Langsung ke konten utama

HIATUS

(www.pexels.com)
Terpaksa hiatus karena "rumah" baru. Awalnya sudah merasa mantap pindah "rumah", tapi jadi ragu lagi dan merasa sayang sama "rumah" lama. Kalau bisa menggabungkan "rumah" lama dengan "rumah" baru, kenapa enggak? Saya yang terlalu gaptek atau terlalu malas (gabungan keduanya sih), "rumah" lama yang berusaha digabungkan sama "rumah" baru sukses membuat saya pusing. Saya pikir memang bisa menggabungkan keduanya, ternyata setelah curhat dengan seorang teman, sebaiknya enggak digabungkan karena "rumah" baru saya enggak cuma punya "gedung" tapi juga punya "tanah". Menggabungkan keduanya tentu bisa-bisa saja, tapi sayang "tanah" yang saya punya kalau enggak dipakai. "Tanah" ini yang bisa membuat "rumah" baru saya bisa ada di pencarian Google paling atas, seenggaknya ada di halaman pertamalah.
Yah... saya memang harus pindah, walau pun rasanya berat karena "rumah" lama ini sudah begitu berarti. Banyak cerita yang saya bagikan di sini. Apa harus saya tinggalkan? Ya, demi "kelas" yang lebih baik. Sekarang saya harus fokus mengurus "rumah" baru. Membangunnya kembali, setelah saya hancurkan sebelumnya. Yah... dengan iming-iming harapan menggabungkan "rumah" lama dengan "rumah" baru.
Sekian hari (terpaksa) hiatus, rasanya kayak kangen sama pacar yang LDR-an. Kaaangen banget. Kebayang 'kan kebiasaan yang biasanya dilakukan mendadak harus berhenti karena keadaan? Pokoknya kangen banget sama "rumah" ini. Selama bulan Mei, saya masih tetap di sini kok. Berbagi cerita di sini. Nantinya saya akan pindah "rumah" dan semua cerita di "rumah" lama ini akan jadi cerita terindah buat saya. Memulai cerita lagi dari awal. Membuat kenangan baru. Sebenarnya saya hanya meneruskan di tempat yang berbeda.
Oh iya tentang alasan saya hiatus, agak membingungkan saya menceritakannya. Jadi, domain blogspot saya a.k.a "rumah" lama, saya gabungkan sama domain blogdotcom a.k.a "rumah" baru. Saya tambahkan url pihak ketiga di "rumah" lama dan berhasil. Iya, berhasil gabung, tapi harus mengatur HTTPS entah apa (yang sukses bikin saya pusing), agar penggabungan ini benar-benar berhasil. Saya harus mengatur cPanel, yah... something like that. Sekali, gagal. Kedua kali, gagal lagi. Ketiga kali, gagal juga. Kegagalan ini karena saya akhirnya dibikin pusing dan enggak ngerti lagi apa yang salah, apa yang keliru.
Kenapa enggak cari tahu di Google? Nah... karena saya terlanjur pusing, "patah arang", hopeless, saya terlalu malas mengaturnya. Nah... di sinilah curhat sama seorang teman dimulai yang bikin saya paham tentang "rumah" baru saya yang lengkap dengan "tanah", bukan sekedar "gedung". Jadilah saya hiatus sekian hari. Terpaksa hiatus. Rekor hiatus terlama! Enggak mau lagi kayak gini...
Kalau enggak sayang uang "sewa", enggak apa-apa menggabungkan "rumah" lama sama "rumah" baru. Yah... pindah "rumah" memang harus menjadi pilihan.

Jogja, 15 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan