Langsung ke konten utama

GAYA HIDUP SEHAT ATAU SEKEDAR GAYA?


(https://www.pexels.com/photo/man-in-black-tank-top-laying-on-gray-concrete-surface-near-black-bike-681294/)
Sekarang hidup sehat itu jadi bagian gaya hidup. Banyak yang mulai sadar buat menjaga kesehatan. Orang dengan gaya hidup sehat jauh terlihat lebih keren daripada orang, cowok terutama, yang jago ngisep rokok. Pikiran zaman remaja SMP, cowok juga terutama, rokok adalah simbol keren. Enggak ngerokok, enggak keren. Enggak ngerokok, cupu! Setiap orang yang mengalami masa remaja sepertinya melewati fase ini. Cuma segelintir remaja yang enggak, salah satunya... (nunjuk diri-sendiri).
Ada dua tipe orang yang menjalani hidup sehat. Pertama, cuma (sekedar) gaya a.k.a pencitraan. Kedua, benar-benar menjalani hidup sehat yang artinya enggak penting dan enggak harus orang-orang seluruh dunia tahu aktivitas hidup sehatnya. Bukan berbagi tips cara hidup sehat, tapi lebih banyak foto daripada olahraga, misal. Beda loh ya.
Salah satu cara menjalani hidup sehat adalah dengan berolahraga. Selagi masih muda, cintailah olahraga sebelum mencintai pasangan. Berbagilah cinta antara pasangan dan olahraga. Pasti dia dengan senang hati cintanya dibagi kok buat yang satu ini. Olahraga itu enggak seenak ngemil singkong keju. Olahraga itu berat, tapi manfaatnya luar biasa. Banyak yang sebenarnya tahu kebaikan dari olahraga, tapi enggak sedikit juga yang pura-pura lupa dan secara sadar malas berolahraga (ngomong sama kaca). Ada juga yang merasa enggak punya waktu untuk berolahraga. Giliran punya waktu, justru enggak bisa karena bedrest di rumah sakit.
Olahraga dan cara menjalani hidup sehat lainnya memang harus disempatkan. Enggak ada alasan ‘enggak ada waktu’, tapi yang ada sebenarnya ‘malas’. Kalau disempatkan, pasti bisa kok. Pasti ada waktu kok. Sibuk kerja 9 to 5 bahkan sampai ada ekstra jam, bukan alasan menjauhi hidup sehat. Tetap bisa olahraga sebelum berangkat kerja, misal. Bisa juga dengan bike to work, memilih lewat tangga daripada lift, memilih jalan kaki daripada naik kendaraan bermotor, dan lain-lain. Makan sehat, sangat bisa. Enggak mungkin kerja terus tanpa istirahat dan makan. Pilih makanan sehat. Sayur, buah, karbohidrat secukupnya, protein, prinsip ‘isi piringku’ a.k.a 4 sehat 5 sempurna. Istirahat, salah satunya tidur malam, juga harus benar-benar diatur. Banyak lembur? Atur waktu sebaik mungkin untuk mengistirahatkan tubuh. Satu hal ini yang sering banget diabaikan. Enggak sedikit yang memilih bedagang dan 'menyiksa diri'.
Hidup sehat itu memang kompleks. Banyak yang harus dilakukan. Harus melawan ‘malas’, mengalahkan ego, menahan diri menikmati makanan yang ‘enak-enak’, harus menjaga ini, menjaga itu, tapi memang bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Sepertinya sekarang justru banyak yang dengan sadar bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian.
Jogja, 13.02.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan