Langsung ke konten utama

KEINDAHAN DALAM SEBUAH LAYAR

Hidup enggak seindah drama Korea bisa jadi ada benarnya. Kita bisa menikmati keindahan-keindahan yang ditampilkan drama Korea, drama Thailand juga. Coba pikir, mana ada cewek yang enggak tertarik sama CEO ganteng yang diam-diam naksir dia? Diperebutkan dua cowok ideal, satu polisi, satunya lagi CEO. Terlalu indah bukan? Pilihan yang sepertinya jauh dari realita.


Bukan berarti enggak ada, tapi realita emang enggak seindah drama Korea. Namanya drama, pasti ada enek-eneknya juga sama plot yang dibikin, tapi drama kehidupan lebih bikin enek lagi. Enggak melulu ngerasain yang enek-enek sih. Ada enaknya juga kok. Namanya juga hidup.


Aku tadinya enggak ngikutin drama Korea. Tau yang lagi rame, tapi enggak ngikutin. Nonton drama Korea sejujurnya bikin capek ngikutin alurnya. Genre yang ringan dan manis lebih aku suka. Salah satunya, Strong Girl Do Boong-soon. Oh tidaaak... aku menyebut judul drama Korea. Apakah aku akan menjadi K-Drama Lover? Sepertinya enggak gitu juga. Strong Girl Do Boong-soon emang drama favoritku, tapi drama-drama yang lain, nanti dulu deh.


Bukan berarti anti, tapi lebih ke menahan diri. Aku enggak mau keindahan-keindahan yang ditampilkan membuatku meleyot. Tolooong... aku tidak bisa, Ahn Min Hyuk. Ah, aku menyebut salah satu karakter di Strong Girl Do Boong-soon.


Aku jadi paham kenapa ada fan fiction. Efek meleyot itu bisa bikin kita, iya kita, jadi pengen berimajinasi lebih luas lagi. Fan fiction salah satunya. Aku emang sengaja membatasi diri. Aku harus ingat dunia nyata. Keindahan drama Korea, drama Thailand, silakan dinikmati, tapi tetaplah berpijak di bumi. Jangan terbang terlalu tinggi.


Kita berhak buat bersenang-senang. Berhak menikmati keindahan. Asal jangan sampai terhanyut. (Masih) ada realita di depan sana. Kesenangan dan keindahan masih bisa kita nikmati kok.


(Jogja, 13 September 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...