Langsung ke konten utama

PENERIMAAN; CATATAN DARI MASA LALU

Ini draft lama. Lamaaa banget. Belum sempat diposting. Entah karena apa. Rasanya dibuang sayang. Baiklah, mesin waktu siap dinyalakan!
[]
"Selesai sudah lomba penyiar di AKRB. Berkesan, berkesan banget di hatiku. Nggak sesuai rencana, tapi yang udah terjadi, biarkan berlalu. Sama seperti lomba penyiar di MMTC, kali ini aku juga ketemu teman-teman baru. Ada Chika, Dina-Dini (mereka kembar lho), Kiky (penyiar Rockin School Geronimo FM), Naela. Mereka masih SMA. Bentar lagi lulus, cuma Dina-Dini yang masih kelas X. Nggak sempat minta kontak mereka, pengen sebenarnya, tapi untuk pertemuan pertama kali, masa iya minta kontak? Nanti mereka berpikir macam-macam pula. Ha ha ha...
[]
Ini masa-masa sebelum aku jadi penyiar radio, officially. Masih belajar di Radio Rasida, radio fakultasku. Masih memimpikan jadi the real announcer. Sekarang juga masih tetap belajar kok. Never ending.
[]
Seperti khasnya aku yang selalu berusaha menjadi orang yang ceria & nggak jaim, waktu aku ketemu mereka pun, aku bersikap apa adanya. Tetap rame, walau mungkin mereka berpikir aneh, tapi it's ok. Inilah aku. Nggak mau berpura-pura cool. Hmm.. lebih tepatnya harus jaga sikap kali. Jaga sikap? Apa aku tadi nggak jaga sikap? Aku 'kan hanya menjadi diri sendiri. Nggak jaim & ramah, walau mungkin terkesan garing. Ha ha ha... *menertawakan diri sendiri
[]
Yeah.. itulah aku. Antusias ketemu orang baru. Bisa dibilang 'bocor'. Hmm.. apa ya bahasanya? Enggak bisa lama jaga image alias jaim. Enggak gimana-gimana juga, tapi setelah ada interaksi sama orang baru, aku enggak bakal ragu buat jadi diriku-sendiri tanpa harus terlihat (sok) cool.
[]
Saat cerita ini ditulis, pengumuman lomba penyiar di AKRB belum keluar. Nanti jam 15.00 baru tau siapa pemenangnya. Aku pesimis menang. Namanya juga lomba, pasti nyari yang terbaik. Aku hanya ikut berpartisipasi. Yang penting 'kan pengalamannya itu. Pengalaman yang membuat hidup semakin penuh cerita & sebagai langkah untuk maju ke depan.
[]
Aku belum pernah menang kompetisi. Dulu beberapa kali ikut kompetisi penyiar radio, tapi selalu gagal. Ikut kompetisi nulis cerpen, sama juga. Belum rezeki. Rasanya menang kompetisi gimana ya? Pasti kayak ada manis-manisnya gitu ya?
[]
Aku pesimis karena penampilanku nggak sesuai harapan. Jauh banget. Aku terlalu cepat ngomongnya, masih banyak kurang di sana-sini, aku bilang harus semangat ke pendengar, tapi suaraku nggak menggambarkan itu. Baiklah. Selamat tinggal Juara. Ambil positifnya. Nggak usah dipikirin yang nggak enaknya. Cukup jadi pembelajaran.
[]
Waktu itu aku sadar diri juga. Enggak maksimal, mana bisa menang? Kompetisi satu ini emang rasanya aku enggak maksimal. Jurinya ada Tulus Angga dari Kotaperak FM (duluuu... waktu Kotaperak FM masih jadi radio segmen anak muda), dan satu lagi mbak-mbak dari TVRI kalo enggak salah (suaranya renyah banget). Kayaknya juri cuma dua orang. Waktu itu yang ikut kompetisi ini dari Radio selain aku, ada Dinda, Arik, Faris. Sekarang mereka beneran jadi penyiar radio. Aku, siaran di Rakosa FeMale, Arik di Radio Edukasi, Faris di Retjobuntung FM, Dinda pernah siaran di Kotaperak FM (waktu masih segmen anak muda). Bener-bener waktu sudah berjalan begitu banyak.
[]
Kejadian ini nggak menyurutkan langkahku untuk jadi penyiar radio. Aku akan terus berusaha. Justru ini jadi cambuk buatku. Semangat! Aku pasti bisa! :)
Jogja, 27 April 2014"
[]
2014! Empat tahun berlalu. Sekarang aku hanya bisa mengenang masa-masa itu. Kadang ingin kembali ke masa lalu. Bukan, bukan cuma 2014 itu, tapi kadang aku ingin kembali ke masa di mana aku benar-benar menjalani hidup tanpa beban, tanpa kegalauan, tanpa tuntutan ini-itu.
Ah, sejenak aku ingin lari dan pergi...
Dan setelah itu aku kembali ke masa ini.
Jogja, 16.10.2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan