Sekarang fokusku bukan cuma menurunkan berat badan, tapi
juga mengencangkan badan. Mereka yang berhasil membentuk tubuh, punya berat
yang sekarang menjadi berat badanku. Ah, entah sekarang berat badanku naik apa
stagnan. Gym dua bulan (apa tiga bulan?) off. Olahraga off juga. Jaga pola
makan masih tetep, cuma enggak sekonsisten yang pernah aku posting di
Instagram. Masih tetep menghindari nasi putih yang jelas. Apa aku bisa
mendapatkan bentuk badan ideal yang aku inginkan?
Pernah merasa ragu sama kemampuan diri sendiri? Bisa enggak ya? Kayaknya susah. Pesimis
duluan. Setiap orang pasti pernah merasakan ini. Semua orang, bahkan expert sekali pun pasti pernah begini.
Aku bisa? Bisa! Usaha keras dulu karena usaha
keras tidak akan mengkhianati. Jargon JKT48 banget! Serius! Kalo kita
berusaha keras dan sungguh-sungguh pasti hasilnya akan kita rasakan. Hasil yang
ada manis-manisnya gitu.
Membentuk badan sebenarnya enggak susah-susah banget, tapi
enggak bisa dibilang gampang juga. Butuh komitmen kuat, ini yang penting. Efek (positif)
membentuk tubuh juga enggak ada ruginya. Selain bisa memperindah fisik, kesehatan
juga makin terjaga. Bugar terus sampai nanti-nanti. Sama kayak Kakek Agus,
usianya 60 tahun, punya bentuk badan yang bagus dan oke dibanding kakek-kakek
seusianya. Bisa dibilang postur yang seharusnya dimiliki cowok usia 20-an.
Keren ‘kan? Banget! Menginspirasi! Kuncinya, kata Kakek Agus, harus komitmen
dan lakukan sekarang juga. Jangan menunda nanti-nanti. BBC Indonesia pernah
ngeliput Kakek Agus. Gokil! Usia 60 tapi badan masih sekel begitu? Kalah jauh sama aku yang masih usia 24! Tidak!
Harusnya di usiaku yang sekarang, badan sekel wajib punya. Tambah percaya diri,
sehat terjaga, hidup lebih bahagia. Bukan berarti hidupku sekarang dengan
bentuk tubuh yang jauh dari atletis ini enggak bahagia loh. No! Jangan salah sangka apalagi asal
nge-judge. Aku bahagia kok... dengan
caraku sendiri. Aku bukan tipikal orang yang gampang down karena bentuk fisik. Alhamdulillah.. aku
bersyukur dianugerahi fisik sempurna. Aku punya mata, bisa melihat. Aku punya
hidung, bisa membau. Aku punya telinga, bisa mendengar. Aku punya lidah, bisa
mengecap. Aku punya mulut, bisa makan dengan enak (dan leluasa). Aku punya dua tangan
yang berfungsi normal. Banyak banget kesempurnaan fisik yang Allah titipkan
padaku. Aku sempurna! Aku harus bahagia karenanya dan (harus) mensyukurinya.
Kesempurnaan ini adalah titipan. Aku harus menjaganya.
Mereka yang berhasil membentuk badan, berarti menjaga kesempurnaan titipan-Nya.
Enggak ada kata terlambat. Aku (masih) bisa meraihnya. Aku bisa mendapatkan
bentuk tubuh atletis yang aku impikan. Pasti bisa!
Apa kamu siap dengan resikonya? Apa? Resiko? Iya, resiko. Saat badan atletis kamu dapatkan, godaan
untuk show off di media sosial pasti sangat besar. Mengaku sajalah. Siapa sih
yang enggak pengen show off atletisnya setelah berjuang mati-matian? Nah.. ini
yang harus diingat betul esensinya. Bukan show off yang mengarah pada
pornografi tapi show off sesuai sikon. Yes!
Aku mengikuti beberapa akun Instagram yang berhasil
membentuk atletis. Pasti ada foto mereka yang bertelanjang dada. Kebanyakan
selfie telanjang dada. Entah itu di tempat gym, kamar mandi, kamar tidur. Semua
foto yang diposting about his shirtless selfie. Ya.. I know what they feel,
tapi apa aku nanti akan seperti itu?
Show off memang harus sesuai sikon. Pas lagi gym, posting
foto telanjang dada, wajar. Ingat, telanjang dada. Tetap harus pake celana.
Ingat juga, celana, bukan celana dalam yang ketat sampai menonjolkan si anu. Ada loh (banyak) yang posting foto
begini di media sosial. Mereka sendiri yang posting. Bahkan ada juga yang
naked. Sekedar telanjang dada, okelah. Cowok telanjang dada bukan sesuatu yang
melanggar aturan. Bawahannya masih pake celana pendek (bukan yang super ketat),
jeans, apapun itu yang bisa menutup bagian bawah tubuh (benar-benar menutup
bagian bawah, dari bawah pusar sampai paling enggak betis). Jangan posting foto
telanjang dada di kamar tidur, toilet, apalagi sampai telanjang beneran a.k.a
full naked. Ya.. walau mungkin kamu salah satu tipe yang baru bisa tidur saat
telanjang dada atau bahkan telanjang sekalian, tapi enggak sepantasnya
ditampilin di media sosial. Foto menginspirasi boleh saja, tapi harus di tempat
yang cocok. Gym, misal. Pencitraan? Hidup emang penuh pencitraan, Bro. (Hampir)
semua akun Instagram yang punya badan sekel,
pasti pernah posting telanjang dada atau bahkan lebih berani dari itu.
Istilahnya spornoseksual. Apa? Porno? Bukan!
Spornoseksual. Istilah buat cowok berbadan atletis yang hobi foto telanjang
dada. Tau istilah metroseksual? Sekarang istilah ini justru bergeser menjadi spornoseksual. Cowok enggak cuma harus wangi dan menjaga penampilan, tapi juga
harus menjaga bentuk badan. Dada bidang, perut enam kotak, otot lengan terpahat
sempurna. Pasti cowok manapun ada yang memimpikan bentuk badan seperti ini.
Mungkin bukan jadi obsesi, tapi paling enggak pernah terlintas keinginan seperti ini.
Sekarang aku harus (kembali) fokus dan komitmen! Harus! Enggak cuma
buat membentuk tubuh atletis, tapi semua tujuan dan keinginan harus punya fokus dan
komitmen!
Betul?
Jogja, 17.10.2017
Komentar
Posting Komentar