Langsung ke konten utama

KEMBALI KE 2011

Sempat kepikiran kalo teman-teman alumni SMA ngadain bukber terutama alumni yang stay di Jogja, mungkin aku jadi yang paling tua. Teman-teman lulusan 2021, 2020, 2019, aku 2011.

Jauh banget. Berasa tua kalo sama mereka. Faktanya emang aku lebih tua tapi aku enggak merasa setua itu.

Lulusan angkatanku yang masih mau ikutan acara bukber dan semacamnya kayaknya bisa dihitung pake jari. Aku salah satunya. Kecuali bukber seangkatan dan sekelas ya.

Kalo bukber atau acara lintas angkatan, khususnya yang ngadain angkatan di bawahku, mungkin enggak sebanyak itu lulusan angkatanku yang ikut. Jarak angkatannya jauh juga sih.

Aku ngebayangin ada di posisi lulusan angkatan 2021 ngelihat lulusan 2011. Berasa kayak aku ngelihat lulusan 2001. Jauh, 'kan?

Sejauh ini sih belum ada gaung-gaung bukber. Apalagi momennya juga pas banget. Ramadhan.

Mungkin karena masih pandemi. Banyak yang enggak stay di Jogja karena perkuliahan masih banyak lewat online.

Gaung bukber jadi enggak kedengeran. Tahun 2021 ada bukber sama alumni SMA enggak ya? 2020? 2019? 2018 kayaknya ada sih.

Kalo ada bukber lulusan SMA-ku kemungkinan aku datang. Lihat sikon juga sih. Mungkin yang datang bakal dominan angkatan di bawahku jauh.

Lulusan angkatanku kebanyakan mungkin udah sibuk sama urusan keluarga. Sibuk sama kehidupannya masing-masing.

Aku ngebayangin yang udah punya keluarga bisa enggak ya keluar sebentar buat pergi sama teman-temannya? Me time tanpa keluarga sesekali boleh, 'kan?

Mungkin bisa. Aku yang belum mengalami aja yang berpikiran sulit. Kalo udah dijalani mungkin enggak sesusah itu.

Kalo ada bukber teman-teman alumni SMA angkatanku terus banyak yang bawa pasangan sama anaknya, rasanya gimana gitu ya. Bukannya ngelarang apa gimana tapi bisa enggak ya acaranya kita-kita aja yang ada di lingkar pertemanan?

Sesekali loh. Ngobrol seru mengenang cerita waktu SMA. Pastu menyenangkan. Waktu emang mengubah banyak hal ya.

Jogja, 10 April 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...