Apalah arti sebuah nama. Hei, nama itu penting loh. Nama adalah doa. Enggak bisa sembarangan memberi nama. Pastinya arti yang positif, sepanjang apapun nama yang diberikan. Dulu, era orangtua kita baru lahir, orangtuanya Generasi 90-an khususnya, pemilihan nama cukup simpel dan tetap punya makna yang positif juga. Kebanyakan satu kata, Suharjo, Sukaesih, Suherman, Sutinah...
Let's see nama-nama generasi sekarang, eh.. tunggu.. nama-nama untuk Generasi 90-an juga beda loh. Enggak jauh beda dengan nama-nama generasi sekarang. Mana ada yang namanya cuma satu kata berawalan "-su". Paling enggak, dua suku kata. Mentok, tiga suku kata. Bagus Adisatya, Raisa Andriana, see?
Nama-nama yang diberikan untuk generasi sekarang lebih ribet. Pernah baca satu artikel, tren nama untuk sekarang memang seperti itu. Nama dengan sentuhan Arab, bukan yang semacam Hasanah, Maulana, Fatimah, Ahmad, tapi sedikit lebih ribet. Misal nama "Amira". Bukan ditulis "A-M-I-R-A" tapi "Ameera". Nama "Ahmad" bahkan ada yang ditulis "Ahmed". Beberapa ada yang ribet pelafalan, ada yang ribet penulisan.
Ada juga nama yang dikombinasikan dengan sentuhan Barat. Misal nama "Fareeha Angela Noor Firmansyah", nama paling belakang biasanya nama ayah. Bukan cuma orang Batak yang punya nama keluarga, sekarang semua orang juga punya nama keluarga. Entah di desa, kota, kombinasi nama ini tetap bertebaran. Tren nama yang sekarang memang happening.
Nama-nama yang memang wajar, ada banyak. Sangat biasa. Justru nama-nama yang unik banyak dipakai generasi sekarang. Anakku Lanang Prakasa, Biru Jingga Pelangi, dan bla.. bla.. bla.. Orangtua dari Generasi 90-an, khususnya, pasti geleng-geleng heran dengan nama yang bagi mereka ajaib ini.
Anakku besok namanya siapa ya?
Jogja, 29.09.2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar