Langsung ke konten utama

KECERDASAN BUATAN


Manusia terus mengembangkan kecerdasan buatan yang kemampuannya bikin geleng-geleng kepala. Semakin lama semakin canggih. Kita lihat sebagai contoh di anime "Chobits" dari CLAMP yang rilis tahun 2002. Bayangkan, di masa itu, teknologi belum secanggih sekarang di tahun 2018, tapi kreator Chobits bikin kecerdasan buatan, persocom, yang sekarang sudah mulai jadi nyata dan ada kecerdasan buatan mendekati persocom di Chobits. Walau belum kayak persocom yang sangat manusia, tapi pelan tapi pasti persocom di Chobits akan benar-benar ada nantinya.
Enggak cuma robot yang dibikin semakin canggih dan nyata mirip manusia, tapi karakter-karakter di media sosial, Instagram dan Youtube khususnya, juga dibikin kecerdasan buatan berbentuk manusia yang punya kegiatan seperti manusia.
Kizuna Ai, virtual Youtuber dari Jepang, jadi salah satu kecerdasan buatan, hmm... lebih tepat "karakter buatan" kali ya, yang populer banget. Kizuna Ai mengajak manusia berdelusi. Menciptakan sebuah dunia yang membuat Kizuna Ai seolah-olah adalah manusia nyata. Jepang memang jadi negara yang kecanggihan teknologinya bikin kita geleng-geleng kepala. Karakter buatan, virtual game yang bikin pemainnya benar-benar berdelusi, apalagi kecerdasan buatan, bukan sesuatu yang luar biasa. Saking banyaknya justru jadi sangat biasa dan ada di mana-mana. Kizuna Ai hanya salah satu dari mereka. Yap! Mereka, karena ada banyak Kizuna Ai di Jepang.
Bahkan cara kayak gini bisa dipakai buat seseorang yang pengen menjadi orang lain dengan menciptakan karakter imajinasi sendiri, menjadikannya topeng dan benar-benar menjadi orang lain dengan karakter yang diciptakannya ini. Apa yang terlihat di layar komputer, belum tentu sama dengan yang ada dibaliknya. Virtual Youtuber yang kawaii itu bisa jadi dibaliknya adalah seseorang yang bisa menghancurkan imajinasi dalam sekejap.
Jogja, 23 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan