Langsung ke konten utama

KARENA CINTA

Istilah 'cinta mengalahkan segalanya' memang bukan sekedar kata-kata tanpa bukti. Banyak yang merasakan efek nyata dari istilah satu ini. Kata-kata bijak begitulah. Cinta secara umum diartikan sebagai hubungan istimewa antara cowok dan cewek, tapi secara lebih luas, banyak cinta dalam banyak hal. Salah satunya hobi.


Berdasarkan KBBI, hobi adalah kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Macamnya banyak. Ada hobi yang murah-meriah, ada juga hobi yang mahalnya selangit. Seseorang yang punya cinta sama hobinya, enggak bakal merasa keberatan dengan materi yang harus dikeluarkan. Enggak sedikit harus membayar mahal untuk satu hobi. Orang bilang, hobinya orang kaya.
Hobi yang berhubungan dengan 'koleksi sesuatu' biasanya enggak murah. Apalagi untuk item yang langka atau terbatas. Harganya bisa di luar kewajaran buat orang-orang secara umum. Hobi koleksi action figure, salah satunya. Semakin detail action figure, semakin mahal. Bahkan untuk satu action figure asli dengan lisensi resmi, bisa dihargai kayak satu motor matic baru.
Menikmati hobi itu perlu sebagai hiburan jiwa. Ada satu kesenangan yang kita rasakan saat melakukan satu hobi. Semua stres dan tekanan, bahkan pekerjaan, tugas, semuanya hilang. Hobi bisa membuat kita melupakan permasalahan di dunia nyata walau cuma sebentar. Kerja itu perlu. Kita hidup salah satunya diisi dengan bekerja. Hasil jerih payah bekerja ini bisa juga dimanfaatkan buat menikmati hobi. Enggak menutup kemungkinan, ada yang menghabiskan gaji untuk hobi. Orang lain pasti geleng-geleng keheranan, tapi begitulah cinta, mengalahkan segalanya. Materi enggak sebanding dengan kenikmatan melakukan hobi. Bisa terbayarlah harga yang mahal itu dengan kepuasan batin.
Hobi lain, misal penikmat pop culture, sebut saja fans idola. Kolektor action figure juga termasuk pop culture, tapi ini satu contoh lain yang bikin orang-orang enggak habis pikir 'kok bisa?'. Penikmat pop culture di Jepang, menjadikan idol grup AKB48 sebagai satu hobi. Datang ke setiap show, mengoleksi foto-foto para member, merchandise, dan ini... dan itu... Pop culture di Korea Selatan begitu mendunia dengan idol grup juga, tapi dibanding Jepang, idol grup Korea Selatan lebih populer. Mereka yang punya hobi satu ini rela mengeluarkan banyak materi untuk bisa menikmati hobinya. Satu show saja bisa dihargai berjuta-juta yang bagi emak-emak mending uangnya buat beli kulkas dua pintu.
Orang yang enggak merasakan kenikmatan hobi ini pasti terheran-heran. Kenapa mau? Kenapa bisa begitu? Bagaimana ini? Jawabannya karena cinta. Bukan arti seperti hubungan istimewa cowok dan cewek, tapi sesuatu yang bikin semangat, meningkatkan mood positif, dan menambah rasa yang baik-baik dalam diri. Cinta memang bisa menciptakan rasa-rasa ini 'kan? Begitulah cinta, mengalahkan segalanya. Berusaha keras demi cinta, tapi harus perjuangan yang kata Bang Rhoma, 'perjuangan yang disertai doa'.
Memang cinta bisa mengalahkan segalanya, tapi jangan terjebak pada cinta yang membutakan segalanya.
Jogja, 03.02.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan