Langsung ke konten utama

TENTANG KESEMPATAN YANG DATANG MENYAPA

Kesempatan belum tentu datang dua kali. Rasanya susah ya buat sebagian orang menerima setiap kesempatan yang datang. Ada rasa ragu, nggak yakin, dan macam-macam pikiran lainnya. Jadi kalau ada kesempatan yang datang mau diambil apa nggak?

Aku termasuk yang nggak semudah itu menerima kesempatan. Nggak bisa yang langsung bilang, "Ok, let's go!" Aku perlu mikir ini dan itu. Termasuk bisa apa nggaknya aku kalau menerima kesempatan yang datang.

Buat orang yang kurang antusias sama tantangan, menerima kesempatan yang datang tidak semudah itu. Pasti iri sekali ya sama orang yang bisa hayuk pada setiap kesempatan tanpa perlu berpikir ini dan itu. Bahkan mungkin nggak perlu bingung-bingung karena bagi penyuka tantangan, setiap kesempatan tidak boleh dilewatkan.

Salah nggak sih kalau nggak semudah itu menerima kesempatan? Mungkin bukan salah atau benar tapi mau atau nggak. Kesempatan apa pun, asalkan baik, nggak ada yang salah. Pilihan ada di tangan kita. Mau menerimanya atau nggak. Sesimpel itu tapi prakteknya juga pasti nggak semudah itu juga, Esmeralda.

Pernah melewatkan kesempatan yang kalau diambil sebenarnya oke banget? Setelah melewatkan justru menyayangkan kenapa nggak ambil kesempatan yang datang? Pasti rasanya nyesek dan menyesal tapi yah... life must go on. Berharap semoga ada kesempatan lain yang datang dan lebih baik lagi.

Ada baiknya dengarkan kata hati juga. Kalau merasa ada yang mengganjal saat kesempatan datang, merasa nggak yakin terus padahal hati sudah berusaha meyakinkan, bisa jadi ini adalah pertanda dari semesta kalau kesempatan yang datang memang bukan untuk kita.

Setiap kesempatan pasti akan bertemu dengan jalannya. Kita pasti bertemu dengan kesempatan yang memang datang untuk kita. Walau begitu bukan berarti setiap ada kesempatan datang terus merasa ragu kemudian diabaikan. Bisa jadi keragu-raguan itu adalah cobaan. Apakah kita akan kuat untuk menghadapinya atau justru menyudahi sebelum memulainya?

Kesempatan yang memang ada celah untuk kita ambil, baik untuk diri-sendiri dan nggak merugikan siapa pun, nggak ada salahnya langsung bungkus.[]

Jogja, 12 April 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...