Langsung ke konten utama

AMAZING!

Satu kata buat malam ini: amazing! Aku seperti tercerahkan. Inspirasi itu datangnya memang dari mana saja. Kadang di tempat yang nggak kita duga. Malam ini.. iseng aku scroll Instagram (kegiatan wong selo). Nah.. saat itulah ada satu foto yang bikin aku tertohok, sekaligus terkesima campur kagum. Nano-nano-lah rasanya.

Foto seorang cowok yang dulunya buncit, sekarang atletis. Tertulis di foto: berat badan Mei 2015, 70 kg & berat badan Januari 2016, 57 kg. Perubahannya jelas terlihat banget. Sebelumnya, buncit. Setelahnya, atletis. Buncitnya diganti kotak-kotak. Ini amazing banget! Menginspirasi! Selama ini aku pengen banget punya berat badan proporsional (syukur-syukur atletis). Lihat perubahan yang luar biasa itu, aku mendadak semangat (lagi) mengikuti jejaknya.

Masalahnya, aku nggak olahraga. Pengen banget nge-gym tapi belum kesampaian. Eh, btw, sebaiknya lurusin dulu pandangan tentang seseorang yang olahraga di gym. Banyak yang bilang, gym itu tempatnya kaum Nabi Luth (baca: homo) berkeliaran. Aku nggak membantah, tapi aku juga nggak setuju men-judge begitu.

Mungkin, gym adalah tempat menarik bagi kaum terkutuk itu, tapi.. gym sejatinya adalah tempat yang sangat bermanfaat, sama halnya dengan perpustakaan yang ngasih nutrisi buat otak. Nah.. gym itu "nutrisi" buat tubuh. Sarana olahraga.

Zaman sekarang 'kan serba dimudahkan, termasuk olahraga. Gym menyediakan semua alat yang mendukung kita buat gerakin badan. Mendukung kita buat sehat. Aku eneg banget sama pandangan orang: cowok gym = homo. Ini true story. Temannya temanku pernah dibegituin sama teman-temannya waktu dia memutuskan buat nge-gym.

Tolong.. jangan berpandangan sempit. Orang nge-gym tuh pengen sehat, tujuannya baik, kok ya dipandang nista begitu? Kamu nggak mau sehat? Kata seorang kakak di Lampung yang jadi inspirasiku, hidup sehat adalah investasi masa depan. Yes! Setuju banget.

Sehat, buat diri-sendiri. Olahraga, juga buat diri-sendiri. Nikmatnya sehat, jarang sakit, pola hidup baik, siapa yang merasakan itu semua? Mereka yang mencibir? Bukanlah! Semua manfaat itu yang merasakan ya yang olahraga, orang yang nge-gym itu.

Olahraga nggak harus di gym, tapi ada fasilitas yang menunjang buat hidup sehat, kenapa nggak dimanfaatin? Aku sejujurnya agak risih kalau harus push up, sit up, pokoknya olahraga gitu, di tempat terbuka (kecuali jogging ya). Gym ini sebenarnya sangat membantu. Banget!

Baiklah! Aku harus berubah! Aku sudah menurunkan berat badan (walau belum banyak perubahan). Satu lagi yang harus aku lakukan: olahraga! Manfaatkan kemudahan & please.. jangan jadi kayak orang susah.

Terimakasih untuk inspirasinya malam ini. Cukup bermimpinya! It's time to make it my dream will come true! Semangat, Gus!

Jogja, 29.01.2016

 

Komentar

  1. Dulu pernah pengin gemuk, terus ikut fitness rutin. Setelah 2 bulan, dua celana jeans nggak muat dan harus ganti baru. Nah, pas itu baru mulai mikir: cukup dulu ah, ngebut bertambah gemuknya. Soalnya, bertambah gemuk atau bertambah kurus dalam hitungan bulan itu mahal: harus beli banyak baju baru. Mendingan naiknya dikit-dikit dan pelan-pelan, jadi beli baju barunya nggak langsung banyak ...

    BalasHapus
  2. Dulu pernah pengin gemuk, terus ikut fitness rutin. Setelah 2 bulan, dua celana jeans nggak muat dan harus ganti baru. Nah, pas itu baru mulai mikir: cukup dulu ah, ngebut bertambah gemuknya. Soalnya, bertambah gemuk atau bertambah kurus dalam hitungan bulan itu mahal: harus beli banyak baju baru. Mendingan naiknya dikit-dikit dan pelan-pelan, jadi beli baju barunya nggak langsung banyak ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan