Langsung ke konten utama

FANTASTIC INCREDIBLES

(i.ytimg.com)
Setelah sebelumnya gagal nonton film ini, akhirnya, sama kayak setelah nonton film-film sebelumnya, rasanya puas banget bisa nonton Incredibles 2. Enggak sia-sia mengeluarkan Rp40 ribu buat film animasi se-fantastic ini. Nonton lagi? Mauuu! Tahun depan ya. Sebagus-bagusnya sebuah film, saya paling anti nonton lagi dalam waktu berdekatan. Satu kali saja cukup dan terpuaskan.
Film sekuel The Incredibles yang rilis tahun 2004 ini pasti dapat rating bagus. Jadi film terlaris juga di pekan pertama penayangan di Amerika Serikat sama Kanada. Enggak berlebihan sih bilang film animasi garapan sutradara Brad Bird (familiar sama nama ini?) jadi film fantastis. Kualitas animasinya enggak perlu diragukan lagi. Walt Disney jadi jaminannya. Ceritanya juga greget sekaligus merinding waktu adegan heroik para pahlawan super.
Kenapa film keduanya rilis bertahun-tahun kemudian, tahun 2018? Pasti ada alasan tertentu. Penikmat The Incredibles yang dulu masih anak-anak, sekarang jadi dewasa. Walau rentang waktunya jauh, tapi konsistensi filmnya, menyambungkan adegan terakhir The Incredibles sama pembuka Incredibles 2, oke banget. Perfect! Tokoh-tokohnya juga masih tetap sama, enggak berubah wajahnya.
Incredibles 2 cocok banget dinikmatin semua usia. Enggak ada adegan ciuman, sebenarnya ada sih tapi konteksnya lain. Adegan berantem-berantem tapi tanpa berdarah-darah. Jack-Jack jadi daya tarik tersendiri dengan keimutannya. Dunia Incredibles 2 dan super hero di dalamnya sangat-sangat menarik. Mirip X-Men, salah satu super hero, Voyd, mirip salah satu mutan X-Men kekuatannya. Kedua universe ini sama-sama bagus dan keren. Enggak bisa mengunggulkan ini dan itu. Punya keunggulan masing-masing.
Tontonlah Incredibles 2 di bioskop. Jangan nonton yang versi bajakan. Rasanya nyesek banget sama banyaknya penikmat film bajakan. Bahkan ada juga yang kualitasnya beniiing banget. Sebening-beningnya film bajakan, tetap yang paling utama adalah film original. Enggak bakal nyesel menjadikan DVD, original pasti, The Incredibles dan Incredibles 2, sebagai koleksi.[]

Jogja, 20 Juni 2018

Komentar

  1. Dengan pelayanan terbaik ini kami pastikan semua member dari Agenpoker tidak akan kecewa dengan fasilitas - fasilitas yang disajikan. pastinya member akan selau jadi prioritas kami. Each space review is handily sporting a scoring system that's doubtless the foremost careful poker web site reviews rule on the complete web. Maka dari itu segera Daftar Poker untuk bermain dengan nyaman.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan