Anak-anak bisa menikmati sesuatu sekecil apapun dengan bahagia. Beda ya sama orang dewasa. Jarang yang bisa menikmati sesuatu yang enggak banyak dengan bahagia. Satu contoh, anak-anak bakal bahagia banget diajakin mamanya ke supermarket, beli barang yang dia suka. Orang dewasa juga gitu sih. Bahagia bisa beli sesuatu yang disuka. Bedanya sih karena keinginan anak-anak masih sederhana dan enggak ribet. Ingin ini, ingin itu, banyak sekali ada mama dan papanya. Orang dewasa pengen ini-itu harus berusaha sendiri.
Jadi anak-anak itu menyenangkan, buat orang dewasa yang melihat kebahagiaan sederhana anak-anak. Jadi orang dewasa juga menyenangkan dari sudut pandang anak-anak yang menganggap orang dewasa bisa segalanya.
Siklus hidup manusia itu luar biasa ya. Mulai dari jadi anak sampai menghasilkan anak. Terus berulang, terus berulang, entah sampai kapan. Beberapa sumber bilang, kehidupan manusia akan berakhir sekian tahun kemudian. Bumi enggak lagi jadi planet yang ramah buat manusia. Saatnya pindah ke planet lain, kata beberapa sumber, menjalani kehidupan baru di tempat yang baru. Mungkinkah? Peneliti yakin banget akan ada masanya manusia memasuki zaman perpindahan itu. Dunia memang akan berakhir, tapi kapan waktunya, hanya jadi rahasia Tuhan. Manusia cuma bisa menebak-nebak.
Orang dewasa menganggap jadi anak-anak itu menyenangkan. Padahal anak-anak juga pasti punya permasalahannya sendiri. Masih ingat? Saya paling ingat waktu SD, masih anak-anak tentu, permasalahan yang saya hadapi adalah Matematika dan Olahraga. Saya dari dulu enggak menikmati Matematika. Saya juga enggak merasa happy waktu pelajaran Olahraga karena saya dulu enggak atletis.
Masa anak-anak lewat, justru saya cinta olahraga dan pengen atletis walau sampai tulisan ini ditulis, saya masih halu mendapatkannya. Setiap fase pasti ada suka dan duka. Nikmati saja.
Jogja, 02.03.2018
Komentar
Posting Komentar