Langsung ke konten utama

MOMEN KHUSUS DAN PELAKU EKONOMI

(http://don16obqbay2c.cloudfront.net)
Sama kayak hari-hari besar lain, momen Ramadan juga dimanfaatkan pelaku ekonomi mendapatkan keuntungan yang lebih dari hari biasa. Toko-toko pakaian memperbarui koleksi baju Muslim lengkap dengan diskon-diskon yang menggoda. Penjual makanan-makanan manis a.k.a takjil bertebaran setiap jelang berbuka puasa. E-commerce juga enggak mau kalah. Banyak promo yang dilakukan secara besar-besaran demi menarik perhatian.
Setiap hari raya keagamaan, Lebaran dan Natal khususnya, pelaku ekonomi memang memanfaatkannya dengan baik. Jangan sampai terlewatkan, terutama Lebaran. Kemeriahan pelaku ekonomi di hari raya keagamaan di Indonesia memang fokus sama Lebaran, Natal, Tahun Baru Imlek juga, Waisak dan Galungan? Pasti ada kemeriahan dari pelaku ekonomi juga cuma enggak semeriah Lebaran atau Natal.
Jangan lupakan parsel dan kue-kue kering. Datanglah ke swalayan dan lihat ada berapa banyak kue kering, sirop, parsel, kue-kue khas Lebaran. Sangat mendominasi. Sesuai isi ceramah setiap bulan Ramadan, 10 hari terakhir puasa adalah saat yang sangat ramai untuk menyerbu pusat perbelanjaan.
Ibu-ibu sibuk menyiapkan kue kering dan segala penganan Lebaran. Anak-anak mulai heboh dengan baju-baju baru. Enggak jarang juga ibu-ibu yang membuat sendiri kue kering khusus Lebaran. Bukan jadi pebisnis dadakan, tapi karena momen spesial, kue kering pun juga harus spesial, bikinan sendiri.
Tentu enggak salah memanfaatkan perayaan keagamaan untuk berbisnis. Bukan sesuatu yang haram dan melanggar hukum 'kan? Cuma jangan sampai gemerlap yang ditawarkan pelaku ekonomi membuat semangat beribadah jadi kendor. Rela sholat di akhir waktu, bahkan meninggalkannya demi memenuhi target pasar yang lagi rame-ramenya. Mau jadi pelaku ekonomi atau penikmat alias pembeli, enggak masalah, asal jangan kebablasan. Jadi boros banget, misal.

Jogja, 04 Juni 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan