Langsung ke konten utama

TENTANG HOTEL

Saya pernah kepikiran buat nyoba sensasi menginap di hotel. Cuma penasaran karena belum pernah ngerasain sensasinya. Kalo pergi ke luar kota dan butuh nginep, biasanya pilih di kolong jembatan sih.. eh enggak ding, maksudnya lebih pilih nginep di rumah teman. Makanya pernah kepikiran nginep di hotel satu malam saja. Iyalah semalam. Harga per malamnya saja wow banget. Berasa kayak biaya bulanan kost eksklusif. Hotel, cuma sehari.
Harga sewa kamar hotel beda-beda tergantung bintangnya. Paling tinggi, bintang lima, jelas punya layanan yang menakjubkan. Nginep di sana berasa jadi Presiden dengan segala kemewahannya. Staff-nya sangat profesional, ramah, pelayanan terbaik dari lulusan terbaik sekolah perhotelan. (mungkin? :D) Begitulah kata pegipegi.com.
Harga menyesuaikan bintang dan pelayanan. Masih kata pegipegi.com, paling murah itu hotel bintang satu. Pemiliknya yang langsung mengelola hotel. Kamar tipe standar minimal 15, kamar mandi dalam, luas kamar minimal 20 meter persegi. Yah.. kost eksklusif mendekati hotel bintang satu. Hotel bintang dua, tiga, empat, sampai lima yang paling tinggi, bedanya ada di fasilitas, pelayanan, dan harga. Semua hotel bintang berapapun kebanyakan tetap nyaman, cuma kalo mau ngerasain pelayanan ala horang kaya banget, hotel bintang lima bisa jadi pilihan.
Traveler kayaknya enggak pilih hotel bintang lima. Benar-benar traveler loh. Ngapain bayar mahal-mahal cuma buat tidur (semalam)? Pebisnis, horang kaya liburan, artis pasti pilih hotel bintang lima. Jangan kaget sama harga sewa hotel bintang lima. Bisa buat beli satu motor. Fasilitasnya memang mewah, tapi harga sewanya juga "mewah". Pengen sih ngerasain sensasi hotel bintang lima. Sehari jadi horang kaya. Super kaya malahan.

Jogja, 25 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan