Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

IZINKAN UNTUK BERTANYA KAPAN

Kata "kapan" bisa jadi sangat sensitif buat yang belum mencapai sesuatu. Banyak "kapan" yang selalu ditanyakan, bahkan terlalu banyak yang enggak perlu sebenarnya. Enggak ada yang salah dengan kata "kapan". Kalo emang perlu dijawab, jawab aja sesantai dan sesimpel mungkin. "Kapan" akan selalu ada di mana pun. Kamu mungkin sudah paham, kapan kata "kapan" ini akan muncul. Bisa jadi emang sangat menyebalkan. Wajar kok kalo kamu merasa sebal. Enggak jarang kata "kapan" itu emang keluar di waktu yang enggak tepat. "Kapan" bisa jadi pengingat. Walau ada yang bilang, kita enggak ada hak menanyakan "kapan" ke orang lain, tapi selama pertanyaan ini muncul dengan porsi yang tepat, justru bisa jadi pengingat. "Kapan" yang berlebihan ini justru sering banget dikeluarkan. Mempertanyakan sekaligus menganggap sebelah mata usaha seseorang. Sekarang belum mencapai sesuatu, bukan karena enggak ada usaha. Buat yang ...

KAKAK

Jadi seorang kakak buat dua adik, harusnya jadi tanggung jawab yang besar. Harus dipikirin banget gimana bisa memenuhi kebutuhan adik-adik. Harus jadi sosok kakak yang bisa diandalkan. Aku bukan enggak masuk kriteria ini, tapi caraku bersikap sebagai seorang kakak terasa berbeda. Aku pernah baca tweet tentang seorang kakak yang sangat bisa diandalkan oleh adiknya. Aku emang hanya melihat mereka dari luar, tapi membandingkanku dengan dia, perbedaannya sangat terasa. Kedewasaan benar-benar memainkan peranan penting di sini. Bukan cuma tentang usia, tapi juga pola pikir. Aku masih belajar banget buat menjadi dewasa dalam arti yang sebenarnya. Aku pernah ada momen meyakinkan adikku buat lebih percaya keluarga daripada omongan orang lain. Waktu itu ada satu masalah keluarga yang menuntutku untuk bersikap dewasa. Sempat aku berpikir ini bukan urusanku, tapi aku tahu enggak boleh egois. Kalo aku terus-terusan berlari, masalah yang ada enggak akan pernah selesai. Waktu itu aku merasa jadi soso...

MENABUNG ITU MUDAH BUKAN?

Mamah berkali-kali ngingetin aku buat menabung. Apalagi aku sekarang bukan lagi anak remaja. Sudah seharusnya emang punya tabungan. Lebih bagus lagi, sejak anak remaja udah rajin menabung dan di usiaku yang sekarang, masih muda juga kok, tinggal memetik hasilnya. Aku udah jadi penyiar radio sejak 2015. Kalo aku sejak pertama kali jadi penyiar radio rajin menabung tiap gajian, sekarang nominalnya sangat-sangat lumayan. Enggak perlu lagi pinjam-pinjam uang kalo kehabisan uang saku sebelum gajian. Asal, tabungannya ini enggak aku pake sampai sekarang. Tetap utuh tersimpan di rekening. Aku ngebayangin nominalnya udah merasa luar biasa. Keinginan buat menabung jelas ada. Setiap orang pasti kalo ditanya begini akan menjawab sama. Udah mengalokasikan tabungan tiap gajian, tapi di tengah jalan dipake lagi. Bukan buat kebutuhan yang maha mendesak, tapi kebutuhan yang sebenarnya bisa diatur-atur biar enggak menyusahkan diri-sendiri. Salut banget sama orang yang komitmen buat nabung. Aku pernah b...

MERANGKAI MIMPI

Ngelihat pencapaianku sekarang, ada rasa enggak nyangka udah sejauh ini. Aku pernah punya mimpi jadi penyiar radio. Mimpi yang aku rangkai sejak kenal Rasida FM, radio kampusku. Sebelumnya aku enggak ada keinginan bahkan mimpi jadi penyiar radio. Rasida FM yang membuatku punya mimpi baru. Aku masih ingat waktu SMA aku hanya ingin jadi penulis. Ingin jadi jurnalis. Ini juga alasan terbesarku memilih jurusan di kampus. Sebelum aku jadi penyiar radio, lumayan sering, hampir setiap hari, pulang ke kost malam-malam. Menuju tengah malam. Waktu itu aku pernah bilang sama diri-sendiri, "Semoga nanti aku pulang malam karena siaran." Semesta mendukung. 2015 adalah lembar pertama ceritaku sebagai penyiar radio. Perjuangan buat bisa siaran, bukan di radio kampus, lumayan juga. Semangatku waktu itu aku akuin benar-benar keren. Aku lupa-lupa ingat radio pertama yang aku coba peruntungannya. Kayaknya Eltira FM, yang sekarang jadi Smart FM. Pernah juga ikut seleksi di Radio Q, Unisi FM, Star...

KEMBALI KE RUMAH

Lega. Ini yang aku rasakan sekarang. Lega bisa kembali ke rumah. Lega bisa cerita-cerita lagi di sini. Terakhir aku datang di 2019. Tepat saat aku ulang tahun. 2020 bahkan aku enggak ke sini sama sekali. Padahal di tahun itu ada banyak cerita yang bisa dibagikan. Tahun yang mengubah hidup semua orang. Tahun yang mengubah kebiasaan kita. Sekarang aku kembali. Berawal dari geser-geser status Facebook yang udah lamaaa... banget aku tinggalin. Eh, aku pernah ya promoin blog di Facebook? Iya, aku ingat pernah posting pake hashtag "hey my blog" tapi aku benar-benar lupa sama status ini. Terakhir aku promoin blog di Facebook pake gambar. Dan cuma judul blognya. Setelah aku ingat pernah promoin blog sendiri, semenarik itu, aku sampai enggak nyangka pernah melakukannya, aku jadi termotivasi ingin kembali ke sini. Kembali bercerita. Aku baca-baca lagi ceritaku di 2017 itu. Lagi-lagi aku enggak nyangka pernah cerita dengan format... bukan sekedar curhatan. Ada info yang aku berikan. Aku...