ADA TEMPATNYA


Pernah ada seorang teman bilang, satu ketika ada warga yang hampir menggrebek dia dan suaminya karena mereka bermesraan di tempat umum. Walau sudah menikah, sah secara hukum agama dan negara, tapi demi etika, sebaiknya tahan dulu mesra-mesranya. Ya, sewajarnya saja. Menunjukkan cinta buat pasangan enggak harus di tempat umum ‘kan? Kita hidup enggak cuma sama pasangan. Hormatilah tempat umum, salah satunya dengan tidak bermesraan sembarangan, sekalipun sudah menikah. Ah, ini pasti yang bilang jomblo ya? Bukan tentang jomblo atau bukan, tapi ini tentang etika. Setiap tindak-tanduk pasti ada tempatnya. Harus bisa menempatkan sikap. Bermesraan, di rumah saja. Sebenarnya masih bisa mesra di tempat umum tanpa mengesampingkan etika. Misal dengan saling bercerita. Ngobrol sambil pasang ekspresi bahagia, kelihatan mesra tuh. Bukan ala-ala anak SMA.
Pasangan yang suka mesra-mesraan di tempat umum biasanya anak SMP dan SMA yang lagi doyan-doyannya gombalan dan serasa dunia milik berdua. Pasangan yang cara berpikirnya dewasa pasti tahu tempat. Sadar diri.
Pernah ada satu campaign namanya Celup, saya lupa ini akronim dari kalimat apa, bukan teh celup ya, tapi campaign ini ngajak siapapun buat melaporkan pasangan mesra-mesraan di depan umum dengan harapan ada efek jera. Kirim foto pasangan yang bermesraan sembarangan ini ke Instagram Celup yang nantinya akan diposting. Identitas pasangan ini dirahasiakan, bahkan kalo enggak salah, wajah juga diblur. Kenapa enggak menegur secara langsung? Kenapa memotretnya diam-diam, yap tanpa sepengetahuan pasangan yang mesra-mesraan ini, dan diposting di media sosial? Tujuannya ngasih efek jera, tapi harus ya seperti ini? Padahal menegur langsung bisa. Memang sih, pasti jarang banget yang menegur secara langsung kalo ada pasangan mesra-mesraan enggak pada tempatnya. Enggak cuma pasangan, tapi banyak kekeliruan yang dibiarkan begitu saja tanpa menegur secara langsung. Baru bisa buka-bukaan di media sosial. Pernah lihat foto pengendara yang enggak tertib lalu lintas yang tersebar di media sosial? Entah sudah ditegur secara langsung atau belum. Seharusnya sih udah. Enggak sedikit yang memotret satu kejadian hanya berdasarkan apa yang dilihat tanpa mencari tahu sendiri kebenarannya.
Jogja, 11.02.2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar