Langsung ke konten utama

TENTANG ETIKA

Etika? Seberapa penting sih?

Sekarang yang namanya “etika” jadi sangat berharga. Enggak semua orang punya sikap yang satu ini. Etika buat apapun. Apa termasuk etika buat nikung si dia? Kadang ada orang yang lebih memilih masa bodoh dan sengaja melupakan etika. Asal enggak ganggu yang lain, masalah ya? Sikap semacam ini yang bikin orang lain semakin masa bodoh dengan sekitarnya. Kalau ada 10 orang yang bersikap begini dan menularkannya kepada 10 orang yang lain dan begitu seterusnya, bakal jadi apa?

Etika enggak cuma dilakuin buat menghormati orangtua atau orang yang lebih tua, tapi etika buat yang sebaya juga perlu. Siapa sih yang suka dengan orang yang enggak punya etika? Bahkan orang yang enggak punya etika sekali pun akan berang kalau ada orang yang lain yang bersikap seenaknya enggak ada etika sama sekali. Nah 'kan?

Etika buat orang yang belum dikenal juga perlu. Apa-apa saja sikap yang boleh diperlihatkan dan enggak. Nilai kepantasan. Buat apa peduli dengan penilaian orang lain? Hei, kita hidup bukan di hutan yang cuma ada hewan-hewan yang masa bodoh dengan etika. Bukan berarti menghalalkan disetir orang lain dengan nilai kepantasan itu ya. Just be your self itu harus, tapi bisa dibedakan dong apa yang (pantas) diperlihatkan buat orang lain dengan sikap menjadi diri-sendiri? Ingat manner. Sopan santun dan etika saling berhubungan? Ya, tentu saja. Orang yang paham etika pasti akan bersikap sopan. Begitu juga orang yang mengerti sopan santun pasti akan memahami etika.

Banyak kejadian sehari-hari yang harus pakai etika. Sadar atau enggak, terkadang etika justru dilupakan. Misal nanya jalan. Entah karena terburu-buru atau enggak ada waktu sekedar mematikan mesin kendaraan atau melepas helm, ada saja yang bersikap semau gue. Antara si penanya dan yang ditanya memang enggak saling kenal, terus dihalalkan buat seenaknya, begitu?

Pacaran juga harus pakai etika. Bukan cuma buat pasangan belum resmi tapi juga buat pasangan resmi. Bermesraan di tempat umum? Merasa seperti Romeo dan Juliet? Orang yang melihat akan meleleh saking kagumnya dengan kemesraan di tempat umum itu? Pikirkan etika. Think again.

Etika bukan berarti mengekang diri-sendiri. Sesuatu yang baik memang perlu dibiasakan. Termasuk etika yang sekarang sudah menghilang perlahan. Jangan sampai etika benar-benar hilang.

Jogja, 02.09.2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan