Langsung ke konten utama

FILM VIRGO YANG BIKIN MERINDING

Asli! Nggak pake bohong apalagi mengada-ada. Film Virgo and the Sparklings karya sutradara Ody Harahap sangat enjoyable. Awal film dibuka dengan apik, lagu-lagunya juga sangat easy listening, apalagi ada lagu dari Melly Goeslaw yang nggak perlu diragukan lagi. Scene Riani lihat warna suara dari ruang musik bikin merinding sekaligus berharap film jagoan di masa depan bisa bersaing sama film superhero.

Aku sangat menikmati film dari Bumilangit Cinematic Universe ini. Film ketiga setelah Gundala (2019) dan Sri Asih (2022). Next bakal ada Tira, kalo nggak salah, yang tayang di Disney+. Terus juga bakal ada Godam, Aquanus, Merpati, waaaw... sungguh bikin merinding. Sebangga itu aku sama para jagoan.

Film Virgo and the Sparklings tentu nggak sempurna. Udah bisa bersaing sama film superhero besutan Marvel? Mungkin belum. Jalan ceritanya simpel sekaligus juga masih banyak teka-teki yang bikin tidur nggak nyenyak. Luka di pinggang Riani gimana? Ganendra yang muncul di cergam Virgo and the Sparklings di Webtoon?

Awal film sampai pertengahan memang aku sangat menikmati dan happy. Sayangnya gara-gara efek CGI di tengah film yang... nggak sebagus efek CGI di awal, bikin aku jadi nggak se-enjoy itu. Sampai akhir film aku tetap menikmati kok. Walau sempat kena spoiler yang bikin aku nggak netral lagi menilai jalan ceritanya tapi overall aku suka.

Biasanya buku/komik yang dijadikan film ada yang bikin kecewa karena karakter-karakternya ada yang nggak sesuai ekspektasi. Justru di film Virgo and the Sparklings aku tetap puas sama karakter-karakternya walau nggak (berusaha) nyamain kayak di cergam Webtoon. Awalnya sempat nggak yakin. Aku pernah sih kecewa sama karakter Ussy di film, pada waktu itu, karena nggak sesuai ekspektasi.

Sekarang aku bangga banget malah. Masing-masing versi punya rasa yang beda. Untuk kali ini aku bilang baik karakter di cergam atau film tetap punya daya tariknya.

Jogja, 9 Maret 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...