SEPOTONG CERITA DI RADIO

Ada rasa nggak nyangka aku bisa menjadi bagian dari cerita di Retjo Buntung FM. Beberapa kali aku lewat di depannya saat selesai siaran, aku membayangkan seperti apa jika aku bersiaran di sana. Semesta mendukung. Aku dapat kabar dari Pak Pra, Retjo Buntung sedang membutuhkan penyiar cowok.

Sebenarnya sejak awal tahun sebelumnya Bella udah ngasih tau aku, Retjo Buntung lagi nyari penyiar. Cuma waktu itu aku merasa nggak yakin. Ada sepotong keragu-raguan yang membuatku enggan melakukannya.

Anta bilang, terlalu nyaman di zona nyaman. Setahun kemudian, setelah Pak Pra menginfokan, aku memberanikan diri untuk mencoba. Alhamdulillah gayung bersambut. Retjo Buntung memanggilku untuk sesi interview.

Sempat hopeless karena udah seminggu lebih nggak ada kabar apa pun dari Bu Asik. Yah... sudahlah, pikirku waktu itu. Belum rezekinya. Eh, ternyata, alhamdulillah, saat aku udah mulai berusaha ikhlas, Bu Asik kasih kabar baik buatku. Aku bisa lanjut di Retjo Buntung.

Mulailah aku dengan sederet jadwal training. Senin sampai Sabtu. Hari pertama training bareng Mas Arya di Sapa Pemiarsa. Dua hari pertama, Selasa dan Rabu, bareng Mas Arya. Kamis training bareng Anta di Warta Nada. Jumat bareng Tria di Radio Gogo. Sabtu bareng Mbak Noorma di Sapa Pemiarsa. Senin bareng Mbak Mey di Warta Nada.

Selain training, aku juga diharuskan rekaman siaran. Sapa Pemiarsa dan Warta Nada yang jadi fokusku. Senin rekaman Warta Nada. Selasa rekaman Sapa Pemiarsa. Rabu juga sama. Kamis rekaman Warta Nada. Jumat-Sabtu libur rekaman. Oh iya sama satu lagi Lentera Rohani, yang diplesetkan jadi Lentera Rohalus sama Mas Arya.

Lentera Rohani satu paket sama Sapa Pemiarsa. Sama halnya kayak Siaga dan Warta Nada. Aku nggak difokuskan ke Siaga sih. Cuma Sapa Pemiarsa yang bakal jadi calon program yang aku bawain. Bu Asik bilangnya begitu.

Staf yang aku kenal di masa-masa training ini, selain Bu Asik, Bu Widya dan Mbak Mey, ada Mas Fuad, Pak Tri, Mas Cecep, Mas Bayu, Pak Nur. Oh iya dan tentu saja Mas Aan yang dulu pernah di Rakosa FM juga.

Banyak cerita yang aku dapatkan di Retjo Buntung. Bangun sebelum subuh demi training jam 5 pagi. Pelan-pelan mulai mengenal setiap sudut Retjo Buntung. Nantinya tentu akan menjadi "rumah"ku juga. Sama kayak waktu siaran di Rakosa FM dulu.

Ceritaku di sini memang hanya sepotong tapi tetap berharga. Aku akan selalu mengingat hari-hari kemarin, cerita-cerita di Retjo Buntung dengan segala pernak-perniknya. Oh iya aku juga udah ketemu sama Arrow. Penyiar baru juga tapi lebih duluan diterima Retjo Buntung.

Mungkinkah ceritaku yang sepotong ini akan mendapatkan potongan-potongan lainnya? Mungkin saja.

Jogja, 8 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar