Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini.
Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking. Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuknya.
Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget nih? No! Nggak ada kode-kodean. Masa ada yang effort merayakan untukku tapi aku cuek? Nggak dong. Hari ini dapat ucapan dan doa dari teman-teman W, teman-teman Star, Mamah, dan Aya.
Tadinya aku merasa nggak harus dispesialkan. Ya udah berjalan seperti hari-hariku biasanya. Sampai hampir tengah hari belum ada satu pun ucapan dan doa buatku. Bukan, bukan ngarep tapi aku merasa terharu karenanya. Aku melihatnya sebagai bentuk perhatian. Kecil tapi hangat dan bermakna. Aku pun posting di IG Story dan WA Status.
Gambar langit berbintang yang aku cari di Pinterest. Aku tambahkan lagu Serta Mulia-nya Sal Priadi dan Monokrom dari Tulus. Nggak lama datanglah ucapan dan doa-doa itu. Walau di IG nggak ada. Nggak apa-apa sih. Aku juga cuma pengen berbagi rasa aja. Hari lahir sama seperti hari lain tapi kali ini ada spesialnya. Bukan mengagungkan tapi nggak ada salahnya juga menerima ucapan dan doa sebagai bentuk perhatian.
Tadi malam aku nyari-nyari banget di Pinterest. Susah sekali dapat gambar yang sesuai sama moodku. Nggak mau cuma posting lagu doang. Nggak mau juga posting pake GIF dengan latar hitam/putih/warna lainnya. Menuju siang itu baru deh aku ketemu sama gambar yang cocok sama moodku.
Mamah mendoakanku biar segera dapat jodoh. Doa dari Mamah yang beda dari sebelum-sebelumnya. Jodoh ya? Salah satu yang membuatku overthinking. Dibilang nggak peduli, nggak juga. Dibilang kepikiran, juga nggak. Let it flow aja. Pasti ada sih omongan dari sana dan sini dengan statusku sekarang yang masih single di usia yang buat kebanyakan orang justru udah punya anak paling nggak satu.
Nggak perlu dipikirkan. Nggak perlu dijadikan beban. Nggak usah denial juga. Menurutku penerimaan adalah kunci. Menerima dan berdamai karena nggak sama kayak yang lain. Daripada menyalahkan apa pun itu. Pilihan juga sih. Aku memilih untuk menjalani hidupku yang sekarang. Orang lain silakan menjalani hidupnya dengan pilihan masing-masing.
Aku nggak bisa menyuruh orang-orang yang berkata ABCD alias julid buat berhenti. Cuekin aja. Masih ada banyak hal lain yang lebih baik dan menyenangkan.
Semoga hal-hal baik di usiaku yang baru ini akan terus datang menghampiriku.(*)
Jogja, 16 Agustus 2025
di sela-sela siaran Shift 3
Komentar
Posting Komentar