Langsung ke konten utama

MEMPERTAHANKAN PROSES

Keinginan menjadi atletis (masih) tetap jadi goals, walau sekarang masih halu. Seperti apa rasanya punya perut rata, kencang, bahkan dengan gurat enam kotak dan v-shape? Hampir semua cowok pengen punya body goals macam ini. Reaksi orang lain ada banyak macam saat mendengar keinginan menjadi atletis. Ada yang mendukung, ada yang enggak nyangka, ada juga yang menjadikannya sebagai lahan bisnis.
Kalo atletis berhasil terpahat di tubuh, terus apa? Menjaganya. Perjuangan mendapatkan postur seperti ini enggak senikmat melihat hasilnya. Penuh perjuangan bahkan ada yang sampai drop jiwa dan raga. Atletis besar-besar macam binaraga atau atletis looking good, proporsi ototnya pas begitulah, itu semua pilihan. Ada juga yang terlalu menikmati latihan sampai badan mirip Hulk.
Satu hal yang sangat lekat dengan mereka pemilik tubuh atletis, kecanduan selfie, apalagi yang memperlihatkan otot-otot yang berhasil terpahat. Bikin iri mereka yang punya perut empuk kenyal-kenyal. Enggak semua pemilik tubuh atletis kecanduan selfie, tapi enggak sedikit juga yang adiktif banget memotret diri-sendiri. Lihat kaca, rasanya pengen buka baju dan cekrek.. cekrek.. cekrek..
Wajar juga. Begitulah salah satu cara menikmati kerja keras. Semua usaha terbayarkan waktu merasakan manisnya hasil. Berproses itu enggak ada batasan waktu. Buat yang berhasil mendapatkan body goals-nya, perjuangan enggak berhenti sampai di sini. Proses masih terus berjalan untuk mempertahankan hasil manis yang berhasil didapatkan. Mempertahankan bisa jadi lebih susah dari mendapatkan. Siap?
Jogja, 08.01.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan