Kebaya biasanya dipakai khusus satu acara, bisa pernikahan, pesta, seragam sekolah/ kantor, dan lain-lain. Sangat jarang kebaya dipakai buat sehari-hari. Zaman dulu masih iya, tapi sekarang, enggak begitu juga. Asal kata 'kebaya' punya banyak versi. Dikutip dari Wikipedia, ada yang bilang kebaya berasal dari Bahasa Arab, 'abaya' yang artinya pakaian. Ada juga yang bilang dari kata 'kebyak' atau 'mbayak'. Pendapat lain bilang, kebaya berasal dari China. Ada juga yang berpendapat, kebaya asli dari Indonesia. Banyak versi tentang asal-usul kebaya, tapi satu fakta ini mendukung banget darimana kebaya lahir. Kebaya pertama berasal dari Kerajaan Majapahit yang dipakai permaisuri atau selir raja. Dulu, pakaian perempuan Indonesia cuma kemben. Agama Islam yang mulai berkembang di Indonesia pada waktu itu juga menyesuaikan dengan budaya lokal, salah satunya cara berpakaian. Kebaya tercipta sebagai penutup kemben biar yang baru memeluk Islam bisa membiasakan diri dengan cara berpakaian yang sedikit berbeda. Kalau langsung berubah drastis pasti susah dan enggak enak 'kan? Jadi setengah hati juga. Kebaya dulunya simbol ningrat loh. Enggak semua perempuan bisa pakai kebaya.
Biasanya tiap Hari Kartini, banyak yang kebaya mode on, khususnya anak-anak TK. Hari Kartini lewat, kebaya kembali dilipat, disimpan, dan akan lama menjadi penghuni lemari. Beberapa instansi pemerintah dan sekolah punya aturan harus berbaju adat di hari tertentu, tapi enggak kayak pakai batik tiap Jumat yang hampir semua instansi kompak menerapkan aturan ini. Seharusnya semua instansi atau sekolah punya aturan 'Hari Berkebaya' demi menjaga pakaian tradisional satu ini tetap eksis. Walau saya sendiri enggak pakai kebaya, tapi yakin deh kalau kamu pakai, pasti enggak bikin ribet apalagi tersandung-sandung, asal tahu cara pakai yang enak biar tetap nyaman dan leluasa bergerak. Ribetnya bukan karena kebaya, tapi justru pasangannya, kain jarik. Pasti kebaya berjodohnya sama kain jarik 'kan? Jarang banget ada orang pakai kebaya sebagai atasan dan rok sebagai bawahan. Pasti rok dari kain jarik, macam pakai sarung. Kalau salah pakai, bisa-bisa kaki berasa terkekang dan enggak bisa jalan suka-suka.
Pakaian tradisional di Indonesia ada banyak. Ini yang bikin Indonesia kaya. Menonjolkan sisi Indonesia apalagi di kancah internasional dengan melestarikan kebaya, bisa jadi salah satu cara. Enggak perlu terlalu kaku, misal rambut harus disanggul dan make up tebal (biasanya yang berkebaya pasti rambutnya disanggul dan make up yang 'wow'). Sekarang bentuk kebaya juga macam-macam, efek perkembangan zaman dan modifikasi. Buat yang berjilbab, tetap bisa pakai kebaya kok. Kebaya ala gaun princess Disney, kebaya ala seifuku a.k.a seragam idol grup, atau kebaya yang fashionable tanpa menghilangkan ciri khas kebaya.
Saya bukan desainer. Saya juga enggak pakai kebaya. Saya cuma berusaha mengajak kamu melestarikan salah satu budaya asli di negeri kita. Jangan ada penyesalan di masa depan kalau kebaya menjadi kenangan karena enggak ada lagi yang mau memakainya.
Jogja, 05.02.2018
Komentar
Posting Komentar