INDONESIA YANG TERLALU BAIK

Orang Indonesia dikenal sangat ramah dan murah senyum. Pengakuan dari wisatawan asing, orang Indonesia sangat menyenangkan. Bahkan kalau ada orang Indonesia yang enggak bisa berbahasa Inggris bertemu dengan wisatawan asing (yang tentu bisa Bahasa Inggris), orang Indonesia akan sebisa mungkin memakai Bahasa Inggris juga walau dengan tata bahasa yang sangat apa adanya. Tetap berusaha membantu begitu.
Waktu menerima tamu luar negeri, kita juga akan sangat mengistimewakan. Ibaratnya kalau tampil di atas panggung bareng, tamu luar negeri ini juga harus terlihat sebagai "pemeran utama" bukan "pemeran pendukung". Begitulah cara kita mengapresiasi kehadiran tamu berbeda negara.
Satu contoh nyata (berdasarkan sudut pandang saya), idol grup Indonesia, JKT48 kedatangan idol grup Jepang, AKB48. Saya waktu itu enggak nonton secara langsung. Cuma sekilas di Youtube. Saya juga sempat nonton sebentar di Youtube, konser bersama AKB48 dan JKT48. Saya jadi punya perbandingan, khususnya tentang cara menerima orang asing.
AKB48 datang ke Indonesia dan konser bersama JKT48, benar-benar diistimewakan. AKB48 tetap menjadi bintang di atas panggung, bukan sampingan. JKT48 yang menjadi tuan rumah sedikit kurang mendapat sorotan. Kesannya kayak JKT48 jadi pendukung, bukan pengisi utama, di konsernya sendiri. Ini cuma pendapat pribadi, bukan patokan buat menentukan sesuatu. Hanya komentar yang muncul waktu saya nonton di Youtube konser AKB48 yang juga kedatangan JKT48. Kelihatan banget AKB48 tetap menjadi "pemeran utama" di atas panggung, sementar JKT48 hanyalah "pemeran pendukung". Kalau di Indonesia, tamu (luar negeri) yang datang sangat diistimewakan.
Sama juga dengan member AKB48, Nakagawa Haruka yang ditransfer ke JKT48. Justru di Indonesia, Haruka bisa sangat bersinar. Popularitas yang mungkin enggak didapat waktu Haruka masih di AKB48. Rena Nozawa, member JKT48 satu-satunya yang ditransfer ke AKB48 juga mengalami nasib yang sama dengan Haruka. Kesamaannya, sama-sama berubah. Haruka setelah di JKT48 sangat melesat popularitasnya. Rena harus bersabar karena popularitasnya sebagai member JKT48 kurang bersinar setelah bergabung di AKB48. Bahkan untuk Sousenkyo, Rena memanfaatkan fans di Indonesia (yang tentunya lebih loyal) buat mendukungnya dan menjadikannya Senbatsu. Apa Haruka perlu melakukan ini? Sepertinya fans di Indonesia yang dengan senang memberikan 200% dukungan.
Kok jadi tubir gini? Dipikir-pikir... tulisan kali ini kok mengandung nyinyir ya? Cuma berkomentar dari sudut pandang pribadi sih. Enggak ada maksud buat menjelek-jelekan atau sejenisnya.
Jogja, 20.04.2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar