Langsung ke konten utama

SEBUAH JERAT BERNAMA HUTANG

Sebisa mungkin berusahalah biar enggak terjerat hutang. Jangan sekali-kali mendekati hutang kalau memang enggak mendesak. Jadi kalau mendesak boleh?

Susah sih ya. Susah-susah gampang. Apa sih yang membuat kita terjerat hutang? Kebutuhan? Keinginan? Enggak bisa mengatur keuangan sendiri dengan baik? Ada banyak alasan dan setiap orang punya ceritanya sendiri.

Aku ada seorang teman. Sebelumnya hutang yang dia punya adalah Gopaylater dan beberapa pinjaman ke teman dan saudara. Dia selalu tepat waktu membayar hutangnya. Kalau ada kendala, dia langsung berkabar. Bersyukur banget teman dan saudaranya bisa memahami.

Akhir tahun 2021, keuangan dia berubah. Keuangannya enggak sebanyak sebelumnya. Hutang Gopaylater dan pinjaman ke teman dan saudara berubah menjadi hutang di pinjaman online. Dia mengakui sangat payah mengatur keuangan. Sekarang dia harus rutin membayar tagihan sampai tahun depan. Ada 9x tagihan yang harus dia bayar. Totalnya berkali lipat dari yang dia pinjam.

Dia bilang hutang di pinjaman online sebanyak Rp3 juta dengan cicilan tagihan Rp660 ribu selama 9x. Total ada Rp5 juta lebih. Angka yang mengejutkan karena hutang dia enggak sampai di angka Rp5 juta. Begitulah sistem pinjaman online. Bisnis tetaplah bisnis.

Sekarang dia berusaha mengatur keuangannya sebaik mungkin. Membayar tagihan rutin setiap bulan, menghindari menambah pinjaman, dan berusaha menabung sedikit demi sedikit. Dia ingin punya penghasilan lain sama seperti sebelumnya. Semoga bisa mendapatkan sesuai dengan yang diinginkan ya.

Oh iya dia berhutang dengan tagihan 9x demi membayar hutang. Gali lubang dan tutup lubang. Mungkinkah lingkaran setan ini akan terputus? Semoga ya. Mari kita doakan.

Hidup tanpa jerat hutang pasti sangat mungkin. Bersyukurlah kalau kamu enggak punya hutang. Berusahalah terus agar hutang yang kamu punya bisa lunas. Jangan lari dari tanggung jawab. Membayar hutang itu wajib hukumnya. Jangan main-main.

Cerita dari seorang teman ini membuatku lebih peduli dengan keuangan diri-sendiri. Gimana cara aku mengatur keuangan? Hutang apa saja yang harus dibayarkan? Gimana tabungan? Hidup bukan hanya untuk hari ini. Menabunglah selagi bisa. Sebuah catatan buatku yang susah sekali bang-bing-bung yuk kita nabung.

Semoga kita bisa terhindar dari jerat hutang. Semoga yang masih terikat hutang bisa melunasinya tepat waktu. Jangan coba-coba bermain mendekati hutang. Jangan. Kalau memang siap terjerat hutang, pahami konsekuensinya dan bertanggungjawablah.

Jogja, 2 Juni 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...