(beabettermuslim.com) |
Ramadan ke sekian. Alhamdulillah... Selalu ada yang bikin kangen, syahdu, berkesan, bermakna sama Ramadan. Tahun ini adalah Ramadan terakhirku sebagai mahasiswa S1 karena aku akan lulus dan resmi menjadi sarjana komunikasi dan penyiaran Islam. Yeaaay! Mungkin juga ini Ramadan terakhirku sebagai bujang? Who knows? Tuhan selalu punya kejutan. Kayak kata seorang teman yang Ramadan tahun lalu masih lajang dan kali ini resmi jadi pasangan halal orang.
Ramadan, puasa, sahur, berbuka, taraweh, buka bersama, iklan sirup, suasana Ramadan di mall, pernak-pernik yang cuma bisa dirasakan 30 hari dalam setahun. Masjid kembali ramai. Shaf shalat berjama'ah kembali penuh. Lantunan ayat suci mengalun setiap malam. Sebuah kesyahduan yang hanya bisa dirasakan saat Ramadan.
Bahkan kebaikan bulan Ramadan bisa dirasakan oleh semua orang, semua umat. Takjil, penganan khas berbuka puasa, manisan-manisan, es-es menyegarkan, mulai semarak di pinggir jalan. Menuju sore adalah waktu yang tepat untuk membeli semuanya. Setiap tempat makan pasti akan lebih rame dari biasanya. Satu waktu yang menyatukan. Banyak tempat makan yang dipesan jauh-jauh hari untuk sebuah agenda bernama buka bersama.
Itu semua adalah pernak-pernik Ramadan duniawi. Bagaimana dengan amalan? Ibadah? Tilawah? Tadarus? Jadi semakin baik? Biasa saja? Atau enggak ada perubahan sama sekali? Ramadan memang momen yang tepat meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan sama Allah. Peningkatan yang seharusnya enggak cuma saat Ramadan, tapi bisa bertahan di bulan-bulan selanjutnya sampai nanti bertemu lagi dengan bulan Ramadan.
Semoga. Amiiin.
Jogja, 16 Mei 2018
Komentar
Posting Komentar