Langsung ke konten utama

MENJADI ANAK-ANAK DAN MENJADI ORANG DEWASA

Anak-anak bisa menikmati sesuatu sekecil apapun dengan bahagia. Beda ya sama orang dewasa. Jarang yang bisa menikmati sesuatu yang enggak banyak dengan bahagia. Satu contoh, anak-anak bakal bahagia banget diajakin mamanya ke supermarket, beli barang yang dia suka. Orang dewasa juga gitu sih. Bahagia bisa beli sesuatu yang disuka. Bedanya sih karena keinginan anak-anak masih sederhana dan enggak ribet. Ingin ini, ingin itu, banyak sekali ada mama dan papanya. Orang dewasa pengen ini-itu harus berusaha sendiri.
Jadi anak-anak itu menyenangkan, buat orang dewasa yang melihat kebahagiaan sederhana anak-anak. Jadi orang dewasa juga menyenangkan dari sudut pandang anak-anak yang menganggap orang dewasa bisa segalanya.
Siklus hidup manusia itu luar biasa ya. Mulai dari jadi anak sampai menghasilkan anak. Terus berulang, terus berulang, entah sampai kapan. Beberapa sumber bilang, kehidupan manusia akan berakhir sekian tahun kemudian. Bumi enggak lagi jadi planet yang ramah buat manusia. Saatnya pindah ke planet lain, kata beberapa sumber, menjalani kehidupan baru di tempat yang baru. Mungkinkah? Peneliti yakin banget akan ada masanya manusia memasuki zaman perpindahan itu. Dunia memang akan berakhir, tapi kapan waktunya, hanya jadi rahasia Tuhan. Manusia cuma bisa menebak-nebak.
Orang dewasa menganggap jadi anak-anak itu menyenangkan. Padahal anak-anak juga pasti punya permasalahannya sendiri. Masih ingat? Saya paling ingat waktu SD, masih anak-anak tentu, permasalahan yang saya hadapi adalah Matematika dan Olahraga. Saya dari dulu enggak menikmati Matematika. Saya juga enggak merasa happy waktu pelajaran Olahraga karena saya dulu enggak atletis.
Masa anak-anak lewat, justru saya cinta olahraga dan pengen atletis walau sampai tulisan ini ditulis, saya masih halu mendapatkannya. Setiap fase pasti ada suka dan duka. Nikmati saja.
Jogja, 02.03.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...