Langsung ke konten utama

FASE HIDUP

(pexels.com)
Setiap fase kehidupan pasti ada masa di atas, ada masa di bawah. Melihat fase kehidupan Han Yoora, Youtuber Indonesia dari Korea, yang pernah merasakan enaknya ada di atas, sekarang merasakan sebaliknya. Entah yang dirasakan Yoora begini apa enggak. Saya hanya melihat dari perspektif sendiri. Sekarang Yoora enggak kayak dulu. Influencer, Youtuber, aktris, fashion marketing di kantor yang sepertinya bergengsi, brand ambassador game. Satu per satu Yoora lepaskan. Belajar melepaskan.
Sama kayak nama Youtube channel barunya, Little and Big, Yoora pengen selalu ada semangat buat kembali menjadi "besar". Dua tahun kemarin Yoora masih menikmati hidup sebagai Youtuber, selalu ada vlog yang komikal, tawaran endorse sana-sini. Sekarang mungkin enggak. Belum. Yoora pelan-pelan mulai meraih itu semua lagi. Pasti dengan cara dan jalan yang berbeda.
Saya bukan fans Yoora. Saya hanya pemerhati dan saya suka daily vlognya yang komikal dan menghibur. Grafis vlog Yoora memang keren, tapi ada "tangan dewa" yang berjasa membuat tampilannya keren. Kalau mau dibandingin, Ria SW lebih di atas Yoora. Ria SW, Youtuber Indonesia yang konsisten dengan konten makan-makan, selain memulai semuanya dari bukan siapa-siapa, pemilik nama asli Riani Sukma Wijaya ini juga punya kemampuan "tangan dewa". Ria SW adalah salah satu dari sekian banyak "orang belakang panggung" yang merangkak menuju panggungnya sendiri.
Terbukti, popularitas Ria SW semakin meroket. Mimpi-mimpinya mulai terlihat dan jadi nyata. Mimpi trip ke Jepang, Korea Selatan, sekarang bukan lagi mimpi. Terinspirasi banget sama fase hidup Ria SW yang sekarang lagi ada di atas. Masih ingat banget waktu Ria SW jadi PDnim "Nyam Nyam Nyam Series" dari Youtube Malesbangetdotcom. Ria SW pengen banget "Nyam Nyam Nyam Series" bisa syuting di Jepang. Walau gagal dan sampai sekarang, setahun lebih, hmm.. dua tahun bahkan, "Nyam Nyam Nyam Series" Season 2 belum tayang (atau enggak tayang?) tapi Ria SW justru menghadirkan "Nyam Nyam Nyam Series" versi dirinya sendiri. Kemampuan "tangan dewa"-nya masih bisa membuat Ria SW survive di dunia Youtube, walau enggak semuanya bisa dilakukan sendiri. Ingat, kita enggak bisa hidup sendiri.
Fase hidup ya...
Jogja, 05.04.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan