Langsung ke konten utama

ADA APA DENGAN HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL?


Apa yang dimaknai dari Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret? Perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki. Punya hak bersuara, punya hak menuntut, punya hak untuk bisa sejajar dengan laki-laki. Masih zaman ya pengkastaan begini? Mungkin enggak sebanyak zaman dahulu kala, tapi kalau ditanya masih ada apa enggak, jawabannya masih. Ada di mana? Bisa jadi ada di dekat kita loh.
Hari Perempuan Internasional dilatarbelakangi demonstrasi perempuan di New York pada 8 Maret 1908, seperti dikutip situs resmi PBB dari news.detik.com. Mereka adalah pekerja pabrik garmen yang menuntut hak berpendapat dan berpolitik. Hari Perempuan Internasional justru ditetapkan PBB pada 8 Maret tahun 1975. Lama juga ya.
Momen ini pasti ada yang memanfaatkannya untuk melakukan demonstrasi. Tanpa anarki ya. Mereka bisa dibilang hanya mengingatkan orang-orang yang lupa. Perempuan itu bukan sekedar daya tarik, bukan manekin yang dihias dengan gaun-gaun mewah, bukan juga yang cuma berkutat di ranah dapur dan kasur. Perempuan itu... luar biasa. Ada kelembutan dan kekuatan di dalam diri seorang perempuan. Masih ingat kata bijak "dibalik laki-laki sukses, ada perempuan hebat di belakangnya"? Kata-kata ini berpotensi menimbulkan tanda tanya besar, khususnya buat perempuan itu sendiri. Kalau sekarang perempuan sudah sejajar dengan laki-laki, kenapa masih ada kata bijak yang menempatkan perempuan di belakang laki-laki? Seharusnya kata "di belakang" diganti "di samping". Sejajar 'kan?
Laki-laki selalu ditempatkan di depan karena seorang pemimpin. Bagaimana dengan perempuan yang menjadi pemimpin? Apa bisa perempuan ditempatkan di depan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang menjurus ke dalam hal-hal yang sensitif buat sebagian orang.
Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama. Secara sosial, mereka sejajar, termasuk untuk urusan domestik. Loh? Pasti muncul tanda tanya lagi 'kan? Lama-lama tulisan ini (benar-benar) menjurus ke sana. Saya enggak kompeten membahas tentang itu. Cukup saja ya.
Hari Perempuan Internasional bisa mengingatkan siapa saja, perempuan itu bisa berjaya dan berdaya. Kata bijak ini seenggaknya bisa memberikan kesejukan, "laki-laki dan perempuan diciptakan sama derajatnya, hanya amal ibadah yang membedakannya".
Jogja, 08.03.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan