Langsung ke konten utama

AVENGERS: INFINITY WAR, BUKAN SEBUAH SPOILER

(http://www.cizgikafe.com)
Oke, kita mulai dari mana cerita kali ini? Sesuatu yang sangat-sangat populer dan banyak orang yang... yah... bisa gonjang-ganjing karenanya. Ah, lebay. Seriusan. Bukannya berlebihan atau apa, tapi film "Avengers: Infinity War" berhasil bikin tren sendiri. Banyak antisipasi buat sesuatu yang bisa merusak kenikmatan nonton serial Avengers.
Yay! "Avengers: Infinity War" memang film yang sangat-sangat... keren! Awesome! Efek yang keren, cerita yang penuh aksi dan visual efek yang wow, superhero yang bersatu melawan kejahatan, dan tentunya drama. Film se-war ini tetap menyajikan drama. Ya, drama. Bukan cuma aksi tembak-menembak, serang-menyerang, tapi ada juga drama antara Thanos dan Gamora. Bolehkah saya bercerita drama mereka di sini? Hei.. hei.. ingat judul cerita kali ini.
Satu musuh bersama dilawan banyak superhero. Oke, ini menarik. Rasanya sangat menyebalkan melihat wajah Thanos yang di akhir film ngasih pesan "tersembunyi" yang isinya: "Thanos will return". Oke, dunia Avengers enggak segampang itu selesai. Ini investasi. Bertahun-tahun menciptakan sekumpulan superhero di dunianya yang berhasil "menyihir" kita yang hidup di dunia yang serba realistis. Nonton film superhero, salah satunya, bisa membawa kita merasakan sensasi sebuah "dunia baru". Kekacauan karena satu makhluk, pelindung dengan kekuatan-kekuatan yang luar biasa, semua yang "hanya" ada di film.
Sebagian orang ada yang berandai punya superpower kayak Scarlet Witch, Thor, Spider-Man, Iron Man, Black Panther, Doctor Strange, tapi kalau dunia realistis kita benar-benar ada kekuatan semacam ini, yakin masih menginginkan kekuatan mereka? Yah... kita tahu superhero enggak pernah tenang menjalani hidupnya.
Durasi sekitar dua jam tigapuluh menit enggak cukup buat menceritakan dunia Avengers. Seperti film superhero keren lainnya, cerita enggak akan segampang itu selesai. Dua tahun lagi, empat tahun lagi, atau mungkin satu tahun lagi, kita akan memasuki dunia Avengers (lagi) dengan cerita yang sambung-menyambung. Setiap cerita pasti memiliki akhir, tapi benar-benar mengakhiri sebuah cerita yang bertahun-tahun menciptakan gempita dan tren, sepertinya enggak akan terjadi.
"Avengers: Infinity War", sebuah film yang keren. Enggak ada penyesalan menukar Rp40 ribu dengan film sekeren ini. Apa film lain juga bisa ngasih efek begini? Oke, "Avengers: Infinity War" keren. Terlalu keren. Keren banget. Saya enggak mau spoiler. Saya enggak mau bikin rangkuman, termasuk sisi dramatis Thanos yang seakan enggak punya hati dan sangat ambisius gila ini. Thanos, supervillain, musuh bersama, sekaligus seorang ayah. Iya, ayah dari seorang putri bernama... (sepertinya ini rahasia umum) Gamora.
Infinity Stone yang bikin Thanos ambisius seharusnya bisa menyatukan semuanya tanpa harus war-war bahkan kehilangan nyawa. Semacam satu dunia dipimpin satu makhluk, tentunya dunia Avengers. Bukan dunia kita. Cerita akan menjadi klise kalau akhirnya seperti itu. Entah seperti apa akhir dari cerita ini, tapi yang jelas gempita dan tren (baru) sudah siap diluncurkan.
"Avengers: Infinity War" sungguh keren! Keren! Keren! Sangat keren! Oke, cukup bilang "keren"nya. Film ini sungguh keren!

Jogja, 6 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan