Langsung ke konten utama

YANG NAMANYA DIAM-DIAM

Ada yang bilang Maudy Ayunda diam-diam, eh... tahu-tahu nikah sama cowok Korea yang spesifikasinya keren banget. Yakin Maudy Ayunda dan yang lainnya diam-diam terus voila~ jadilah?

Enggak sih. Pasti dibalik itu semua ada perjuangan yang bahkan mungkin berdarah-darah. Perjuangan yang enggak harus semua orang tahu. Kita tahunya ya jalan mulusnya saja yang ditampilkan media sosial.

Wajar banget. Namanya juga media sosial, tentu tiap orang punya kebijakan sendiri mau posting apa. Yang enggak enak-enak mau diposting? Silakan. Buat yang dibilang 'diam-diam terus bla bla bla' adalah orang yang lebih memilih enggak mempublikasikan proses dibaliknya.

Lagian media sosial hanya untuk menampilkan yang bahagia-bahagia, yang menyenangkan-menyenangkan, walau ada juga yang sebaliknya.

Yang dianggap 'diam-diam' bukan berarti tanpa usaha. Apa yang dilakukan juga bukan berarti selalu mudah dan lempeng mulus kayak jalan tol. Maudy Ayunda dan juga Maudy Ayunda lain pasti mengalami naik dan turun mendaki gunung dan lewati lembah dalam menjalani prosesnya.

Kalau ada orang yang julid, "Ih, kok diam-diam bisa ini sih?" Kita sendiri yang ngerasain prosesnya, beneran cuma bisa senyumin aja. Ada yang dianggapnya enggak melakukan apa-apa tapi segala perabot buat di rumah lancar banget datang langsung dari toko.

Ini juga termasuk 'diam-diam' itu sih menurutku. Bukan cuma versi Maudy Ayunda. Orang julid pasti bilang bla to the bla. Dia enggak tahu proses dibaliknya kayak gimana.

Beneran deh kalau ada orang (julid) mempertanyakan 'kok bisa sih' dan seolah menganggap kita 'diam bae' rasanya lucu banget. Enggak semua proses harus diperlihatkan. Enggak semua urusan dibalik media sosial ikut ditampilkan.

Jogja, 30 Mei 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...