Langsung ke konten utama

IKATAN ANTARA MANUSIA DAN HEWAN

Kadang heran sama hubungan manis antara manusia dan hewan. Kok bisa? Kenapa hewan bisa bersahabat dengan manusia? Apa rahasianya? Tentu bukan sembarang hewan. Sama kayak hubungan sesama manusia, hubungan dengan hewan juga enggak datang tiba-tiba. Ada proses sampai akhirnya terciptalah satu ikatan yang luar biasa.


Hewan bisa bersahabat dengan manusia? Bisa. Manusia bisa bersahabat dengan hewan? Bisalah. Enggak sedikit manusia di bumi ini yang memperlakukan hewan secara istimewa. Manusia punya rasa, hewan juga. Manusia punya naluri, hewan punya insting. Apa bedanya? Naluri biasanya identik dengan manusia dan insting identik dengan hewan. Menurut brainly.co.id, naluri adalah pembawaan alami yang dilakukan secara enggak sadar. Semacam anugerah dari Tuhan. Manusia dan hewan sama-sama punya naluri, misal naluri keibuan. Manusia dan hewan sama-sama bisa bersikap keibuan sama anak-anaknya 'kan?
Insting artinya kemampuan khusus berbuat sesuatu secara enggak sadar. Misal, burung yang bikin sarang, manusia yang mencari cara bertahan hidup saat tersesat mendaki gunung. Sama-sama punya rasa, bukan kosong tanpa isi kayak seonggok benda, manusia dan hewan yang sudah punya ikatan khusus pasti bisa bersahabat. Ada banyak persahabatan dua makhluk ini yang bikin kita merasa takjub. Kisah Hachiko, jadi satu dari sekian banyak cerita menyentuh tentang hubungan antara manusia dan hewan. Enggak semua orang bisa bersahabat dengan hewan. Enggak jarang juga yang enggak suka dekat-dekat dengan hewan, entah itu anjing atau kucing yang lazim jadi hewan peliharaan. Padahal memelihara hewan punya manfaat buat kita loh yang tanpa kita sadari.
Dikutip dari qubicle.id, memelihara hewan bisa melatih tanggung jawab, disiplin, terorganisir, dan sabar. Harus punya komitmen dengan diri-sendiri untuk merawat hewan peliharaan sebaik mungkin. Kalau enggak bisa merawat, cuma sekedar ingin memelihara hewan, lebih baik jangan. Komitmen untuk merawat ini yang harus ada banget dan enggak segampang yang dibayangkan.
Hewan peliharaan juga perlu diajak main biar enggak stres. Bukan cuma manusia yang bisa stres, tapi hewan juga. Efeknya? Sama kayak manusia, mood jadi jelek, lebih agresif, dan bisa bikin celaka kita atau sesuatu yang enggak kita harapkan. Selain main, jalan-jalan juga perlu. Enggak ada salahnya juga, jogging bawa hewan peliharaan, biasanya sih anjing. Enggak cuma sekedar dikasih makan ya.
Kita juga bisa belajar menyayangi, berempati, dan menjaga ikatan. Hati lebih gampang tersentuh dan enggak keras kayak batu cadas. Sayang yang kita kasih buat hewan peliharaan adalah sayang yang tulus. Kita suka dan kita sayang tanpa menuntut apapun. Mengalir saja dan tanpa disadari terciptalah satu ikatan.
Seseorang yang komitmen memelihara hewan, two thumbs up! Enggak gampang dan butuh proses.
Jogja, 24.01.2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...