TENTANG MARLINA SI PEMBUNUH

Judulnya ciamik. Pasti ini film yang beda. Itulah kesan pertama sebelum aku nonton film Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak. Apa ini film bakal kayak drama teater? Tenang, aku enggak bakal spoiler kok. Kalo kamu belum nonton, buru gih! Sebelum masa tayang di bioskop kelar. No bajakan ya. Hari gini masih jadi penikmat film bajakan?
Film ini keren! Bukan cuma sekedar hiburan, tapi kritik sosialnya ngena banget. Film ini menghibur? Sebenarnya lebih ke menohok. Ada sih dialog yang bisa bikin ketawa. Cukup menyegarkan di tengah Marlina dan segala pelik hidupnya. Alam Sumba yang dihadirkan film ini beneran nyata. Ini baru sebagian keindahan dan ekotisme Indonesia. Belum daerah lain yang enggak kalah keren dan kece. Akting para pemainnya juga keren. Enggak nyesel nonton film ini. Sebelumnya aku enggak 'ngeh' pemeran utama film ini, Marsha Timothy. Poster film yang nampilin close up wajah Marlina sukses bikin aku enggak mengenali sosok itu ternyata Marsha Timothy. Cuma lihat sekilas sih.
Selain ceritanya yang keren, film karya Mouly Surya ini, dikutip dari hype.idntimes.com, berhasil dapat banyak perhargaan bergengsi mulai dari Cannes, New Zealand, Toronto, Busan, Melbourne dan Maroko. Penghargaan film internasional loh. Wow 'kan? Film ini juga dapat penghargaan skenario terbaik di Festival International du Film deFemmesde Sale Maroko. Ada juga nih penghargaan Asian NestWave dari The QCinema Festival Filipina. Marsha 'Marlina' Timothy bahkan dapat penghargaan juga sebagai aktris terbaik dari Sitges International Fantastic Film Festival. Kurang keren apalagi? Kata sutradaranya, film ini bisa hits banget di luar negeri karena banyak yang pengen tau tentang Indonesia. Alam Sumba yang jadi lokasi film emang sangat ngebantu menggambarkan alam Indonesia, sekaligus menggambarkan sebagian kehidupan orang-orangnya.
Kalo kamu merasa tertohok saat nonton film ini, memang begitulah rasanya. Kritik sosial yang disampaikan film ini bisa kena banget. Walau twistnya, yah... not bad, bagiku enggak sesuai ekspektasi, tapi film ini recommended banget! Film Indonesia, film kita, ayo terus dukung! No bajakan!
Jogja, 23.11.2017

1 komentar: