negara (Indonesia).
Ada satu pahlawan yang akan tetap abadi. Mereka, pejuang yang gagah berani memperjuangkan kemerdekaan. Jasa mereka akan selalu terkenang. Tanda jasa, simbol, bahkan limpahan materi enggak akan bisa sejajar dengan perjuangan dan pengorbanan mereka. Seharusnya kita menyejahterakan mereka yang masih bisa menikmati Indonesia merdeka di masa sekarang. Seperti anak yang menyenangkan orangtuanya di masa tua. Sayangnya ada pejuang yang sekarang justru hidup dalam garis kemiskinan. Mereka memang enggak mengharapkan materi. Perjuangan mereka demi kebebasan, demi kemerdekaan, bukan untuk materi yang bahkan enggak ada artinya dibanding perjuangan penuh pengorbanan.
Tugas kita sekarang sebagai pahlawan masa kini tentu saja menjaga kemerdekaan Indonesia yang berhasil diraih dengan susah payah ini. Kita adalah pahlawan dengan caranya masing-masing. Banyak definisi tentang pahlawan tapi bermuara pada satu kata: kebaikan. Mereka yang tetap menjadi orang baik, bermanfaat untuk banyak orang, memiliki kepedulian, merekalah pahlawan.
Bentuk perjuangan setiap orang pasti berbeda. Enggak ada kata 'lebih baik' untuk satu perjuangan dibanding perjuangan yang lain. Semuanya, apapun bentuknya, perjuangan tetaplah perjuangan. Sama-sama berjuang untuk kebaikan dan menebar manfaat. Besar atau kecil. Banyak atau sedikit.
Tetaplah menjadi pahlawan yang lebih banyak menebarkan kebaikan. Bukan hanya untuk sesama tapi juga bangsa, negara, bumi Indonesia.
Jogja, 10.11.2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan