BUKBER

Satu kata yang sering muncul saat bulan Ramadhan: bukber a.k.a buka puasa bersama. Ingat banget waktu tahun-tahun awal lulus SMA, rencana bukber pasti udah bergaung sejak hari pertama Ramadhan.

Entah kenapa memori bukber teman-teman kuliah enggak semelekat itu. Aku justru ingatnya bukber-bukber teman-teman SMA.

Rencana yang berakhir menjadi wacana. Ada juga yang begini. Tetap ada kok yang terealisasi.

Aku ingat bukber teman-teman SMA, teman-teman sekelas lebih tepatnya, waktu tahun-tahun awal lulus. Mungkin masuk di tahun ketiga kali ya. Masih bisa dibilang tahun-tahun awal tuh.

Waktu itu bukber di Alun-Alun Kebumen. Menunya nasi goreng di kawasan Alun-Alun kalo enggak salah. Langsung pesan di hari bukber. Enggak pake booking-booking dulu.

Bukber waktu itu seru. Enggak ada yang namanya riya ini dan itu. Selayaknya ketemu teman yang udah lama enggak ketemu. Seantusias dan seheboh itu, walau enggak semua datang.

Semakin waktu berjalan, satu per satu mulai berubah. Udah jelas. Perubahan itu pasti datang.

Tahun ini undangan atau rencana bukber yang pada masa itu gencar digembor-gemborkan sepertinya udah mulai dilupakan. Kemungkinan tetap ada, tapi mengingat waktu yang sekarang entahlah.

Masing-masing kami udah punya kesibukan yang jauh berbeda dibanding kesibukan di tahun-tahun awal lulus SMA. Prioritasnya juga beda.

Bukber tetap ada buat yang sedekat itu. Aku ada teman yang dekat banget sama teman yang lain. Mereka udah kayak saudara. Keep in touch sampai sekarang. Aku yakin mereka akan ngadain bukber. Walau namanya secara "resmi" bukan bukber.

Tahun ini hampir semua teman sekelasku di SMA udah nikah. Udah punya prioritas yang beda. Rasanya aku enggak percaya diri buat bilang, "Kapan kita bukber, Gaes?" di grup WhatsApp. Menunggu teman yang lain bilang begini juga rasanya enggak bisa diharapkan.

Prioritasnya sekarang berbeda. Aku hanya melihat subjektif sih. Aku belum pernah ngerasain sendiri. Apakah benar se"kaku" itu?

Prioritas yang berbeda, jelas. Apa benar enggak ada waktu buat pergi sama teman-teman setelah punya prioritas yang beda? Mungkin enggak segitunya juga.

Kalo ada rencana bukber, aku sebisa mungkin bakal datang. Kesempatan bertemu kayak gini yang jarang banget bisa didapat sekarang.

Apakah benar-benar ada rencana bukber itu? Selalu ada kemungkinan. Selalu ada kesempatan.

Jogja, 3 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar