Youtube lebih dari sekedar TV. TV cuma sekedar kotak hitam yang eksistensinya pelan-pelan hilang karena acara yang dirasa enggak mendidik dan enggak berfaedah. Bukan cuma karena Youtube, posisi TV bergeser, tapi lebih tepatnya karena internet. Sekarang kalo kita pengen tahu tentang sesuatu, internet punya akses membuka jalan keingintahuan. Berita, internet punya. Hiburan, Youtube punya banyak dan lebih asyik. Cari jodoh, internet juga bisa menghubungkan. Enggak perlu lagi ikut-ikut acara semacam katakan cintamu yang pernah eksis di TV 10 tahun lalu, kurang-lebih, saat internet belum semenjamur sekarang.
Buat yang punya akses internet kencang, Youtube dan segala rupa yang berhubungan dengan internet, benar-benar bisa menggeser posisi TV, paling enggak buat sekedar cari hiburan. Sebaliknya, internet yang aduhai lambat nian, posisi TV tetap yang paling utama, khususnya buat cari-cari hiburan. Sekarang seperangkat TV bukan sesuatu yang istimewa. Setiap rumah punya satu kotak berwarna hitam dengan berbagai ukuran. TV secara harfiah di zaman old. Layar cembung pula. Gambar juga masih monokrom. Sekarang, bye-bye TV yang kuno sekali itu.
Desain TV sekarang memang beragam. Lebih estetis dan lebih canggih, tentunya juga lebih mahal dengan penambahan fitur yang bikin TV lebih dari sekedar TV. Fungsi multimedia bukan sesuatu yang baru di dunia per-TV-an. Sekarang TV jadi multifungsi. Enggak cuma sekedar bisa nonton acara-acara TV, tapi fungsi lain mulai dari internet dan games, ikut dibenamkan juga di seperangkat TV zaman now.
Kita sebenarnya bisa mengendalikan acara TV, sama halnya kita mengontrol channel Youtube yang mampir di akun kita. Sayangnya enggak semua orang mau merepotkan diri macam ini. Apa pun yang disajikan satu stasiun TV, oke-oke saja. Enggak merasa acara yang ditonton sejatinya enggak ada guna selain hahahihi enggak jelas. Acara-acara seperti ini yang bikin TV ditinggalkan dan berpindah hati ke internet, Youtube, bahkan radio.
Aku lebih suka mendengarkan radio, yah.. karena passion-ku ada di dunia yang satu ini, dibanding nonton TV. Memang fakta, TV juga bisa jadi salah satu pilihan buat menghibur diri, tapi kalo ada pilihan lain, TV jadi nomor ke sekian. Saat internet benar-benar busuk, TV memang membantu banget buat menikmati waktu. Lumayanlah buat hiburan. Apalagi buat perumahan di pinggiran kota, di desa, di kampung, TV benar-benar bisa menyatukan seluruh keluarga dan duduk bersama, walau acaranya sungguh menyedihkan. Lebih menyedihkan, kita justru menikmati acara yang semacam itu. Kita menikmati, mereka akan tetap unjuk gigi sekalipun acara yang dihadirkan sungguh bikin sakit hati. Kok bisa ada acara semacam itu?
Kita sebenarnya yang punya kuasa buat mengizinkan satu acara berhak tayang atau enggak. Ada satu acara yang enggak berfaedah, kita bisa laporkan ke KPI, bukan KPK ya. Kita sangat-sangat punya hak buat enggak jadi salah satu dari penyumbang rating.
Sebenarnya kita penguasanya. Bukan acara TV yang enggak berfaedah itu.
Kebumen, 10.01.2018
Komentar
Posting Komentar