Langsung ke konten utama

MEREKA BILANG NAMANYA INNER CHILD

Random banget mampir ke Gramedia. Udah lama juga aku nggak 'main' ke sana. Aku kepikiran tas ransel Marvel yang sempat aku lihat beberapa bulan lalu. Rasa-rasanya aku nggak beli apa-apa sih tapi aku mampir aja ke Gramedia. 'Cuci mata'.

Pertama, aku kepincut sama ransel We Bare Bears. Warnanya hitam perpaduan cokelat. Ah, menarik juga nih. Aku pengen tas yang ada gambarnya gini. Kalo ada tas bergambar Sailor Moon, aku mau! Wkwkwk. Aku lihat tag harganya, tentu saja yang pertama aku pastikan. Oke masih aman nih.

Aku cek tasnya, resletingnya, dalam tasnya, setelah menimbang-nimbang, aku taruh lagi di rak. Beralih ke ransel warna kuning dengan tulisan 'kita butuh kucing dalam hidup' kurang lebih begitu dalam Bahasa Inggris. Ada detail kuping kucing. Lucu juga. Harganya juga masih aman buatku.

Warnanya kuning sih. Ngng... Aku taruh lagi di rak. Ada ransel-ransel lainnya yang aku pertimbangkan masuk keranjang tapi harganya nggak aman buat sekarang. Mungkin nanti, pikirku. Ah, satu lagi pertimbanganku nggak beli ransel We Bare Bears sama yang warna kuning. Kurang gede nggak sih?

Aku mampir ke rak mainan. Ada Barbie dan teman-temannya. Boleh juga nih, batinku. Aku lihat tag harganya. Aman. Sekian detik kemudian aku meninggalkan rak dengan tangan hampa. Kakiku melangkah pasti menuju lantai atas. Rak novel.

Udah lama aku nggak menikmati suka cita membaca buku. Ke mana semangat dan antusiasku sama novel? Sepertinya aku merindukannya. Ada beberapa novel yang menjadi pertimbanganku untuk aku bawa ke meja kasir. Harganya juga aman banget. Lebih murah dibanding ransel. Lagi. Aku kembali meletakkan novel-novel itu kembali ke rak. Aku mendongak. Mataku tertuju pada lantai tiga. Area komik.

Aku kangen majalah. Sayangnya sepanjang mataku menelusuri, nggak tertangkap retinaku rak majalah. Ke mana rak majalah yang penuh waktu itu? Lagu dari Nadin Amizah yang samar terdengar dan entah lagu punya siapa serasa menjadikan rasa rinduku sama majalah seperti adegan dalam sebuah film.

Aku melihat ada komik ini dan itu, berseri entah sampai nomor berapa, dan aku memutuskan turun ke lantai dasar. Aku memilih pulang. Tanpa apa pun yang aku peluk menuju rumah. Mungkin nanti.

Semoga. Aku harap begitu.

Jogja, 29 Agustus 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...