Langsung ke konten utama

BEGITULAH HOBI

Jangan menganggap aneh hobi seseorang, karena begitulah yang namanya suka. Enggak peduli mahal, harus berdesak-desakan mendapatkannya (terutama yang punya hobi koleksi sih), bahkan sampai meribetkan diri-sendiri. Buat yang hobi cosplay, kamu pikir nyaman gitu pakai wig dan make up tebal? Belum lagi softlens. Super enggak nyaman. Cosplayer juga mengakui, semua itu sebenarnya bikin enggak nyaman. Wig yang panas dan gatal, make up yang bikin risih, tapi karena suka, semua yang enggak enak apalah artinya.
Hobi itu 'kan artinya kesukaan. Apapun yang disuka, bukan sekedar suka biasa, pastilah menikmati banget. Suka yang artinya hobi dan suka yang artinya doyan (makanan), tentu beda. Orang yang suka makanan Jepang, bukan berarti dia mengganggap hobinya makan makanan Jepang. Kata "suka" yang mengarah ke hobi biasanya berbentuk kegiatan. Entah itu makan, masak, nonton film. Hobi makan pun bukan spesifik satu makanan.
Enggak ada kata mahal buat melakukan hobi. Ada orang yang punya hobi mahal. Butuh uang yang enggak sedikit buat melakukan hobinya. Cosplayer beli kostum dan segala macam perangkatnya enggak murah loh. Wig karakter itu mahal. Wig biasa sih pasti lebih murah. Bajunya, aksesoris, semuanya mahal. Total harga dari ujung kepala sampai ujung kaki, bisa-bisa sebanyak satu kali gaji. Satu lagi hobi yang mahal: kolektor action figure. Mahal loh yang original. KW sih lebih murah, tapi buat kelas kolektor, mana mau beli yang KW? Harus yang original dong. Harga enggak jadi masalah. Kalau enggak langsung bisa beli, pastilah nabung jauh-jauh hari. Berhemat demi bisa menikmati hobi.
Ada yang kangen hobi klasik? Masih ingat filateli? Hobi yang satu ini mahal juga loh. Prangko yang keluar tempo doeloe pasti mahal harganya. Satu-satunya prangko yang ada karena enggak diproduksi lagi. Sama kayak hobi koleksi lain, menikmati koleksi yang lengkap jadi satu kepuasan tersendiri. Kolektor action figure enggak akan memainkan barang koleksinya. Pasti jadi barang pajangan.
Sepertinya asyik ya bisa menghidupkan hobi yang dulu pernah eksis tapi sekarang tenggelam karena perkembangan zaman. Filateli, sahabat pena, kolektor kartu pos, boleh juga. Hobi yang unik buat ukuran masa sekarang. Masih ingat rasanya punya sahabat pena? Belum pernah? Sekarang sepertinya memang susah punya sahabat pena. Hari gini siapa yang berkirim surat hanya sekedar bertanya apa kabar?
Hobi setiap orang memang beragam, asal jangan hobi koleksi pacar. Enggak berfaedah. Apalagi hobi koleksi istri/ suami. Sangat enggak berfaedah.
Jogja, 14.03.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan