7 HARI UNTUK...

Ingat judul film "7 Hari Untuk Selamanya"? Eh, salah. Bukan 7 hari, tapi 3 hari. Duh... salah. Judulnya juga harusnya 6 hari, bukan 7. Yah... udahlah. Anggap aja hari ke-7 adalah bonus.

Bonus untuk mengenang dan memutar kembali cerita. Padahal baru berlalu sehari. Begitulah yang namanya cerita. Kadang ada yang meninggalkan kesan mendalam buat penulisnya.

7 hari, eh... 6 hari yang berkesan, walau di awal aku sempat sedikit ragu. Muncul keinginan untuk berhenti di hari ke-3. Ingin rasanya waktu itu aku fokus menikmati hariku yang santai, selain siaran radio tentu.

Aku merasa bersyukur dan beruntung enggak benar-benar menyerah di hari ke-3. Sekarang aku baru menikmati manisnya. Walau masih seujung kuku, tapi aku sangat-sangat bersyukur sampai di sini. Bersyukur bisa mengakhirinya dengan baik.

Pelatihan Kreator Konten Batch 35 Pikiran Rakyat Media Network atau disingkat jadi PRMN. Makasih buat Mbak Dessi yang ngajakin aku gabung.

Aku ingat di satu sore menuju maghrib, Mbak Dessi kirim chat ke aku. Menawarkan ikut pelatihan kepenulisan. Pertama mendengar nama 'Pikiran Rakyat', aku langsung berpikir yang berat-berat.

Sebelumnya aku enggak pernah notis Pikiran Rakyat. Pernah lihat sekelebat, seingatku, tapi ya udah enggak ada kesan apa-apa.

Waktu Mbak Dessi ngajakin aku ikutan, aku langsung iya walau masih ada keraguan. Aku coba buang jauh-jauh sifat nyebelin ini. Ayo dong yakin.

Sempat ragu lagi mengingat laptopku rusak. Gimana aku bikin tulisan? Kreator konten harus mengirimkan tulisan. Pake apa sementara laptopku rusak?

Aku buang jauh-jauh rasa ini. Aku harus yakin. Show must go on. Jangan kalah sebelum berperang.

Sekarang aku lega banget. Pelatihan selesai. Pintu kreator konten sebentar lagi terbuka. Kali ini aku yakin dan semangat.


Jogja, 12 Februari 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar