Langsung ke konten utama

JADI TERKENAL

Ada yang pengen jadi terkenal? Enggak dipungkiri ya, menjadi terkenal bisa jadi keinginan setiap orang. Masa? 'Kan bisa jadi. Terkenal dengan caranya masing-masing. Ada yang dengan karya, ada juga dengan tindakan merugikan, pelaku kejahatan contohnya. Sekarang sih di zaman Youtube begini, jadi terkenal bisa dibilang gampang. Cepat terkenal tapi cepat juga dilupakan. Begitulah proses instan.
Kalo mau terkenal, paling enggak dikenal, harus bisa ngasih tampilan yang beda. Ganteng, cantik, six pack, sintal, biasa. Semua orang pasti suka sama pemandangan yang begini. Kalo enggak merasa ganteng, enggak merasa cantik, dan bla-bla-nya itu gimana dong? Jelek, jelek sekalian. Bego, bego sekalian. Aneh, aneh sekalian. Justru yang kayak begini ini, bisa bikin terkenal hanya dalam hitungan 1.. 2.. 3..
Coba cari di Youtube, tutorial bernafas. Aneh? Vlogger yang bikin konten apa banget ini (bisa) dikenal dan terkenal. Ingin muak melihat vlognya? Berarti enggak selera. Mau lebih aneh, lebih apa banget, dan lebih-lebih enggak masuk akal (lagi)? Selamat memikirkan caranya.
Jadi terkenal itu menyenangkan. Media sosial rame, selalu ada yang perhatian, tapi ada juga yang selalu kasih hujatan. Ini mulut netijen enggak ada manis-manisnya? Eits! Ini loh resiko jadi terkenal. Ada yang memuji, banyak juga yang memaki. Sebelum jadi terkenal, apa sedrama ini? Enggak bisa bebas, iya. Enggak bisa bilang ini dan itu, iya. Setiap tindak-tanduk jadi sorotan kamera, media, dan tentu saja netizen. Siap menukar dunia kecil yang menyenangkan dengan dunia populer yang sejatinya membelenggu?
Jogja, 20.03.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan