Langsung ke konten utama

KEMBALI KE RUMAH

Lega. Ini yang aku rasakan sekarang. Lega bisa kembali ke rumah. Lega bisa cerita-cerita lagi di sini. Terakhir aku datang di 2019. Tepat saat aku ulang tahun. 2020 bahkan aku enggak ke sini sama sekali. Padahal di tahun itu ada banyak cerita yang bisa dibagikan. Tahun yang mengubah hidup semua orang. Tahun yang mengubah kebiasaan kita.


Sekarang aku kembali. Berawal dari geser-geser status Facebook yang udah lamaaa... banget aku tinggalin. Eh, aku pernah ya promoin blog di Facebook? Iya, aku ingat pernah posting pake hashtag "hey my blog" tapi aku benar-benar lupa sama status ini. Terakhir aku promoin blog di Facebook pake gambar. Dan cuma judul blognya. Setelah aku ingat pernah promoin blog sendiri, semenarik itu, aku sampai enggak nyangka pernah melakukannya, aku jadi termotivasi ingin kembali ke sini. Kembali bercerita.


Aku baca-baca lagi ceritaku di 2017 itu. Lagi-lagi aku enggak nyangka pernah cerita dengan format... bukan sekedar curhatan. Ada info yang aku berikan. Aku cantumkan sumbernya. Ceritaku bukan sekedar gundah gulana isi hati, tapi ada isi yang bisa aku bagi-bagi. Lagi, aku hanya ingat di 2018 pernah komitmen satu hari satu cerita. Demi komitmen ini, aku pernah pinjam komputer di Perpustakaan Kota Jogja. Waktu itu aku harus cerita lewat komputer. Pokoknya harus di komputer. Pernah juga nulis ceritanya di warnet. Ada beberapa kali aku ke warnet demi memperjuangkan komitmen satu hari satu cerita. Sekarang salah satu, eh... bukan tapi salah dua, warnetnya udah enggak ada.


Gara-gara tercambuk motivasi dari cerita-cerita di sini di 2017, aku pengen komitmen lagi. Aku harus kembali. Mungkin satu hari satu cerita lagi. Apapun itu, aku ingin kembali. Aku ingin pulang. Baru sampai di pintu masuk, aku lupa kuncinya. Aku lupa emailnya. Ya Tuhan... apa email blogku? Aku coba dua email, gagal. Aku coba satu email lagi, tapi passwordnya salah terus. Aku hampir menyerah. Hampir merelakan. Enggak, aku enggak boleh nyerah. Udah banyak ceritaku di sini. Aku enggak mau ninggalin dan ngelupain gitu aja. Aku bisa bikin blog baru, tapi ceritanya jelas beda. Aku ingin tetap di sini. Banyak bercerita lagi juga di sini.


Sekarang aku di sini. Makasih, Google, udah kasih tahu aku cara biar bisa kembali ke sini.


Selamat datang kembali di rumah.


(Jogja, 6 April 2021)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...